Ah Ra menatap bangunan di sekelilingnya, menelisik setiap sudut interior di ruangan ini. Setelah tadi malam Doyoung membawanya ke tempat angkringan, justru terbalik, sekarang mereka berdua berada di tempat makan yang mewah, sangat terkenal di kota ini.
"Saya pesan Salmon and Seaweed Quinda Bowl satu, Domaine Chandon satu ya." Ucap Doyoung setelah membolak – balik buku menu di tangannya.
"Kamu, apa?" Tanya Doyoung menatap Ah Ra yang gelagapan mendengar pertanyaan Doyoung.
"Samain aja, kak. Tapi minumnya di ganti Mineral Water."
"Jadi dua ya mbak, minumnya yang satu Mineral Water." Ucap Doyoung menyerahkan buku menu miliknya kepada pelayan tersebut.
"Jangan geer, saya ajak kamu kesini karena saya pengen makan salmon." Ucap Doyoung seolah membaca pikiran Ah Ra. Ah Ra hanya tersenyum kikuk mendengar penjelasan Doyoung. Lagian Ah Ra nggak mengharapkan apa – apa dari tindakan Doyoung tersebut.
"Oh iya, tenang aja, saya traktir. Kamu nggak usah gelisah gitu." Lanjut Doyoung lagi. Ah Ra menghela nafas lega, dia sangat tahu harga makanan dan minuman yang dijual disini sangat mahal dan dapat menguras tabungan miliknya.
"Aku dulu sering banget ke sini, setiap ke sini jadinya sedikit flashback." Ucap Ah Ra menatap salah satu meja makan yang berada di sudut ruangan, yang dulu menjadi tempat favorite ketika ia datang ke sini.
"Sendiri atau sama teman kamu?" Ucap Doyoung mulai tertarik dengan ucapan Ah Ra
"Enggak, sama mantan aku. Dia anak orang kaya, makanan kaya gini mah, makanan sehari – hari buat dia. Kalau aku mau makan disini, mesti nabung tiga bulan dulu kayanya." Jawab Ah Ra, ah rasanya kenangan lama yang udah dia kubur jadi terbuka lagi.
"Kalau boleh tau, kalian kenapa putus?" Tanya Doyoung dengan hati – hati, takut – takut menyakiti Ah Ra dengan pertanyaannya.
"Perbedaan kasta. Aku sama dia jauh banget, kak. Aku udah tahu sih dari awal dia memang anak orang kaya, tapi aku benar – benar nggak tahu dia sekaya itu. Sampai akhirnya pas kita pacaran, ternyata dia sekaya itu. Crazy Rich Asia." Ucap Ah Ra menceritakan tentang cinta pertama sekaligus mantan pertamanya. Ah Ra hanya baru sekali pacaran, itupun harus kandas di tahun ketiga mereka berhubungan.
"Dia, nggak akan pernah bisa aku gapai, kak. Terlalu tinggi, untuk aku yang rendah dan biasa – biasa aja. Jadi ya, aku harus sadar diri. Lagipula dia memang setuju untuk melepas aku. He deserves better." Doyoung hanya bisa terdiam mendengar cerita dari Ah Ra, tak tahu harus merespon seperti apa.
"Duh, suasananya jadi sedih ya?" Ucap Ah Ra sambil tertawa kecil, baginya, semua itu hanya kenangan yang sudah ia kubur dalam – dalam.
"You deserve better too, Ra. Jangan memandang diri kamu serendah itu. Setiap manusia memiliki nilai yang tinggi, yang tak pernah bisa dibeli oleh harta kekayaan dan jabatan sekalipun." Ucap Doyoung dengan serius. Entah kenapa di dalam hatinya, dia tak suka mendengar Ah Ra yang merendahkan dirinya sendiri lewat kata – katanya. Ah Ra sangat pantas untuk bersanding dengan siapapun.
"Itu diri aku yang dulu kak, sekarang aku udah bisa menghargai hidup aku sendiri. Kak Doyoung nggak perlu khawatir." Ucapan Doyoung membuat Ah Ra tersentuh, baru kali ini ada orang yang mengatakan dirinya berharga, selain dirinya sendiri.
"Kalau kamu butuh teman cerita, saya bisa jadi teman cerita kamu. Meskipun saya kaku dan menyebalkan, tapi saya juga bisa menjadi pendengar yang baik." Ah Ra tertawa kecil melihat wajah Doyoung yang entah kenapa menggemaskan. Memang sih atasannya ini menyebalkan sekali ketika berada di dalam pekerjaan, tetapi ketika berada di luar pekerjaan, Doyoung adalah pribadi yang sangat hangat dan menyenangkan.
"Iya, kak. Nanti deh kapan – kapan aku cerita, kalau ada hal – hal yang menganggu. Pengen buktiin, ucapan kak Doyoung benar atau enggak." Ucap Ah Ra menggoda Doyoung, sedangkan yang digoda hanya tersenyum tipis.
Sesaat setelah pembicaraan mereka, sang pelayan datang membawa hidangan milik mereka. Ah Ra menatap hidangan di hadapannya dengan tatapan penuh senang, dia sangat rindu makanan ini.
"Selamat makan!" Seru Ah Ra membuat Doyoung kembali tersenyum menatap tingkah laku Ah Ra yang menggemaskan. Ah gadis ini, pintar sekali memporak-porandakan hati seorang Kim Doyoung.
Apa harus Doyoung akui, bahwa ia jatuh cinta dengan anak magang di hadapannya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
(2) Bucin - Doyoung
Short StoryImagine that being Doyoung's bae 24/7 "Kak Doy, nggak capek nyelesain kasus orang lain mulu? Kasus hati aku kapan?" "Saya udah kebal sama gombalan kamu. Untung sayang." Let's see how Doyoung become a bucin 24/7. #BucinSeries