WoC 31

457 30 4
                                    

Woojin di bawah cepat ke rumah sakit terdekat. Sepanjang perjalanan Sunoo tiada hentinya menangis dan menggenggam erat tangan anaknya dan memanjatkan doa.

"Woojin sayang.. bangun nak, hiks hiks.. jangan buat mommy khawatir nak hiks.. Maafin mommy hiks.. terlambat jemput kamu. Nak bangun ya sayang."ucap Sunoo disertai tangisan yang memilukan.

Sesampainya di rumah sakit, Woojin segera di bawa ke ruang ICU dan ditangani oleh dokter. Sunoo tidak tenang, dari tadi dia bolak balik seperti setrikaan. Tiba - tiba dia teringat dengan Sunghoon. dia segera menghubungi Sunghoon. dibuangnya semua egonya karena Sunghoon juga berhak tau kalau anaknya kecelakaan.

Tut.. tut.. tut..

"Ayo Hoon... angkat dong telfonnya." Ucap Sunoo tak sabar.

"Hal.."

"Hallo Hoon, hiks.. Woojin Hoon.. Woojin.." potong Sunoo menyela perkataan Sunghoon.

"Ada apa dengan Woojin? kenapa kamu nangis?" tanya Sunghoon heran plus panik karena mendengar tangisan Sunoo.

"Woojin hiks.. kecelakaan Hoon. Dia sekarang ada di rumah sakit hiks.." ucap Sunoo lirih.

"Apa? Woojin kecelakaan? Oke aku akan kesana sekarang. Kamu tenang dulu ya.." ucap Sunghoon tenang agar Sunoo tidak semakin sedih padahal dia juga sangat bersedih dan khawatir mendengar putranya sekarang di rumah sakit.

Sunghoon melaju dengan sangat cepat setelah tau alamat rumah sakitnya. Dia ingin melihat keadaan anaknya dan ia ingin menenangkan mantan istrinya itu.

Sesampainya di rumah sakit yang sudah di beritahu Sunoo, Sunghoon pun segera mencari dimana anaknya berada. Dilihatnya mantan istrinya sedang mondar mandir sembari meneteskan air mata dan tidak ada berhenti berdoa demi keadaan anaknya.

"Sunoo gimana keadaan Woojin?" tanya Sunghoon panik. Mendengar itu dia langsung berlari kepelukan Sunghoon.

"Sunghoon... hiks.. Woojin Hoon.. Woojin hiks.." ucap Sunoo menangis dipelukannya.

Deg...

Sunghoon sangat nyaman memeluk Sunoo, dia merindukan pelukan ini. Tapi rasa rindu itu ditepisnya dulu karena dia lebih mementingkan keadaan putranya.

"Sunoo gimana keadaan Woojin?" tanya Sunghoon lagi.

"dia masih di tangani oleh dokter, dari tadi dokter belum keluar keluar. Hiks.." jawab Sunoo melepaskan pelukan mereka.

"Kenapa Woojin bisa sampai seperti ini?" tanya Sunghoon.

"tadi aku telat menjemput Woojin karena aku harus mengantarkan sesuatu. Saat aku hampir sampai di sekolah Woojin, aku melihat dia menyebrangi jalan ingin membeli lollipop tapi tiba - tiba ada mobil hitam yang menghantam tubuh Woojin makanya dia sampai seperti itu.. hiks.. aku begitu bodoh membiarkan putra ku sampai celaka seperti ini. Hiks.. hiks.. aku sangat bodoh" ucap Sunoo pedih sembari memukul kepalanya berulang kali.

Mendengar itu Sunghoon tidak tega, sebenarnya dia kesal, kenapa Sunoo bisa lebih mementingkan mengantarkan sesuatu itu dari pada menjemput anaknya, segera saja dia menahan tangan Sunoo.

"Cukup Noo. Cukup.. Nggak ada gunanya kamu melakukan ini, ini hanya buat kamu akan tersakiti. Aku mohon hentikan itu. jika Woojin melihat mommy nya seperti ini Woojin pasti marah besar ke kamu. Lebih baik kita berdoa agar Woojin bisa sembuh dan berhasil melawan rasa sakitnya." Ucap Sunghoon menenangkan Sunoo dan akhirnya Sunoo pun sedikit lebih tenang.

Mereka berdua duduk di depan ruangan sembari menunggu dokter selesai menangani putra mereka.

Tiba - tiba dokter keluar dari ruang ICU, melihat itu mereka langsung berdiri dan menghampiri dokter tersebut. Mereka dapat kabar bahwa anak mereka baru saja melewati masa kritisnya, sekarang Sunoo dan Sunghoon dapat melihat keadaan putra mereka setelah Woojin di pindahkan keruang perawatan.

Warm or ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang