27

266 15 0
                                    

Hai guys welcome back to part ke 27,hadeh nggak kerasa yah udah sampai part segini tapi masih belom ending hehehe😌

Jadi author mau kasih info aja nih ya

Kalo kalian baru liat ini cerita terus di awal/part  pertama ada simbol kek gini 🔮

Nah itu berarti masih dalam proses menyambung ceritanya dan masih belum ending(TAMAT)

kalo udah ending nanti author kasih simbol kek gini ✈️ itu berarti sudah ending(TAMAT)

Jadi sekian info dari author Terimakasih

Bubujojo🖤🐊

📕📓📚

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Sudah siap kak?"tanya Mutiara dan Sthela pun mengangguk.

"Yuk jalan,nanti keburu malem!"ucap Sthela lalu mereka berdua pun berangkat,dan mereka ingin menjemput Misbatul yang sudah menunggu mereka berdua.

Di mansion Misbatul

Dan Mutiara juga Sthela pun sudah ada di perkarangan mansion milik Misbatul,Mutiara keluar dan berjalan mendekati pintu lalu menekan bel.

Dan tiba-tiba pintu mansion terbuka yang dibuka oleh Syifa ibunya Misbatul.

"Eh mama,assalamualaikum?!"salam Mutiara dan menyalimi tangan Syifa.

"Waalaikumussalam Tiara,ya Allah nak kamu kenapa jarang kesini sih kan mama kangen sama kamu?"tanya Syifa dan memeluk Mutiara dan Mutiara pun membalas pelukan Syifa.

"Hehehe maaf ma baru bisa kesini,soalnya Tiara juga ada kesibukan"ucap Mutiara seadanya dan Syifa ber oh ria saja.

"Eh ma,Miss ada kan?"tanya Mutiara baru mengingat tujuan dirinya kesini.

"Ada di kamarnya mama panggilin dulu ya,Tiara nggak masuk?"dan langsung digelengkan oleh Mutiara.

Dan Syifa pun masuk ke dalam untuk memanggil Misbatul,dan tak lama kemudian Misbatul keluar juga diikutin oleh Syifa dibelakang.

"Ma,Tiara ijin pinjam Miss sebentar boleh?!"tanya Mutiara dan dianggukin oleh Syifa.

"Yang penting jangan pulang larut malam ya Tiara,takut Misbatul dicariin ayah"ucap Syifa.

"Siap komandan!"hormat Mutiara dan membuat Syifa terkekeh pelan.

"Ya udah Miss berangkat dulu ya ma assalamualaikum"salam Misbatul dan diikuti Mutiara.

"Waalaikumussalam hati-hati ya nak dijalan?"dan Mutiara juga Misbatul pun mengangguk mengiyakan.

Dan Mutiara juga Misbatul pun masuk ke dalam mobil yang didalam ada Sthela menunggu mereka berdua.

"Eh ada kak Sthela?"dan Sthela hanya mengangguk saja lalu tersenyum.

"Ay kita beli buah dulu ya,untuk bawa ke markas?!"pinta Sthela dan Mutiara pun mengangguk.

Dan mereka pun keluar dari perkarangan mansion Misbatul dan mereka mampir sebentar ke toko buah.

"Dah sampai kak?"dan Sthela pun langsung keluar.

"Kalian tunggu disini aja,kakak sebentar doang?"ucap Sthela dan langsung masuk ke dalam toko buah tersebut.

"Ra kak Sthela udah tau kalo kita ke markas?"tanya Misbatul.

"Iya kak Sthela udah tau"ucap Mutiara seadanya dan Misbatul pun ber oh ria.

Dan sekitar 20 menit berlalu akhirnya Sthela keluar dari toko tersebut dan membawa 2 kantong kresek besar.

Dan Sthela menyuruh Mutiara untuk membuka bagasi mobil miliknya,dan Mutiara pun langsung menekan tombol pembuka bagasi.

Lalu Sthela pun masuk ke dalam mobil,dan dengan cepat Mutiara menghidupkan mobilnya lalu meninggalkan dari toko tersebut.

Disaat perjalanan hanya keheningan yang melanda mereka bertiga,dan Mutiara melihat kaca spion sepertinya ada yang mengikuti mereka dari belakang.

Benar saja dibelakang mereka terdapat seseorang yang memakai motor ninja,dan diikuti dengan 4 orang lainnya dibelakangnya

Dan Mutiara mempercepat laju mobilnya dan orang itu pun ikut mempercepat laju motor mereka.

Dan Sthela merasa seperti ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang,dan saat Sthela ingin berbalik menghadap ke belakang Mutiara langsung mencegahnya.

"Jangan lihat ke belakang,kita putar balik dan bersembunyi"ucap Mutiara dan dianggukin oleh Sthela,dan Misbatul yang bingung hanya mengangguk saja.

Dan Mutiara tanpa aba-aba langsung memutar setir mobil,dan langsung menancap gas dengan cepat.

Sehingga membuat orang yang mengikuti mereka berhenti mendadak,dan mereka pun langsung memutar motor mereka dan langsung mengejar mobil Mutiara.

"Sial!"salah satu mereka mengumpat karena kehilangan jejak,dan dia memberhentikan motornya ke samping dan diikuti yang lainnya.

"Kek gimana nih,kita ketinggalan jauh!?"ucap mereka satunya.

"Kita ketahuan"

"Hah maksudnya?!"

"CK kita ketahuan udah mengikuti dia dari belakang"

"Dah lah lebih baik kita ke basecamp deh nanti kita lacak dia"dan mereka pun pergi dari sana.

Tanpa sepengetahuan mereka ternyata Mutiara dan lainnya tak jauh dari mereka,dan Mutiara besmrik.

Serasa mereka sudah jauh Mutiara menghidupkan kembali mobilnya lalu keluar dari rumah tua,ya Mutiara dan lainnya bersembunyi di rumah tua tak berpenghuni.

"Rangga dkknya"ucap Mutiara dan Misbatul yang mendengarnya pun bersmrik.ya orang yang mengikuti mereka adalah Rangga dkknya.

"Ternyata mereka mengikuti kita dari tadi"ucap Sthela sambil menikmati apel ditangan cantiknya.

Dan Mutiara yang mendengar ucapan Sthela pun mengangguk mengiyakan.dan mereka pun kembali ke tujuan awal yaitu ke markas BD.

Disisi lain di sebuah mansion terdapat 4 pria tampan yang sedang berada di kamar salah satu mereka,ya mereka adalah...

"Sial kalah terus gue?!"ngumpat salah satu dari mereka yang kalah bermain game PSP

"Yang sabar bro lain kali jangan sombong kalo main,kan kalah juga hahaha!"ejek satunya lagi,sehingga membuat orang kalah tersebut kesal.

"Dah ah males gue main lagi!"

"E-eh beresin nih dulu jangan nyelonong aje Lu?!"cegah satunya yang sedang melihat mereka main tadi.

"Ck iya-iya bawel amat lu pada?!"

Yap mereka adalah Nazril dkknya yang sedang berada di mansion milik keluarga SELIONS bisa dibilang milik Rafly.

Dan Nazril sendari tadi hanya diam saja,entah kenapa dia merasa seperti akan ada seseorang datang besok tetapi siapa dia.

"Bro jangan bengong aelah Napa,sini kek main game?!"ucap Hendra menyadarkan lamunan Nazril.

Dan Nazril pun mendekati mereka bertiga lalu Nazril duduk disamping Rafly.

"Kok gue ngerasa kek ada seseorang deh datang besok?"

..............




Tbc.

Penasaran ya pasti lah penasaran dong hehehe

Jadi jangan lupa vote and coments sebanyak-banyaknya

🖤🐊

I'M NOT GOOD GIRL'S(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang