Problem

439 56 1
                                    

Sorry for late update...

Hope you enjoy reading this :)

Dont forget to give me feedback y'll :( :(

*****

"Doy, we need to talk." Suara seorang perempuan mengusik Doyoung yang sedang membaca beberapa berkas perkara di mejanya. Suara yang sangat ia kenali, membuat Doyoung terpaku beberapa saat, sebelum akhirnya ia menatap perempuan di hadapannya.

"Siapa yang bolehin anda masuk ke ruangan saya tanpa persetujuan saya? Nggak sopan." Ucap Doyoung dengan nada sinisnya, dia sudah sangat malas mempunyai urusan dengan perempuan ini. Claire, perempuan yang meninggalkannya tiga tahun lalu.

"Doy, please, let me explain everything."

"Everything about what? About us? We are nothing. Lebih baik sekarang kamu keluar sebelum saya suruh satpam buat ngusir kamu dari ruangan ini."

"Doy.....please?" Pinta Claire dengan suara lirihnya yang dianggap angina lalu oleh Doyoung. Sudah cukup ia kubur dalam – dalam kenangan pahit tiga tahun lalu, ia tak mau mengingatnya kembali.

"Claire, kamu sadar nggak sih? Di luar ada Jaehwan, suami kamu. Gimana kalau Jaehwan tau, istri tercintanya masih mengemis cinta ke seseorang yang pernah ia buang di masa lalunya?"

"Doy, aku nggak pernah cinta sama Jaehwan! Aku terpaksa nikah sama dia, kamu tau itu, Doy."

"Aku nggak mau tahu urusan kalian berdua." Sanggah pria itu lagi, membuat Claire harus menelan pil pahit, bahkan untuk melihat ke arahnya Doyoung sudah tidak sudi.

"Doy, i never love him, its you, its only you. Dari awal cuma kamu yang aku cinta Doy, bukan Jaehwan ataupun pria lainnya."

"Claire, urusan kita udah selesai tiga tahun yang lalu, kamu udah jadi seorang ibu dan punya seorang anak sekarang, jangan bikin anak kamu malu dengan tingkah ibunya yang seperti ini."

"Doy, bilang sama aku, kamu masih cinta sama aku kan? Kamu masih punya perasaan yang sama? Bilang sama aku, Doy!" Seru Claire histeris, menarik tangan Doyoung yang langsung dihempaskan oleh Doyoung. Cewek ini gila, batin Doyoung dalam hatinya.

"Ck, harus berapa kali saya jelasin? Saya sudah mengubur perasaan saya tiga tahun lalu, ketika kamu membuang saya. Kurang jelas apa lagi ucapan saya?" Ucapan Doyoung terhenti ketika Claire dengan lancangnya menarik leher Doyoung dan mencium Doyoung tepat di bibirnya, membuat Doyoung terbelakak kaget dengan aksi gila Claire.

"Kak Doy, ini ada berkas yang harus di tanda tangan.....i?" Ucapan Ah Ra terhenti bersamaan dengan Doyoung yang langsung mendorong tubuh Claire agar Claire melepaskan ciumannya.

"Sorry pak, saya ganggu kegiatan bapak, saya cuma mau naruh berkas ini, saya permisi dulu." Ah Ra dengan tergesa – gesa pergi dari ruangan Doyoung, tak memperdulikan Doyoung yang sibuk memanggil namanya.

"Ah Ra, dengerin penjelasan saya." Langkah Doyoung untuk mengejar Ah Ra terhenti karena lengannya ditahan oleh Claire untuk pergi, membuat amarah Doyoung semakin naik dengan tingkah laku perempuan yang tak tahu diri ini.

"Lepasin tangan saya!" Bentak Doyoung membuat Claire menciut dan melepaskan dengan cepat tangan Doyoung yang sempat ia tahan.

"Kalau perempuan tadi sampai mikir yang macam – macam, kamu orang pertama yang saya salahkan."

"Dia calon istri saya, tolong jangan ganggu saya dan calon istri saya lagi atau kamu akan tau akibatnya." Ucap Doyoung terakhir, sebelum ia meninggalkan Claire dengan keadaan menangis histeris. 

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang