🍃 4 - Keseharian

1.6K 281 29
                                    

4 - Keseharian

Bangchan sebagai Aresh
Minho sebagai Arkha
Changbin sebagai Ardan
Ayen sebagai Ayen / Jeara
Minnie as Resya

________________________

 

Larut malam di rumah nenek cukup ribut. Arkha yang ingin menonton MotorGP dan Ardan yang ingin menonton pertandingan tinju. Sementara kangmas masih sibuk mengecek laporan di laptopnya di ruang tamu membiarkan dua adiknya bertengkar di ruang TV.

Arkha dan Ardan terus saja berdebat hingga membuat si bungsu yang sudah pulas terbangun. Tak hanya si bungsu, ternyata kakek dan nenek juga ikut terbangun karena keributan itu.

Berakhirlah Ardan dan Arkha yang streaming acara favorite mereka lewat handphone karena dimarahi kakek.

Arkha yang streaming di kamar, dan Ardan yang streaming di dapur. Kenapa di dapur? Soalnya kalau streaming di ruang TV pasti akan dimarahi kangmas karena berisik dan mengganggu pekerjaannya.

"Tidur, Dan. Udah malam." Aresh berjalan ke arah dispenser untuk mengambil minum.

"Tanggung, Mas bentar lagi."

"Mas Aresh belum tidur?" Arkha yang baru keluar dari kamar menghampiri Aresh untuk mengambil minum.

"Mas masih ada kerjaan. Kamu udah selesai nontonnya?" Si anak kedua mengangguk.

"Ya udah buruan tidur, udah malam. Kamu juga, Dan! Kalau udah beres buruan tidur."

"Iya, Mas," sahut Ardan yang masih fokus menatap layar ponsel.

Kangmas kembali ke ruang tamu dengan Arkha yang mengekor di belakangnya.

"Mas kok lembur sampai larut gini? Gak bisa dikerjain besok aja apa kerjaannya?" tanyanya sembari ikut duduk di sebrang Aresh. "Ini 'kan lagi liburan, harusnya Mas istirahat jangan ngurusin kerjaan mulu."

Mendapat perhatian tak langsung dari adiknya, kangmas tersenyum tipis. "Kerjaan Mas gak bisa ditunda, Kha."

"Tapi 'kan Mas Aresh bossnya. Biarin aja bawahan yang ngerjain pekerjaannya, Mas."

"Justru karena Mas bossnya. Seorang boss punya tanggung jawab yang besar. Dia harus memastikan semua berjalan dengan baik, untuk kesejahteraan karyawannya."

Arkha terdiam. Menyadari begitu besar tanggung jawab yang dipikul kangmasnya. Sedangkan dia? Bertanggung jawab atas dirinya sendiri saja belum mampu.

"Udah sana tidur. Awas nanti susah dibangunin sholat subuh."

Arkha hanya mengangguk bersamaan dengan Ardan yang berjalan dari arah dapur. Mereka masuk ke kamar yang sama sedangkan Aresh akan tidur di kamar sebelahnya.

_________________

Pagi hari di rumah nenek masih sepi. Semua anggota Derren kembali tidur kecuali Aresh yang kini sedang duduk di teras depan bersama kakek, tak lupa dua cangkir kopi dan sepiring bakwan tersaji di hadapan.

Nenek masih sibuk memasak di dapur membiarkan dua lelaki dewasa itu bicara serius di depan sana.

"Jadi gitu, Kek. Kakek udah denger 'kan dari nenek waktu Aresh nelpon minggu lalu?" Kakek menyeruput kopinya lalu mengangguk paham.

"Ya sudah, kamu fokus saja mengurus perusahaanmu, urusan mereka biar kakek dan nenek yang urus."

Aresh tersenyum. Akhirnya ia bisa bernafas dengan lega.

[1] Keluarga DERREN [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang