Angkringan

487 69 3
                                    

Dinner bersama Doyoung, atasannya di kantor tempat ia magang, cukup sederhana namun berkesan. Tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran Ah Ra bahwa Doyoung akan mengajaknya ke angkringan yang terdapat di alun – alun kota.

Justru hal ini membuat Ah Ra terkesan dan menikmati traktiran dari Doyoung hari ini. Cuaca malam yang dingin, ditemani teh manis hangat dan juga diriingi live music dari musisi jalanan. Suasana yang sangat tenang di balik kota besar yang padat dengan bangunan – bangunan tinggi.

"Ini angkringan favorite saya, saya suka ke sini setiap weekend. Suasanya tenang, lumayan buat menenangkan diri dari berkas – berkas perkara yang harus saya lihat hampir setiap hari." Ucapan Doyoung membuat Ah Ra memalingkan wajahnya menjadi menatap Doyoung yang tengah menatap para musisi jalanan.

"Kak Doy keren, bisa nemuin tempat senyaman ini." Balas Ah Ra dengan tersenyum, tempat ini akan jadi salah satu tempat pelariannya kalau sedang stress.

"Saya nemuin tempat ini awalnya nggak sengaja. Saya abis putus sama pacar saya, padahal kami pacaran sudah lama, sekitar empat tahun, tapi dia selingkuh sama boss di kantornya sendiri. Saat itu saya jalan kaki sendirian, nggak tau mau kemana, tiba – tiba nemu tempat ini." Jelas Doyoung sambil menghirup teh manis hangat yang ia pesan tadi.

"Sorry ya, saya jadi curhat." Ucap Doyoung lagi, merasa tak enak karena perubahan wajah Ah Ra yang jadi menatapnya dengan tatapan kasihan.

"Nggak perlu ngerasa kasihan sama saya. Udah berlalu juga."

"Maaf ya, saya ajak kamu ke angkringan kaya gini. Soalnya saya biasanya ke sini."

"Gapapa, Kak! Aku suka kok, tempatnya nyaman dan sederhana. Bisa jadi salah satu tempat yang akan selalu aku kunjungin kayaknya habis ini." Ucap Ah Ra dengan senyuman senang.

Jujur saja, tempat seperti ini adalah tempat yang selalu Ah Ra cari. Sementara para wanita lain ingin makan di tempat yang mewah dan mahal, berbeda dengan Ah Ra. Ah Ra tak membutuhkan hal – hal seperti itu. Ah Ra butuh tempat – tempat seperti ini, yang bisa menjadi penenang kala Ah Ra sedang kalut. Berinteraksi dengan sesama manusia dan menikmati seni musik dari para musisi jalanan yang tak kalah hebat dengan musisi di restaurant bintang lima.

"Bagus deh kalau kamu suka, saya kira kamu nggak nyaman di ajak ke tempat kayak gini." Ucap Doyoung lagi, lega karena ia tak salah mengajak Ah Ra ke tempat ini.

Lagu Cantik dari Kahitna yang dimainkan oleh para musisi jalanan membuat suasana semakin teduh dan tenang. Sembari suara alunan musik terdengar di kuping Doyoung, Doyoung mengalihkan pandangannya dengan menatap wajah wanita di sebelahnya yang juga tengah menikmati alunan musik tersebut dan bergumam pelan.

"Cantik...." Gumam Doyoung menatap wajah Ah Ra lekat – lekat, tak akan ia sia – siakan pemandangan malam ini. Hal yang membahagiakan Doyoung, setelah dua tahun, ia tak merasakan hal membahagiakan seperti ini. 

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang