Keanehan Pertama

772 108 0
                                    

Hari ini hari kedua Ah Ra bekerja di salah satu kantor Konsultan Hukum ternama di Jakarta, lantas membuat Ah Ra sudah tiba di kantor tersebut pukul jam delapan pagi. Sambil tersenyum menyapa para pegawai kantor dan menunggu seseorang yang sudah mengambil perhatiannya sejak melangkahkan kakinya di kantor ini, siapa lagi kalau bukan Kim Doyoung.

 Sambil tersenyum menyapa para pegawai kantor dan menunggu seseorang yang sudah mengambil perhatiannya sejak melangkahkan kakinya di kantor ini, siapa lagi kalau bukan Kim Doyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatiannya tertuju ke arah pintu masuk, menampilkan Doyoung yang menggunakan kemeja biru dengan bagian lengan di gulung sambil menenteng sebuah tumblr berisikan kopi miliknya.

"Pagi, Kak Doyoung!" Sapa Ah Ra sambil tersenyum manis, Doyoung hanya mengangguk pelan.

"Kak Doyoung mau dibikini apa? Teh atau kopi?" Tanya Ah Ra membuat Doyoung mengernyit aneh.

"Saya sudah punya sendiri." Jawaban singkat Doyoung membuat Ah Ra manyun mendengarnya.

"Woi, anak magang! Kok si Doy aja yang ditawarin, gue juga mau kali." Sahut Jaehwan, salah satu pegawai di kantor ini.

"Kalau buat kak Jae, bikin sendiri aja hehe." Ngeles Ah Ra sambil masuk ke ruangan Doyoung.

"Hari ini kerjaan aku apa, Kak?" Tanya Ah Ra yang sedaritadi melihat Doyoung yang sibuk merapihkan beberapa lembaran berkas di meja miliknya.

"Diam disitu, nanti kalau ada saya kasih tau."

Ah Ra menuruti omongan Doyoung, malah sebuah berkah bagi Ah Ra, karena ia bisa memandangi wajah Doyoung yang sangat tampan hari ini, sebuah pekerjaan yang sangat menyenangkan.

Doyoung bukannya tak menyadari tatapan Ah Ra yang sedaritadi tertuju padanya, hanya saja Doyoung berusaha fokus dengan berkasnya saat ini yang sangat banyak untuk dikerjakannya.

"Enak juga kerja kaya gini, cukup mandangin ciptaan Tuhan paling indah." Gumam Ah Ra yang di dengar Doyoung mendengar Doyoung mendelik.

"Ini, kamu fotocopy berkas ini rangkap sepuluh ke depan. Abis itu balikin ke saya." Sahut Doyoung menyerahkan berkasnya tanpa melihat ke arah Ah Ra.

"Oke, Kak! Siap laksanakan!" Seru Ah Ra melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Doyoung.

"Halah, fotocopy doang mah gampang." Gumam Ah Ra lagi menuju tempat fotocopy kantornya, setelah melakukan sesuai perintah Doyoung, Ah Ra kembali ke ruangan Doyoung.

"Kak, ini udah selesai." Ucap Ah Ra sambil menyerahkan berkasnya.

"Trus, kerjaan aku apalagi, Kak?" Tanya Ah Ra lagi.

"Coba kamu beresin berkas ini, sesuai kasusnya." Doyoung menyerahkan tumpukan berkas yang membuat Ah Ra melotot melihatnya, ratusan berkas harus ia pisahkan?

"Gue tarik ulang bilang kalau magang itu enak." Dumel Ah Ra sambil duduk di sofa ruangan milik Doyoung.

"Apa?" Tanya Doyoung galak, membuat Ah Ra meringis, ternyata dumelannya terdengar oleh Doyoung.

"Nggak kok kak! Tugasnya mau aku kerjain." Ucap Ah Ra membuat Doyoung mengalihkan fokusnya kembali ke berkas-berkas di mejanya.

Berkas yang Ah Ra pisahkan selesai ketika jam menunjukkan pukul setengah satu siang, sudah lewat setengah jam dari waktu istirahat, membut Ah Ra tak sadar karena sangking fokusnya membereskan berkas itu.

"Kak, udah selesai nih." Ucap Ah Ra sambil meregangkan badannya yang pegal sedaritadi menatap tulisan-tulisan.

"Taruh situ aja." Sahut Doyoung membuat Ah Ra meletakkannya di meja Doyoung.

Jaehwan tiba-tiba masuk ke ruangan Doyoung, membuat Ah Ra bahkan Doyoung teralihkan fokusnya ke arah Jaehwan yang sekarang sedang cengengesan.

"Ah Ra, mau ikut ke kantin nggak? Udah jam makan siang nih." Ucap Jaehwan sambil menunjuk jam tangannya.

"Boleh, Kak–"

"Lo duluan aja, Ah Ra makannya sama gue." Ucap Doyoung membuat Jaehwan menatapnya tak percaya, begitupun Ah Ra.

"Oke deh pak boss, saya pamit undur diri ya." Ucap Jaehwan sambil tersenyum menggoda Doyoung, sepertinya dia mencium bau-bau sesuatu menarik.

"Kamu sampai kapan mau bengong disitu terus? Ayo makan. Saya lapar." Ucapan Doyoung membuat lamunan Ah Ra terhenti dan mengekori Doyoung yang sudah melangkah keluar dari ruangan.

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang