Flashback

496 64 0
                                    

(Malam itu, ketika Doyoung mabuk)


"Ah Ra, ini beneran kamu kan?"

"Ra, jangan tinggalin aku."

"Ra, jangan pernah pergi ya? Tetap disini."

"Kak Doyoung tenang aja, Ah Ra disini."

"Ah Ra, saya sayang banget sama kamu. Saya nggak suka lihat kamu dekat – dekat sama Jaehwan."

"Saya juga nggak suka kamu dekat dengan Ten, Ten itu sahabat saya, Ra. Saya nggak mau hal itu terjadi lagi, harus kembali bersaing dengan sahabat saya sendiri. Saya nggak mau, Ra." Doyoung terus meracau di pelukan Ah Ra yang membuat Ah Ra semakin bingung harus meladeni Doyoung seperti apa.

"Heh, Doyoung, si Ah Ra mah adek gue. Lo yang bener aja." Ucap Ten melotot mendengar racauan Doyoung.

"Ah Ra milik saya, jangan ganggu milik saya, Ten!" Teriak Doyoung sambil menunjuk – nunjuk Ten yang membuat Ten mendelik melihat kelakuannya.

"Lo ambil aja si Ah Ra. Kalau perlu gausah pulangin, kurung aja di apartemen lo, Doy. Ikhlas gue." Ucap Ten membuat Ah Ra melotot mendengar ucapan abangnya.

"Abang!" Seru Ah Ra membuat Ten tertawa pelan.

"Ternyata hubungan kalian berdua udah sejauh ini ya? Bener yang dibilang Winwin kemarin."

"Jahat lo dek, gue nungguin lo cerita, ngga ada cerita sedikitpun. Masa gue dengernya dari orang lain?" Ucap Ten lagi membuat Ah Ra meringis pelan mendengarnya.

"Jangan ngomong sama Ah Ra! Ah Ra punya gue!" Teriak Doyoung tak terima melihat interaksi Ten dan Ah Ra, membuat Ah Ra kembali mengelus puncak kepala Doyoung pelan, menenangkan lelaki tersebut agar tidak berteriak lagi.

"Iya Doy, Ah Ra milik lo, tenang aja." Balas Ten membuat Jaehyun yang berada di sebelahnya tertawa terbahak – bahak. Bisa – bisanya sahabatnya yang dingin seperti es, meracau dan memohon kepada seorang gadis.

Tentu saja, sebuah kesempatan besar yang tak akan Jaehyun sia – siakan, ia memvideokan aksi Doyoung yang menangis dan meracau sedari tadi, untuk menjadi bahan gibahnya dengan teman – temannya yang lain.

"Ra, janji sama saya, jangan deket – deket sama laki – laki lain. Terutama Ten dan Jaehwan. Saya nggak suka." Ucap Doyoung lirih sambil menatap wajah Ah Ra dengan tatapan ingin menangis, membuat Ah Ra lemah dibuatnya dan membalasnya dengan anggukan agar Doyoung kembali tenang.

"Ra, saya baru sadar, saya secinta itu sama kamu. Hati saya sakit sekali melihat kamu dekat dengan laki – laki lain."

"Ah Ra, kamu cuma punya saya. Saya pria yang egois, saya tidak mau laki – laki lain dekat dengan gadis saya."

"Iya, Kak Doy." Balas Ah Ra sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi Doyoung.

"Ra......"

"I love you." Ucap Doyoung terakhir sebelum ia mencium bibir Ah Ra dengan lembut, membuat Ten dan Jaehyun memekik kencang.

"Woi Doyoung, bibir adek gue jangan di makan." Teriak Ten yang tak berniat juga melepaskan mereka berdua.

"Woi Ten, pisahin dong itu adek lo sama Doyoung. Mereka buat yang aneh – aneh masa lo biarin?" Protes Jaehyun membuat Ten menggelengkan kepalanya.

"Biarin aja, mereka juga udah pada gede." Ucap Ten kembali menyaksikan acara ciuman secara live di hadapannya. Sedangkan telinga Jaehyun sudah memerah, menahan malu melihat kelakuan Doyoung yang berbuat tak senonoh di hadapannya. 


(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang