Seminggu sudah Ah Ra bekerja di kantor tempat Doyoung bekerja ini sebagai anak magang. Ada rasa senang karena bisa melihat ciptaan Tuhan paling indah dari pagi sampai sore hampir setiap hari, namun ada rasa lelah juga karena menjadi anak magang tidak seenak yang dia fikirkan.
Walaupun di kantor ini tidak membedakan mana anak magang dan mana karyawan tetap, atau mungkin karena hanya dia satu-satunya anak magang yang diterima di kantor ini yang membuat dia harus berbangga diri.
"Gimana, Ra? Seminggu kerja disini? Enak?" Sahut Jaehwan sambil berjalan ke arah mesin fotocopy tempat dimana Ah Ra berdiri.
"Lumayan, Kak. Nggak ada senioritas kaya yang temen-temen aku ceritain di tempat magang mereka." Jawab Ah Ra sambil tetap melaksanakan pekerjaannya.
"Iya sih, disini mah udah keburu stress sama kasus-kasus. Udah nggak kepikiran buat sok-sok senioritas. Ntar yang ada tugasnya nggak kelar-kelar cuma karena ngelabrak anak magang." Jelas Jaehwan yang diiringi anggukan dari Ah Ra.
"Si Doy, gimana? Baik kan dia? Nggak ada apa-apain lo?" Tanya Jaehwan lagi membuat Ah Ra jadi melirik ke arah Jaehwan, tertarik dengan topik yang diangkat olehnya.
"Baik kok, Kak. Cuma ya agak ribet dan perfectionis aja, tapi masih masuk akal kok." Jawab Ah Ra lagi.
"Iya sih, dia emang ribet anaknya. Cuma belakangan ini kalian jadi bahan gossip anak-anak sini." Ah Ra mengerutkan keningnya, bingung.
"Kenapa?"
"Iyalah, si Doyoung itu ya, anaknya pelit banget ngomong, kalau bisa nggak ngomong ya ngga usah ngomong, mungkin itu motto hidup tuh anak. Tapi sama lo, dia bisa bawel gitu ya." Jujur Jaehwan lumayan bingung dengan sikap Doyoung yang lumayan berubah semenjak Ah Ra, si anak magang, magang disini selama semingguan ini. Doyoung jadi mulai mengeluarkan suaranya.
"Ya karena aku banyak nanya kali? Masa aku nanya dikacangin sama Kak Doyoung?" Jawab Ah Ra sedikit tak yakin juga dengan jawabannya.
"Gatau juga sih, bisa jadi juga."
"Kak Doyoung terkenal gitu ya di kantor ini?" Tanya Ah Ra membuat Jaehwan tersenyum.
"Banyak banget yang naksir dia di kantor ini, seluruh cewek yang kerja di kantor ini pasti naksir atau pernah naksir dia. Cuma ya, cewek-cewek keburu takut duluan aja ngeliat Doyoung." Kekeh Jaehwan mengingat betapa dinginnya Doyoung yang membuat cewek-cewek di kantornya ketakutan dan gugup ketika bertemu Doyoung.
"Oh gitu ya, emang sih kak Doyoung serem juga, tapi nggak seserem itu kok."
"Kalau kamu, Ra, naksir Doyoung juga nggak? Kamu kan beberapa kali suka godain Doyoung, sampe kena marah mulu sama tuh anak." Ejek Jaehwan sedangkan Ah Ra hanya tertawa.
"Ya, nggak lah, Kak! Aku tuh cuma nggak bisa menahan hasrat buat godain cogan aja! Abis gemes banget muka Kak Doyoung, lempeng banget, kan jadi sasaran empuk buat aku godain!" Seru Ah Ra, yaiya selama ini emang Ah Ra nggak bohong, Doyoung emang ganteng banget, tapi untuk ada rasa dan naksir, sama sekali nggak ada di benak Ah Ra, emang Ah Ra demen godain cogan aja.
"Oalah! Kirain emang kamu naksir, makanya aku bingung, nih anak berani banget gombalin si Doyoung, nggak takut kena semprot apa." Jaehwan tertawa sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Nggak lah, Ka! Canda doang aku tuh." Cengir Ah Ra sambil merapihkan berkas-berkas miliknya yang sudah selesai di fotocopy.
Tanpa sadar di sebrang sana ada seseorang lelaki berdiri menatap mereka dan mendengarkan pembicaraan mereka yang begitu seru. Tentang dirinya, yang membuat ia mengepalkan kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
(2) Bucin - Doyoung
Short StoryImagine that being Doyoung's bae 24/7 "Kak Doy, nggak capek nyelesain kasus orang lain mulu? Kasus hati aku kapan?" "Saya udah kebal sama gombalan kamu. Untung sayang." Let's see how Doyoung become a bucin 24/7. #BucinSeries