Night Club

500 65 0
                                    

Salah satu club malam terkenal di kota ini menjadi tujuan dari Doyoung pada malam hari ini. Menuruti permintaan sahabatnya yang sudah lama merengek, meminta bertemu dengannya.

"Kenapa sih, lo minta ketemunya di club malam gini. Risih gue." Ujar Doyoung sinis, sedangkan orang yang di tatap sinis hanya tertawa kecil sambil meneguk minuman di tangannya.

"We need chill bro, jangan kerja mulu, ngurusin berkas kasus mulu, capek kali, Doy, butuh hiburan." Ucap pria itu sambil merangkul tubuh Doyoung.

"Siapa tau lo ketemu jodoh lo disini, biar bisa move on, Doy. Cewek lo aja udah nikah noh sama selingkuhannya." Ucap pria lain yang bernama Johnny, pemilik club malam ini.

"Dasar pria – pria brengsek kalian semua." Desis Doyoung melepas rangkulan Yuta.

"Jaehyun mana?" Tanya Doyoung yang tak menemukan Jaehyun, biasanya dia tak pernah absen dari pertemuan.

"Biasa, istrinya kan lagi hamil, lagi cosplay jadi suami siaga dia." Jawab Johnny membuat semua orang yang berada di meja tersebut tertawa.

"Bukan cosplay, emang dia yang paling bener di antara lo semua. Udah bagus dia keluar dari aliran sesat kalian." Ucap Doyoung dengan kata – katanya yang pedas. Bukan Doyoung namanya kalau perkataan yang keluar dari mulutnya tidak menusuk hati orang.

"Lo kapan, Doy? Lo kan orang kedua yang paling bener dari aliran sesat kita ini." Ejek Taeyong, dia tahu betul sahabatnya yang satu ini nggak bisa move on dari mantannya dua tahun lalu.

"Nggak usah ngejek, gue pastiin gue bakalan jadi orang kedua yang sebar undangan di sini." Ucap Doyoung lagi sambil menyesap sedikit minuman miliknya dengan tenang.

"Wow! A signal! Doyoung udah move on, guys." Ujar Taeyong lagi, mengejek Doyoung memang hal yang paling menyenangkan bagi mereka.

"Gue denger – denger sih, ceweknya yang anak magang di kantor lo, kan?" Ucap Winwin yang sedaritadi terdiam menyaksikan perdebatan di depannya.

"Jangan ngaco." Tegas Doyoung menutupi kekagetannya, bagaimana temannya yang satu ini bisa tau mengenai Ah Ra.

"Doy, lo tau kan cewek gue satu kantor sama lo? Cewek gue yang cerita kemarin. Lo sama anak magang lagi jadi gosip hangat di kantor lo sendiri." Jelas Winwin yang membuat Doyoung terdiam, enggan mengelak pernyataan Winwin.

"Waduh, Doy. Kenalin dong ke kita, punya cewe kok diem – diem aja." Seru Taeil, penasaran dengan cerita yang di ucapkan Winwin barusan.

"Skip deh buat lo semua, dan Winwin, jangan macem – macem lo. Dia bukan siapa – siapa gue." Ucap Doyoung menatap Winwin tajam.

"Lets see, dude. Kalau lo nikah sama dia, gue orang pertama yang ketawain lo keras – keras di acara pernikahan lo sama dia." Ucap Winwin percaya diri, feelingnya takkan salah kali ini.

"Jangan sampe ketikung lagi ya bro, cowo yang nikung cewe lo kemarin kan kerja di kantor lo juga." Lanjut Winwin lagi membuat Doyoung hanya terdiam.

"Kalau suka ya bilang, Doy. Jangan kebanyakan gengsi. Nyokap lo juga udah nyuruh – nyuruh lo nikah, kan?" Ucap Johnny menyambung ucapan Winwin, membuat Doyoung mendengus sebal. Memang berkumpul dengan mereka adalah pilihan yang sangat salah.

"Apa sih, kok jadi bahas dia?" Ucap Doyoung sewot, membuat semua orang kembali tertawa. Memang benar, membuat Doyoung kesal itu adalah hal yang menyenangkan dan menjadi hiburan tersendiri bagi masing – masing dari mereka. 

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang