48

163 8 0
                                    

"oh shit! Pergi Lo dari sini!"ucap seseorang yang ada di depan Mutiara.

Dan dengan santainya Mutiara menjawab,"kalo gue nggak mau?"

"Owh Lo nantangin gue? Ok kita duel bareng disini!"tekan orang itu dan dengan santainya Mutiara mengangguk sebagai jawaban.

Lalu gerombolan orang-orang yang tauran pun meminggirkan diri mereka,dan Mutiara juga orang songong pun sudah berada di tengah lapangan luas.

Dan Mutiara hanya bersedekap dadanya,"Lo yakin mau ngelawan gue?!,bahkan wajah Lo udah kek gitu".

Tanya Mutiara melihat wajah orang itu yang sudah babak belur lebam dimana-mana,Mutiara meringis pelan bagaimana jika itu wajahnya.

"Banyak bacot Lo!"sarkas orang itu lalu dengan cepat menyerang Mutiara.

Mutiara menangkis lalu membalas dengan pukulan.

Bugh!

Bugh!

Krak!

Agrh!!

Semua orang yang ada disana melongo bin dongo apa ini mimpi?!

Dan dengan cepat Mutiara menendang aset si orang itu dan beuhhh

Orang orang disana mengapit aset mereka sendiri,bahkan ada yang sampai pingsan karena merasakan ngilu yang mendalam.

Dengan santainya Mutiara membersihkan tangannya yang berdebu lalu menatap orang itu dengan alis terangkat sebelah.

"Ck gitu doang kemampuan Lo?!"tanya Mutiara dengan orang itu yang sudah terkulai lemas,bisa dibilang DIA SUDAH PINGSAN.

"Bawa dia ke rumah sakit sekarang!"ujar Mutiara sambil menunjuk orang itu.

Dan sekitar 2 orang memapah tubuh orang itu,"woy masukin ke mobil gue aja,sekalian gue bawa ke rumah sakit!"

Dan Mutiara dan ketiga orang tersebut pun langsung masuk ke dalam mobil Mutiara.

"Oh iya nama Lo siapa?"tanya Mutiara kepada salah satu orang yang memapah tubuh temannya itu.

"Fauzan!"

Bisa bawa mobil?!"

"Bisa!"

"Ok Lo bawa mobil gue,gue lagi mager bawa mobil!"ujar Mutiara dan melemparkannya kunci mobil miliknya ke arah yang bernama Fauzan itu.

Lalu Mutiara membuka pintu mobil depan disamping kiri,dan masuk.

Dan Fauzan pun sama lalu Fauzan menancapkan gas dengan kecepatan rata-rata.

Kini mereka berempat sudah sampai di depan gedung bertingkat juga besar.Rumah Sakit

Lalu Mutiara dan lainnya pun keluar, mereka pun masuk ke dalam gedung tersebut dan jangan lupakan orang yang tadi pingsan.

"Eh nona ada apa? Ada yang sakit?!"

"Ah iya ini dia tadi pingsan, gara-gara ketendang aset dia!"ucap Mutiara jujur sehingga sang suster di depannya meringis ngilu.

"Yasudah sekarang kalian baringkan dia di atas brangkas itu!"ujar suster dan langsung melakukan apa disuruh suster tadi.

Lalu suster tersebut memanggilkan beberapa orang lainnya,dan mereka membawa tubuh orang itu masuk ke dalam ruangan.

Dan kini Mutiara,Fauzan juga satunya hanya nunggu diluar saja.

Mutiara menduduki dirinya di bangku dan diikuti Fauzan juga sahabatnya yang satu itu.

"Gila sih tu cewek,bisa-bisanya dia nendang aset si Aldo!"

"Iya lu bener,Aldo yang di tendang gue yang ngilu!"

"Pasti si Aldo nggak bisa buat keturunan!"

"Heh! Kalian ngomongin siapa!"ujar Mutiara mengangetkan mereka berdua.

Dan mereka berdua nyengir gak jelas,"hehehe nggak!"

"Oh iya nama Lo siapa?!"tanya Mutiara sambil menunjuk orang yang di samping Fauzan.

Dan yang ditanya menunjuk dirinya sendiri lalu duduk tegap sambil menyisir rambutnya ke belakang dan menatap Mutiara yang sedang menatap dirinya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Kenalin gue Jingga,kalo sama Lo terserah panggil apa sayang juga nggak papa!"ucap Jingga dan langsung di jitak oleh Fauzan.

Pletak!

"Eh Jingg jangan mulai deh ya,gue udah eneg tau nggak liat Lo kayak gini!"ujar Fauzan dengan nada frustasinya.

Bisa Mutiara lihat bahwa Fauzan sudah kena mental breakdown!,atau lebih tepatnya Fauzan tertekan!.

Dan yang ucap menggeleng tak terima,"nggak sebelum gue udah dapat pawang yang pas,baru gue bisa tobat!"ujarnya.

Fauzan,sudah ku bilang bahwa dirinya kena mental bahkan kini dirinya langsung bersandar di bahunya Mutiara,sehingga sang empu kaget dan dengan cepat menetralisir wajahnya.

Dan Jingga yang melihat itu tak terima,"heh lu main nyosor aja! Bini gue itu!!"ucap Jingga lalu berdiri dari duduknya,dan dirinya duduk di samping Mutiara yang sebelah kosong menarik kedua bahu Mutiara agar bersandar di dada bidang miliknya.

Dan Fauzan hanya mencebik kesalnya lalu Fauzan menarik lengan kecil Mutiara lembut.

Jingga pun sama menarik bahunya Mutiara lembut,dan kalian tau kek gimana kondisinya Mutiara.

Dirinya sendari tadi sudah pasrah seperti mainan yang direbut-rebut.

📍🤎📍🤎📍

TBC!!!

HAPPY READING!!!

SEE YOU NEXT PART...

I'M NOT GOOD GIRL'S(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang