KRINGG!!!
KRINGG!!!
KRINGG!!!
"YEAY INSTIRAHAT YUHU!!!"teriak Rika semangat dan membuat seluruh kelas menatapnya,yang ditatap hanya menggaruk tengkuknya sambil cengengesan.
Lalu dia mengangkat tangannya membuat huruf V ditangannya,bertanda peace.
"Malu sendiri kan,ngapain teriak-teriak sgala?!"ucap Dea sambil geleng-geleng kepalanya.
"Ya habisnya gue gabut pen cepat-cepat ke istirahat,terus ini juga berontak pen diisikan?!"ucap Rika lalu menunjukkan perut ratanya.
Dan Misbatul juga Dea melotot ke arah perut Rika dan...
"LO HAMIL KA!!!!???"
Krik..krik..
Krik..krik..
"astaga"lirih Lucia sambil mengusap kupingnya yang terasa penging akibat teriakan Misbatul dan Dea.
"Enggak lah,ya kali gue hamil!"
"Terus Lo kenapa nunjuk ke perut Lo?!"
"Astaga gue laper oy LAPER!!?"
"SYUKURLAH!!"
"Dah sekarang kita berempat ke kantin,gue laper!"dan Lucia pun keluar dari kelas diikuti Rika,Misbatul juga Dea di belakangnya.
Dan Lucia tanpa sadari ada seseorang menatapnya sedari tadi tanpa melepas tatapannya dari Lucia.
"Udah kali bro natapnya,orangnya dah jauh juga!?"celetuk salah satu sahabatnya sambil menepuk pundaknya.
Dan dia hanya berdehem sambil mengusap wajahnya kasar,sepertinya dia sedang gusar.
Ya mereka adalah Rangga dkknya,dan Rico juga Samuel hanya menyimak saja,tidak mau ikut campur.
"Kantin kuy?!"ajak Arga dan mereka berempat pun keluar dari kelas dan menuju kantin.
KANTIN
"Ahh kenyang juga jadinya!"ucap Rika dan bersandar di kursinya lalu mengusap perutnya yang sudah diisikan.
Misbatul hanya geleng-geleng kepalanya saja dan terus makan makanannya yang sisa sedikit lagi hendak habis,Dea pun sama.
Lucia hanya acuh saja dan fokus ke ponselnya,sepertinya dia sedang melakukan sesuatu.
Dan Misbatul menatap sekeliling kantin dan matanya tertuju di pintu kantin,dia melotot lalu dia menepuk lengan Dea.
"Napa sih miss?!"heran Dea dan Misbatul menunjuk ke arah pintu kantin,lalu Dea pun mengikut arahan Misbatul.
Dan dia membelalak matanya sempurna,lalu dia menatap Misbatul yang sama menatapnya balik,dan merela berdua menatap Lucia yang sedang menundukkan kepalanya.
"Rara.."
"Lucia stt CIA!"
"Kenapa ay gue sibuk nih lagi main ml?!"
"Tukeran cepetan!!"
"Hah!"
"Cepetan Lucia!!!?"
"Oh ok"
Lalu Lucia menutup matanya dan perlahan membuka matanya sambil menatap sekitar kini Mutiara kembali,dan Misbatul menatap Mutiara bernafas lega.
"Ay coba balik badan Lo?!"
Dan Mutiara hanya menurut lalu dia membalikkan badannya lalu menatap seseorang yang memanggilnya tadi dengan wajah datarnya.
"Ada apa?!"
"Bisa bicara sebentar?!"
"Rofftop sekarang!"
Dan Mutiara pergi dari sana tanpa mempedulikan Misbatul dan lainnya,dan orang yang disuruhnya pun lantas bergegas mengejar Mutiara.
Disisi lain nampak seseorang mengepalkan tangannya sampai kukunya memutih,dia menatap orang itu dengan benci.
"Bro lo kenapa?!"
"Gue duluan!"
"EH MAU KEMANA LO!"
"udah biarin aja Lan!"
Ya mereka adalah Nazril dkknya mereka berada di kantin sejak tadi,tapi mereka tidak semeja dengan Mutiara,karena biasanya mereka dikantin selalu semeja,tapi kini mereka terpisah sementara dulu.
Tapi Nazril melihat Rangga mendekati Mutiara seketika dirinya marah,beraninya Rangga mendekati Mutiara dan kini mereka berdua pergi dari kantin.
Lalu dengan cepat Nazril mengejar mereka berdua,dia tidak mau Mutiara kenapa-kenapa dibuat Rangga.
ROFFTOP
"Rara.."
"Langsung ke intinya bisa?!"
Dan sekarang mereka berdua sudah berada di Rofftop,dan saat ini mereka saling pandang dari sama lain.
"Rara apakah kau melupakan Angga?"
"Aku sama sekali tidak pernah melupakan Angga"
"Rara tak ingat waktu dulu kita bersama?"
"Bahkan aku selalu ingat kisah kita dulu"
"Apakah Rara lupa janji kita dulu"
"Janji itu tak pernah aku lupakan sama sekali"
"Rara ini aku Angga"
Mutiara masih diam tak bergeming matanya menatap lurus,pikirannya seakan-akan kosong tak dapat berfikir sama sekali.
Rangga hanya menatap Mutiara dengan tatapan yang tak bisa dimengerti,dia berjalan mendekati Mutiara sekitar 4 langkah dari Mutiara,Rangga memberhentikan langkahnya.
Dan tanpa disuruh air mata Mutiara jatuh ke pipi chubby milik Mutiara hatinya sesak sekali bahkan susah untuk bernafas,Rangga yang melihat buliran bening itu jatuh hatinya mencelos.
Bahkan dirinya mematung badannya tak bisa digerakkan sama sekali,dia tak bermaksud membuat Mutiara menangis ulahnya,dan dengan cepat dia merengkuh badan Mutiara.
Dan Mutiara menangis sejadi-jadinya lalu membalas pelukan Rangga sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Rangga dia masih menangis.
Rangga tak perduli seragamnya basah karena Mutiara menangis di dekapannya,yang dia tahu Mutiara butuh sandaran darinya ahh bahkan Rangga bisa kembali merasakan pelukan Mutiara dari sekian lamanya.
Tanpa mereka ketahui bahwa ada seseorang yang melihat kejadian itu,dia mengepal tangannya menyalurkan emosinya yang ingin meledak kapan saja,dan dia melihat Mutiara menangis ingin sekali dia menampar wajah orang itu beraninya dia membuat Mutiara menangis.
Sedangkan dirinya tak ingin membuat Mutiara menangis lagi,dan kini ahh sudahlah dengan cepat dia pergi dari sana sebelum emosinya tak bisa terkontrolkan lagi,hatinya sakit bahkan sangat sakit melihat orang yang dicintanya berpelukan dengan seseorang.
Lebih tepatnya masa lalu Mutiara.
×÷×÷×''•°•°~%<|>%~°•°•''×÷×÷×
TBC
HAPPY READING!!!
SEE YOU NEXT PART...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT GOOD GIRL'S(On Going)
Teen Fiction⚠️BUDIDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ ➖➖➖➖➖➖➖➖ CLARISSA MUTIARA STEPHANIE PRAWISOND Nama yang sangat cantik sama seperti pemilik namanya,yaitu gadis cantik berwajah polos seperti kalangan remaja lainnya,tetapi kalian semua tertipu dengan wajah cant...