Drunken

291 37 2
                                    

"Beri hormat kepada calon mempelai pria yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya." Seru Johnny menyambut kedatangan Doyoung dengan diiringi tepuk tangan oleh semua orang di meja tersebut.

"Lo malu-maluin gue banget, John." Ucap Doyoung setengah malu, bahkan orang lain pun ikut menatap ke arah meja tempat mereka berkumpul.

"Selamat ya, sesuai ucapan lo kemarin, lo beneran jadi orang kedua yang akhirnya berani mengambil komitmen untuk menikah. Salut gue." Ucap Yuta merangkul Doyoung dengan rasa bangga.

"Gue nggak kaya lo ya, buaya darat." Ucap Doyoung dengan nada julidnya, Yuta hanya tertawa mendengarnya.

"Hidup cuma sekali, sayang banget kalau cuma punya satu cewek, ya nggak?" Ucapan Yuta membuat yang lain ikut tertawa. Siapa yang tidak kenal dengan sosok Yuta? Buaya darat yang memegang rekor tertinggi dengan jumlah mantan terbanyak, di antara mereka.

"Ten, diem-diem aja, ucapin selamat dong ke calon adik ipar lo. Bentar lagi jadi keluarga, cie." Ledekan Yuta, membuat wajah Doyoung semakin merah padam, menahan kesal dan malu sekaligus.

"Adik gue mungkin terima lamarannya, tapi belum tentu gue terima." Ucap Ten dengan nada tenangnya yang justru mengundang kericuhan.

"Kemarin lo bilang lo setuju ya gue nikahin adik lo." Doyoung tidak terima dengan ucapan Ten, bisa-bisanya Ten mengatakan hal yang berbeda di depan teman-temannya.

"Gue setuju lo nikah sama adik gue kalau lo bayarin kita minum-minum hari ini." Lagi-lagi ucapan Ten mengundang kehebohan, semuanya berteriak senang dan mendukung ucapan Ten.

"HAHAHA! Kapan lagi Doyoung yang pelit ini traktir kita guys, apalagi traktir minuman haram."

"Udahlah ikutin aja maunya, Doy. Daripada nggak direstuin sama kakak ipar tersayang."

"Bau-baunya ada yang mau gagal kawin nih."

"Iya iya, gue traktir! Hari ini doang." Ucap Doyoung kesal. Mau gimana lagi? Daripada Ten berbuat aneh-aneh yang membuatnya gagal menikah.

"YES!" Teriak para pria di meja itu, dengan sibuk memanggil pelayan untuk memesan beberapa botol minuman.

"Heh, banyak banget!" Seru Doyoung terkejut dengan pesanan yang diminta oleh teman-temannya.

"Yaelah, Doy. Sekali doang ini, sekaligus merayakan hilangnya status jomblo lo."

"Terserah deh, pusing gue. Jangan sampe teler lo semua ya, gue nggak mau harus nganterin lo satu-satu pulang. Terutama Jaehyun, gue nggak mau diabisin sama istri lo." Ucap Doyoung membuat peringatan yang tentu saja diabaikan oleh semua teman-temannya yang sudah sibuk menuangkan minuman ke gelas.

"Congrats ya, Doy." Ucap Taeyong yang baru saja datang, menyodorkan tangannya, memberi selamat.

"Kaku banget sih." Ucap Doyoung membalas uluran tangan Taeyong dan memeluk sahabatnya ini. Seharusnya ia tak bahagia ketika sahabatnya menderita, bukan?

"Gausah melas gitu lo, I'm totally fine right now. Jagain Ah Ra, jangan sakitin dia, Doy." Doyoung mengangguk tanda setuju, lagipula mana mungkin ia tega menyakiti Ah Ra, berfikiran sampai sana pun enggan.

"Kalau lo sakitin dia, gue orang pertama yang bakalan bawa Ah Ra kabur dari lo." Ucapan Taeyong membuat Doyoung tertawa sekaligus khawatir sedikit, takut jika gadisnya dibawa kabur beneran oleh Taeyong.

"Jiakh! Udah baikan nih, kemarin mah kaku banget kaya beha baru." Teriakan Yuta membuat seluruh atensi mengarah kepada Doyoung dan Taeyong yang sedang berbincang.

"Yuta, mulut lo emang ya." Ucap Doyoung pusing, masalahnya Yuta yang teriak, dia yang ikutan malu mendengarnya.

*****

Siapa yang mengingatkan teman-temannya untuk tidak minum hingga teler tetapi malah justru dirinya yang terkapar karena terlalu banyak minum? Tentu saja, Kim Doyoung lah jawabannya. Pria itu sudah terkapar karena terlalu banyak minum yang memaksa Taeyong dan Jaehyun yang masih sadar untuk membawa pria itu pulang.

"Gila emang si Doyoung, kalap banget sampe tepar kaya gini." Keluh Jaehyun merangkul tubuh Doyoung agar tidak terjatuh.

"Skskskskksks, Ah Ra cantik bwangettt. Nggak sabar mauuuuuuuuu..."

"Mau liat Rara, hikkk, di altar, pasti cantikkkkkkkkkkk. Gue bisa, hm, gilaaaaaaaa." Ucap Doyoung yang terus menggumam pelan.

"Yong, rekam yong." Suruh Jaehyun. Taeyong dengan sigap mengeluarkan handphone miliknya dan mulai merekam aksi Doyoung saat mabuk.

"Hehehe, kalian pasti sirik kan! Gue yang dapetin, hikk, Ah Ra!"

"Kata siapa? Ah Ra nikahnya sama gue." Celetuk Taeyong.

"Anjing lo, Yong." Jaehyun dan Taeyong tertawa kencang melihat makian yang keluar dari mulut Doyoung. Hal yang sangat langka dan hanya bisa ditemukan ketika Doyoung mabuk.

"Jangan berani-berani, lawan gueeee sini! Beraninya keroyokannn." Doyoung berusaha menarik tangan Taeyong, namun karena jarak yang lumayan jauh, Doyoung tidak bisa menangkap Taeyong dan membuat Doyoung terjatuh ke lantai.

"Kan, jangan aneh-aneh. Dikit lagi sampe ini." Ucap Jaehyun membawa tubuh Doyoung kembali ke dalam rangkulannya yang dibantu oleh Taeyong.

"Pencet yong belnya, gue nggak tau password apart Doyoung yang baru."

"Lah, kalau nggak tahu, gimana caranya nih apart kebuka, njir?"

"Di dalem ada Ah Ra, udah tinggal bareng mereka." Taeyong hanya mengangguk dan menatap pintu apartemen Doyoung miris. Ternyata ini lah akhir dari kisahnya, merelakan gadis yang ia cintai bersama dengan sahabatnya.

Tak berapa lama terbuka lah pintu apartemen milik Doyoung bersamaan dengan wajah kaget Ah Ra yang melihat Doyoung sudah sempoyongan dan juga bau alkohol yang sangat kuat menguar hingga bisa tercium walau jaraknya jauh.

"Loh, kak Doy, kok bisa?" Ucap Ah Ra membawa tubuh Doyoung ke dalam pelukannya.

"Tunangan lo nih mabuk, kebanyakan minum. Biasalah, pesta ngerayain Doyoung melepas masa bujangnya yang udah lapuk." Jelas Jaehyun membuat Ah Ra meringis pelan karena tubuh Doyoung yang sangat berat dan juga Doyoung yang tidak bisa diam.

"Tolong ya, Ra. Soalnya kalau di bawa ke tempat kita, bisa hancur. Tau sendiri nih orang kalau mabuk kaya orang tolol." Ah Ra mengangguk, tanpa sadar menatap pria di sebelah Jaehyun. Itu dia, Taeyong, yang tengah menatapnya dengan senyuman tipis.

"Yaudah, kita berdua balik dulu ya, Ra." Ucap Jaehyun memecahkan keheningan di antara mereka.

"Hati-hati, kak." Ucap Ah Ra dan menunggu kepergian mereka hingga tubuh kedua lelaki tersebut menghilang dari pandangannya.

"Kali ini harus ngurus bayi besar yang banyak gaya minum-minum sampe mabuk." Gumam Ah Ra membawa tubuh berat Doyoung ke sofa.

"Hehehe, ada bidadari!" Doyoung tersenyum lebar, melihat bidadari di hadapannya.

"Siaga satu! Jaga mata! Nggak boleh liat cewe lain selain Ah Ra." Doyoung menutup kedua matanya dan menggeleng pelan. Ah Ra hanya tertawa melihat tingkah Doyoung.

"Benar-benar..." Gumam Ah Ra yang masih menyaksikan kelakuan Doyoung yang aneh. Pasti besok pagi pria itu akan malu mengingat apa yang ia lakukan malam ini. 

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang