49

191 13 0
                                    

Lalu dirinya berdiri dadakan sehingga pegangan Fauzan juga Jingga pun terlepas,dan Mutiara menatap mereka berdua bergantian lalu menghela nafasnya pelan.

Ceklek!

Pintu ruangan terbuka menampilkan seorang dokter pria muda sekitar 23 tahun,lalu sang dokter menatap Mutiara sebentar.

"Jadi gimana dok keadaan teman saya?!"tanya Mutiara dan membuat Fauzan juga Jingga berdiri dari duduknya.

"Iya dok kek gimana?!"tanya mereka berdua serempak.

"Oh tentang pasien,dia baik saja sedikit syok akibat asetnya dia di tendang atau entahlah!"ujar dokternya dan membuat Mutiara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"jadi saya permisi dulu jika ingin menjenguk pasien boleh masuk ke dalam,pasien juga sudah siuman sejak tiga puluh menit yang lalu,mari!"ucap sang dokter dan pergi dari sana.

Lalu dengan cepat Jingga membuka pintu ruangan dengan cepat dan...

BRAK!

"ANJING SETAN NGEPET!"

"astaghfirullah!"

Dan di dalam ruangan tersebut menampilkan wajah sangarnya,lalu dia menatap Jingga yang dengan wajah tak berdosanya.

Lalu Mutiara masuk ke ruangan tersebut diikuti Jingga juga Fauzan di belakangnya.

"Udah mendingan?!"tanya Mutiara dan dijawab dengan anggukan kepalanya.

"Cielah Lo Al masa sama cewek kalah!"ucap Fauzan dan langsung dianggukan oleh si Jingga.

"Katanya Leader Tiger Blood's yang di segani semua orang lah ini Lo sampai terbaring lemah Rumah sakit!"ujar Jingga mengompori dan dia melihat wajah Sahabatnya itu memerah padam.

"Udah deh kalian berdua,bukannya di perhatiin malah di ejek-ejek sahabatnya!"jengah Mutiara dan membuat orang yang ada di depannya tersenyum tipis sangat-sangat tipis.

Dan Mutiara menatap orang yang ada di depannya,dia tak sengaja melihat plaster di pelipis dia merasa seperti.

"Bukannya Lo orang yang ada di taman kemarin malam ya!"ujar Mutiara sambil menunjuk orang itu dengan jari telunjuknya.

Dan orang yang ada di depannya hanya mengangguk sambil menatap lekat Mutiara sehingga membuat Mutiara salah tingkah.

"WOY ZAN JANGAN DIBUNUH MUSUHNYA!"

"LAH TERUS GUE HARUS APA,MASA IYA GUE BIARIN DIA HIDUP?!"

"YA KAN ITU MUSUH GUE SETAN KAN KITA UDAH PUNYA MUSUH MASING-MASING!"

"Oh iya juga ya!"

Sungguh telinga Mutiara seakan-akan ingin pecah,dan yang di depan Mutiara tidak merasa terusik dirinya sudah biasa dengan kedua sahabatnya itu.

Dan orang itu menarik pergelangan tangan Mutiara lembut,sehingga sang empu terkejut.

Mutiara menatap orang yang ada di depannya,sungguh jarak mereka berdua hanya beberapa centi saja,bahkan deru nafas mereka berdua saling beradu.

Jantung mereka berdua berdetak kencang,mereka merasakan ada yang menjalar di tubuh mereka.

"OH MY GOSH MATA DEDEK NGGAK SUCI LAGI HUAA!!"

"DEDEK JUGA HUAA!!! MOMMY HELP!!"

"TOLONG JANGAN MELAKUKAN ADEGAN PLUS-PLUS DISINI WOY DEDEK MASIH PERAWAN!"

"KAMU TEGA ALDO TELAH BERSELINGKUH DI BELAKANG DIRIKU SUNGGUH,KAU KEJAM ALDO KEJAM!"

Bugh!

Bugh!

"Aduh sakit banget anjir!"

"Berisik tau nggak!!"ucap Mutiara sambil memijat pangkat hidungnya sungguh jika di depannya ini musuhnya habis lah sudah.

"Ya maaf sayang tadi kan kamu mau cium-ciuman sama si Aldo,jadi aa teriak deh!"

Pletak!

"Ngomong pakek sayang ke gue,habis anu Lo gue potong!"ancam Mutiara sambil melotot horor ke arah Jingga yang sedang mengelus pelipisnya yang di jitak oleh Mutiara.

Dan Fauzan juga yang bernama Aldo itu pun menutup aset mereka berdua,bahkan mereka membayangkan saja bulu kuduk mereka sudah remang-remang.

"I-iya!"

"Cucok!"

"Yaudah gue pulang dulu yah udah sore ni,oh iya Lo harus inap dulu beberapa hari!"ucap Mutiara dan menatap Aldo yang sedang menatap dirinya juga.

"Brapa hari?!"

"Sekitar seminggu mungkin atau lebih!"

"Thanks!"

"Buat?!"

"Lo udah tendangin anu gue dan berakhir masuk rumah sakit!"

Dan Mutiara yang mendengarnya hanya cengengesan sambil menyengir memperlihatkan gigi putih juga rapi miliknya.

"Yaudah gue pulang dulu ya,besok setelah pulang sekolah gue langsung kesini lagi ok dan Lo nggak usah khawatir soal pembayaran nanti karena rumah sakit ini milik gue!"ucap Mutiara santai.

Fauzan juga Jingga melongo mendengarnya sampai air liur jingga berjatuhan ke lantai,dan Aldo hanya menampakkan ekspresi datanya tapi di dalam hatinya sudah bergemuruh hebat.

"Bay!"pamit Mutiara lalu keluar dari ruangan tersebut sambil terkekeh pelan.

🌟🤎🌟🤎🌟🤎🌟

TBC!!!

HAPPY READING!!!

SEE YOU NEXT PART...

I'M NOT GOOD GIRL'S(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang