37

196 9 0
                                    

Saat ini Mutiara sedang mengendarai motor besar miliknya di jalan raya,sedikit dirinya menyelip beberapa motor atau mobil di depannya.

Dia menancap gas rata-rata,di relung hatinya bimbang.

"Ayah,bunda kalian tau nggak kalo Aya kangen kalian berdua?"gumamnya sambil melamun.

dia langsung menggeleng kepalanya,lalu dia menancap gasnya melebihi batas rata-rata.

Saat ini tujuannya adalah ke markas BD,iya dia disana akan merilekskan badannya.

Sekitar 15 menit mutiara sudah sampai di markas BD,lalu dia menekan digit di pohon kecil di samping kiri bangunan itu.

Dan berhasil pintu terbuka lebar dan dengan santai Mutiara melemparkan kunci motor miliknya ke salah satu anggota BD.

Mutiara sudah sampai ke dalam markas,banyak sekali anggota menunduk hormat kepada Mutiara dan sesekali ada dari mereka menyapa Mutiara dan dibalas deheman saja.

Dan kini dirinya sudah sampai di depan ruangan miliknya,lalu dia meletakkan telapak tangan kirinya ke alat monitor yang dirancang khusus untuk membuka ruangan tersebut.

Dan pintu pun terbuka dengan santai Mutiara masuk ke dalam ruangannya,lalu duduk di bangku singgasana miliknya.

Dan ditangannya sudah ada belati entah sejak kapan dirinya memegangi benda runcing tersebut pun dia tak tau.

"Queen"panggil seseorang dan membuat Mutiara langsung menatap seseorang yang memanggilnya.

"Queen kenapa?"tanya orang itu,Mutiara hanya diam saja sambil memainkan belatinya.

Dia menghela nafasnya lalu menatap orang tersebut dalam sambil tersenyum tipis.

"Nggak papa kok bang!"ucap Mutiara dan membuat orang di depannya mengangguk saja.

Dan orang itu pun duduk di sofa yang di dekat bangku Mutiara,dia menatap dalam mata Mutiara dirinya tau Mutiara ada masalah.

"Kalo Queen ada masalah,sini duduk di samping Abang ceritain apa masalah Queen!"ucapnya sambil menyuruh Mutiara duduk disampingnya.

Dan Mutiara menurut lalu duduk disamping orang tersebut,orang itu pun menarik kepala Mutiara menyandarkan di dada bidang miliknya.

Mutiara tak peduli bahkan dirinya merasa nyaman,lalu Mutiara membuang nafasnya dalam.

"Aya kangen ayah sama bunda"lirih Mutiara dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik orang itu.

Dan orang yang memeluk Mutiara bungkam dan matanya lurus ke depan sungguh dirinya tak tau harus berucap apa.

Dia merasakan badan Mutiara bergetar isak-isakan kecil keluar dari bibir Mutiara.

Sungguh dirinya tak sanggup mendengar isak-isakan yang kelar dari bibir Mutiara.

"Shtt udah ya Queen jangan nangis!"ucapnya dan melerai pelukannya.

Dan tangannya menangkup kedua pipi Mutiara lalu mengusap air mata di pipi Mutiara lembut.

"Jadi Queen sedang kangen ayah sama bunda?"tanyanya dan Mutiara hanya mengangguk.

"Mau ke makam sekalian jalan-jalan?"tanyanya lagi dan lagi-lagi dan lagi dianggukan Mutiara.

Dirinya tersenyum dan mengelus rambut Mutiara sayang,"yaudah gih siap-siap!"

Dan Mutiara pun mengangguk,lalu dia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi pribadinya.

Membuat orang yang ada di depannya menggeleng kepalanya,gemas melihat kelakuan Mutiara yang sangat menggemaskan tentunya.

Di dalam kamar mandi,Mutiara sedang membasuh wajahnya di wastafel.

Lalu dia menatap wajahnya di cermin besar,dia menghela nafasnya dalam.

"Harus kuat jangan rapuh di depan ayah juga bunda!"ucap Mutiara sambil menyemangati dirinya sendiri.

Lalu dia keluar dari kamar mandi,dia menatap seseorang yang duduk di sofa sibuk memainkan ponsel sehingga tak menyadari bahwa Mutiara ada di dibelakangnya.

"Bang ayok berangkat entar keburu sore,entar dicariin kak Sthela aku nya!"ucap Mutiara dan membuat orang yang sedang memainkan ponselnya pun terkejut.

Dan ponselnya pun jatuh ke karpet berbulu di bawah kakinya,untung saja ada karpet itu jika tidak hancur mungkin ponsel miliknya itu.

"Yaudah ayok!"ucap orang itu,lalu dia berdiri sambil mengungut ponsel miliknya dibawah.

Dan Mutiara juga orang itu pun kelar dari ruangan,dan mereka berjalan keluar.

📍📕📍📕📍

Disini Mutiara juga orang yang sendari tadi menemaninya di makam kedua orang tua Mutiara.

Sungguh Mutiara merasa dadanya sesak,dan mati-matian dirinya untuk tidak menangis di depan makam kedua orangtuanya.

"Ayah sama bunda apa kabar disana?"tanya Mutiara sambil mengelus nisan yang ada di depannya yang bertuliskan nama orangtuanya berserta tanggal lahir juga wafat disana

Tanpa disuruh air matanya jatuh ke pipinya,dengan cepat Mutiara menyeka air matanya itu dirinya tidak mau rapuh di depan ayah juga bundanya.

"Ayah sama bunda tau nggak kalo Aya disini kangennnn banget sama ayah juga bunda"ucapnya sambil tersenyum.

Dibelakang Mutiara sudah mati-matian menahan air matanya yang hendak jatuh,dia hanya diam saja sungguh dirinya merasa sakit melihat rapuhnya Mutiara.

"Oh iya ayah sama bunda udah tau belom sama orang ini?"tanya Mutiara sambil menatap orang yang ada dibelakangnya.

Mutiara tersenyum lalu kembali menatap gundukan tanah tersebut,"dia Abang angkat Aya loh yah bund!,namanya Taeyong".

Dan Taeyong pun berjongkok disamping Mutiara,dia mengelus bahu Mutiara pelan.

Lalu Taeyong menarik tubuh Mutiara masuk ke dekapannya,menyadarkan kepala Mutiara ke dada bidangnya.

Sambil mengelus juga mengecup pucuk rambut Mutiara sayang,"Queen harus kuat di depan ayah sama bunda!"

Dan Mutiara tak bisa membendung air matanya,dia menangis di dalam pelukan Taeyong menenggelamkan wajahnya di dada bidang Taeyong.

Dan Taeyong pun meneteskan air matanya lalu dengan cepat dia menyekanya,dia menghela nafas panjang.

"Queen,semua orang pasti merasakan kehilangan kepada orang yang dia sayangi juga cintainya"ucap Taeyong sambil mengelus rambut Mutiara.

Lalu Taeyong menguraikan pelukannya dan menangkup kedua pipi Mutiara lembut.

Dia tersenyum lalu dia mengusap bulir bening yang berjatuhan di pipi Mutiara.

"Jangan nangis lagi,yaudah yuk kita pergi dari sini!"ucap Taeyong dan Mutiara hanya mengangguk saja.

Tapi sebelum itu Mutiara menaburkan bunga juga air yang tadi dia beli di depan gerbang,dia mencium kedua nisan itu secara bergantian lalu mengelusnya.

"Aya pulang dulu ya ayah,bunda insyaallah kalo ada waktu Aya bakal kesini lagi!"ucap Mutiara lalu berdiri dia menepuk bagian belakangnya.

Taeyong mengulurkan tangannya ke Mutiara,dan Mutiara pun langsung menyambut uluran itu lalu mereka pun pergi dari sana.

📍📕📍📕📍

TBC

HAPPY READING!!!

SEE YOU NEXT PART...

I'M NOT GOOD GIRL'S(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang