33

198 12 0
                                    

"Assalamualaikum Aya pulang!!"salam Mutiara lalu masuk ke dalam mansion.

"Waalaikumusalam!"salam balik Sthela dan mendekati adiknya yang sedang tersenyum.

Lalu Mutiara menyalim tangan Sthela lalu tersenyum hangat.

"Eh iya kak,ini aku tadi beli martabak manis dan martabak telor,juga seblak untuk kak Sthela"dan Mutiara menyerahkan kantong plastik hitam ke Sthela.

Dan dengan senang hati Sthela menerimanya"kamu ini repot-repot aja beliin kakak martabak juga seblak,padahal kakak nggak minta beliin!".

"Ya nggak papa kak,kepingin aja sih tadi belinya hehe"balas Mutiara sambil cengengesan.

"Yaudah kak aku ke kamar dulu ya,mau mandi dulu udah terasa lengket ni badan!"dan Sthela pun mengangguk.

Dan Mutiara pun langsung naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.

📕📕📕✨

Disisi lain nampak seorang pria sedang melamun di balkon kamarnya,entah apa yang dia pikirkan saat ini tiba-tiba dia mengingat jelas kejadian di Rofftop sekolahnya tadi.

Jujur hatinya terasa sakit melihat wanita yang dia cintai berpelukan dengan seorang pria lain.

"Huft kenapa sesakit ini ya tuhan!"dia bermonolog sendiri sambil menatap langit malam yang mendung.

Sepertinya langit sangat mengetahui bahwa dirinya sedang bersedih dan sepertinya sebentar lagi hari akan turun hujan,lalu dia masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu balkon kamarnya.

Dia merebahkan dirinya terlentang di kasur king size miliknya,sungguh dia sangat bingung kenapa bisa dia mencintai seseorang bahkan seseorang itu tak mengetahui bahwa dirinya sangat mencintai dia.

Lalu kantuk pun menyerangnya,dan perlahan-lahan matanya tertutup dan dengkuran halus juga nafas teratur yang saat ini menggema di dalam kamarnya,dia tertidur dengan nyenyak.

Ya dia adalah Nazril,yang dia pikirkan adalah Mutiara dan Rangga berpelukan di Rofftop sekolah tadi siang.

•°~~''•°•°•''~~°•

"Kak aku mau ke markas dulu ya!?"

"Ngapain!"

"Jalanin misi terakhir kak!"

"Misi?!"

Dan Mutiara mengangguk membenarkan,lalu Sthela mendekati dirinya.

"Kakak ikut ya!"

"Emang kak Sthela ngak capek apa habis pulang kerja ngurusin kantor,terus mau ikut Aya ke markas?!"jawab Mutiara,dan yang mengurus sgala kantor milik Mutiara adalah Sthela.

Sungguh dirinya merasa tidak enak kepada Sthela karena banyak membantu dirinya untuk menghandle segala pekerjaan kantor.

"Nggak papa kok Aya,justru kakak berterima kasih ke Aya karena mau menjadikan kakak sebagai kakak angkat Aya,ya walau kita tak sedarah tapi kakak sangat sayang kepada Aya"jawab Sthela tulus dan memegang bahu milik Mutiara sambil tersenyum tulus.

Dan Mutiara yang mendengar ucapan tulus Sthela merasa terharu,jujur dia sangat sayang kepada Sthela walau bukan kakak kandungnya.

Mutiara langsung memeluk Sthela erat dan Sthela pun membalas pelukan Mutiara tak kalah erat,mereka berdua berucap syukur juga berterima kasih kepada yang maha esa karena sudah mentakdirkan mereka berdua untuk bertemu.

Walau pertemuan mereka tak sengaja,tapi pada akhirnya mereka menerima kekurangan satu sama lain.

Lalu Sthela menguraikan pelukannya,dan tangannya mengusap wajah cantik Mutiara dengan halus juga tulus,lalu dia tersenyum hangat.

"Yaudah kakak ganti baju dulu ya,kamu tunggu disini!"dan Mutiara pun mengangguk dan dengan cepat Sthela naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.

Dan Mutiara sangat bahagia karena dipertemukan dengan sesosok seperti Sthela,dikala itu dengan kondisi yang tidak bisa dibilang baik dan kini dia kelihatan sehat wal alfiat,dan Mutiara berkali-kali berucap syukur kepada Tuhan.

"Terima kasih ya Allah"ucap Mutiara sambil tersenyum.

"Ayok aya nanti keburu malem banget!"

"Ah iya kak,tapi sebelum kita ke markas kita jemput Atul ya!"dan Sthela mengerutkan keningnya.

"Kenapa kamu ajak atul?!"tanya Sthela bingung,dia memang memanggil Misbatul dengan sebutan atul dan Misbatul tidak mempermasalahkannya juga.

Tapi dia bingung kenapa Mutiara mengajak Misbatul,bukan Sthela melarang pasalnya Sthela takut nanti orang tua Misbatul curiga kepada mereka,karena setiap malam terus pergi ke markas tanpa sepengetahuan orang tua Misbatul bahkan orang tua Misbatul pun tak mengetahui bahwa anaknya ini adalah Wakil leader Black Diamond's.

"Karena dia juga dapat misi sama kaya aku kak!"ucap Mutiara seadanya.

"Kakak jadi takut kalo orang tua Atul curiga sama kita"dan Mutiara yang mendengar ucapan Sthela hanya mengusap bahu kakaknya itu.

"Kakak tenang aja ya,aku yang disini bertanggung jawab kalo Misbatul kenapa-kenapa!"ucap Mutiara meyakinkan Sthela.

Dan Sthela hanya mengangguk saja sambil tersenyum kepada Mutiara,tapi ada sedikit keraguan dihatinya tapi dia tepis lebih baik dia pendam saja.

"Yaudah yuk kak berangkat!".

Dan mereka berdua pun berangkat,tapi sebelum itu mereka berdua pamit ke Mpok Inah dulu setelah mendapat ijin dari Mpok Inah mereka berdua pun pergi dari perkarangan mansion.





~~~'•'•'~°~°~'''•°•°•°•°•°•'''~°~°~'•'•'~~~

HAPPY READING!!

SEE YOU NEXT PART...

I'M NOT GOOD GIRL'S(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang