Problem Solved

410 52 4
                                    

"Maafin saya." Ucap lelaki itu lirih, berusaha memecah keheningan yang terjadi diantara mereka berdua.

"Cewe tadi itu, siapa?" Tanya gadis tersebut tanpa menoleh ke arah lelaki di sampingnya yang dengan setia menatapnya.

"Claire, mantan saya, wanita yang meninggalkan saya demi sahabat saya."

"Demi Tuhan, saya nggak ada cium dia, saya juga nggak tahu, tiba – tiba dia cium saya, terus kamu masuk ke ruangan saya." Ucapnya lagi dengan nada penuh panik, takut – takut gadisnya ini semakin salah paham dengan apa yang ia lihat.

Melihat gadisnya yang semakin diam dan menunduk, membuat Doyoung menghela nafas berat, menggenggam tangan mungil gadisnya dan mengusapnya perlahan.

"Ah Ra, kalau kamu fikir saya akan kembali dengan Claire. Kamu salah besar. Saya nggak punya perasaan apapun, perasaan itu sudah hilang sejak dua tahun yang lalu."

"Jadi kalau kamu juga berfikir bahwa saya menjadikan kamu pelarian, kamu salah. Ketika saya mengajak seorang wanita untuk memulai hubungan yang baru, saya sudah terlebih dahulu meninggalkan masa lalu saya jauh – jauh di belakang saya."

"Kak...."

"Saya harus kasih tau ini sama kamu, Ra. Kamu itu masa depan saya dan Claire adalah masa lalu saya. Saya tidak akan pernah mencampurkan masa lalu saya dengan masa depan saya." Tegas lelaki tersebut.

"Ra, tolong percaya sama saya, can you?" Pinta Doyoung dengan suara lirihnya. Dada Ah Ra berdenyut sakit mendengar ucapan lelaki di hadapannya.

"Kak, jangan begini..."

"Ra, saya tidak mau kembali kehilangan wanita yang saya cintai."

"Kak, berdiri coba, jangan berlutut kaya gitu, kaki kakak nanti sakit." Ucap Ah Ra lagi berusaha menarik Doyoung agar berdiri namun pria tersebut tetap berlutut di hadapan Ah Ra.

"Jawab dulu pertanyaan saya, Ra. Kamu percaya kan sama saya?" Tanya Doyoung sekali lagi. Ah Ra menatap dalam kedua bola mata Doyoung yang indah dan mengangguk pelan. Ucapan Doyoung dan tatapannya sangat tulus, Ah Ra tidak melihat ada kebohongan diantaranya.

"Ra, terima kasih." Doyoung menarik Ah Ra dalam pelukannya, memeluk tubuh gadis itu dengan sangat erat. Perasaan Doyoung sangat lega sekarang.

"For your information, dia itu istrinya Jaehwan, makanya saya nggak suka kamu dekat – dekat sama Jaehwan." Ucapan Doyoung membuat Ah Ra menegang, terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar.

"Serius kak?"

"Iya, aneh banget mereka suami istri, kok senengnya gangguin hubungan orang. Nggak lakinya, nggak bininya." Seru Doyoung dengan bibir yang dimajukan, membuat Ah Ra gemas melihatnya.

"Jadi, kakak kena tikung gitu sama Kak Jaehwan?" Tanya Ah Ra yang dibalas anggukan pelan oleh Doyoung.

"Wajar sih, emang gantengan Kak Jaehwan."

"Ngomong apa tadi?!" Seru Doyoung yang sudah bersiap – siap untuk memarahi pacarnya.

"Bercanda yaampun, santai aja dong matanya." Ucap Ah Ra tertawa melihat ekspresi cemburu Doyoung.

"Kak, ini masih jam kerja loh, balik ke kantor yuk."

"Idih, biarin aja, kantornya juga punya aku. Males balik ke kantor, nanti masih ada si nenek lampir gimana?"

"Lagian aku kan pengen lama – lama sama kamu." Lanjut Doyoung sambil mengusap pipi Ah Ra, membuat semburat merah muncul di kedua pipi Ah Ra dengan sempurna.

"Pipinya merah, gemes banget, pacar siapa sih?" Doyoung semakin gemas dan mencubit pelan pipi gadisnya. Kenapa pacarnya bisa selucu ini? Perbuatan baik apa yang pernah Doyoung buat di kehidupan sebelumnya sehingga ia bisa memiliki pacar yang cantik dan menggemaskan seperti Ah Ra?

"Pacar Kak Jaehwan, bweee." Ucap Ah Ra melepaskan paksa tangan Doyoung sambil memeletkan lidahnya, dan bersiap siap untuk lari.

"Heh, awas kamu ya, saya tangkap terus saya kurung di apartemen saya seminggu." Seru Doyoung membuat Ah Ra semakin berani untuk menggodanya.

"Siapa takut? Coba aja kalau bisa, wlee" Ejek perempuan itu sambil berlari kencang, membuat Doyoung berlari mengejarnya dari belakang. 





Bonus foto lagi ngambek, HAHAHAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus foto lagi ngambek, HAHAHAHA

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang