WoC 15

586 48 10
                                    

Semakin hari perasaan cintaku ke Sunghoon semakin besar. Aku tidak ingin jauh-jauh darinya.

Semingu setelah aku dan Sunghoon jadian, dia menetap tinggal di apartement ku. Awalnya aku menolak permintaan nya tapi akhirnya dengan segala macam jurus rayuan yang dia keluarkan dapat merusak pertahanan ku.

Setiap hari aku bangun dengan sepasang tangan yang memeluk ku erat, dengkuran halus yang terdengar bagaikan alunan musik yang menenangkan, dan jika ia yang terbangun lebih dulu maka akan ada ciuman-ciuman hangat di wajah ku.

Setiap hari aku bangun dengan sepasang tangan yang memeluk ku erat, dengkuran halus yang terdengar bagaikan alunan musik yang menenangkan, dan jika ia yang terbangun lebih dulu maka akan ada ciuman-ciuman hangat di wajah ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah terbiasa dengan semua hal yang ia lakukan. Bahkan aku tidak ingin kehilangan moment seperti itu.

Sekarang dia lagi tertidur dengan lelap nya. Tak luput suara dengkurannya terdengar ditelingaku. Imutnya wajahmu my prince. Tangannya pun masih memeluk ku dengan posesif seperti tidak mengizinkan siapapun untuk menyentuhku.

Aku menggerakkan sedikit badanku untuk melepaskan pelukannya, bukannya melepas dia malah memelukku dengan eratnya. Hmmm sepertinya dia sudah bangun tapi masih saja berlagak tertidur. Lihat saja apa yang akan terjadi sekarang.

"Sunghoon lepas nggak, aku mau mandi nih. Lihat deh dah jam berapa! Emangnya kamu nggak ke kantor apa?" bujukku agar dia melepaskan pelukannya.

"Sweety lima menit lagi deh ya. Aku masih ngantuk nih." Balasnya sambil memeluk ku makin erat.

"Tapi nanti kamu telat loh. Cepetan bangun, mandi, lalu sarapan. Aku mau buatin sarapan untuk kita dulu, so... lepasin tangan kamu dari perutku sekarang!" perintah ku.

"hmmm please sweety aku masih sangat mengantuk. Lagian kalau aku telat tidak akan ada yang berani memarahiku. Aku kan CEO disana, siapapun yang berani memperingatkan aku akan keterlambatanku ku pastikan dia tidak akan bekerja lagi disana." Jawabnya dengan nada malas dan masih memejamkan kedua mata nya itu.

"Oke up to you CEO yang terhormat. Bossy, Terserahmu mau tidur berapa lama lagi aku tidak perduli. Yang penting sekarang lepaskan tangan mu dariku, aku ingin mandi, membuatkan sarapan untuk kita dan aku mau bersiap pergi ke kantor. Aku nggak mau telat. Kalau aku telat aku akan dimarahi nantinya."

Ya, aku tetap membujuknya agar dia melepaskan ku. Aku tidak mau terlambat sedikit pun, walaupun aku CEO diperusahaan itu tapi aku tetap akan disiplin dengan waktu. Aku tidak mau mengecewakan papa yang memberikan tanggung jawab penuh kepadaku untuk menjalankan perusahaan itu.

Aku tidak mau sepertinya yang semena-mena masuk jam kerja mau jam berapa pun. Walaupun sebagai CEO kita harus menghargai waktu dan pekerjaan. Karena semua pekerjaan dengan perusahaan lain ada di tangan kita.

"yaaah, sweety aku kan masih mengantuk karena pelukan hangat yang dihantarkan oleh badanmu sweety. Kalau kamu pergi aku tidak mengantuk lagi. Lagian siapa yang akan berani memarahi mu sweety, disana kamu yang memegang penuh kendali perusahaan papa mu."

Warm or ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang