Mabok

543 66 2
                                    

"Tumben banget minta di jemput, biasanya nggak mau." Ucap lelaki tersebut ketika mobil yang ia kendarai mulai berjalan keluar dari sebuah gedung perkantoran ternama di ibu kota.

"Mobil aku masuk bengkel, harus ganti oli sama apa gitu, nggak ngerti. Jadi biar hemat ongkos, minta jemput aja." Ucap Ah Ra dengan cengiran di bibirnya, teringat ia masih memiliki kakak laki – laki, kenapa tak ia manfaatkan saja?

"Giliran gini aja, baru inget punya abang." Ketus lelaki tersebut membuat Ah Ra tertawa kecil.

"Uluh – uluh, padahal kakak kangen banget kan sama aku? Jangan sok tsundere deh." Ujar Ah Ra gemas membuat lelaki tersebut tak tahan untuk tersenyum dan mencubit pipi adiknya gemas dengan tangan satunya.

"Lagian sok sibuk banget, baru juga magang."

"Oh iya, kantor tempat kamu magang itu punya temen abang loh. Dari kemarin abang lupa mau bilang ini."

"Loh? Kak Doyoung itu temennya abang?" Tanya Ah Ra dengan penuh keterkejutan, dia baru tahu bahwa abangnya dan Doyoung berteman.

"Iya, temen abang pas kuliah. Udah sukses ya dia sekarang, kantornya gede banget. Abang jarang ke sini, biasalah kerjaan abang kan mesti bolak – balik keluar kota." Jelas Ten membuat Ah Ra mengangguk, mengetahui fakta baru.

"Dia baik kan sama kamu dek? Kalau dia kurang ajar bilang abang aja, biar abang hajar dia." Ucapan Ten membuat Ah Ra menahan nafasnya, duh, kalau Ten tau kenyataan bahwa Doyoung udah curi ciuman pertama Ah Ra, bisa terjadi perang dunia nih.

"Baik, kok." Jawab Ah Ra singkat.

"Kalau ada apa – apa bilang abang aja. Abang lega, kamu magang di tempat temen abang, jadi abang nggak khawatir kalau terjadi apa – apa." Ucap Ten lagi.

"Laper nih, makan yuk? Abang belum makan dari tadi." Ajak Ten membuat Ah Ra mengangguk semangat, siapa yang menolak di ajak makan gratis?

"All you can eat!" Seru Ah Ra membuat Ten tertawa kecil melihat tingkah adiknya. Bagi Ten, mau sebesar dan sedewasa apapun adiknya, baginya, Ah Ra tetaplah adik kecil yang menggemaskan di matanya.

"As your wish!"

******

"Doy, please! Ini masih jam tujuh malam dan lo udah mabok? Yang bener aja! Too early to being drunk, dude." Ucap Jaehyun yang duduk di sebelah kursi bar tempat Doyoung berada. Ia menerima telpon dari Doyoung dan ia tahu bahwa temannya ini sudah sangat mabuk, jelas saja membuat Jaehyun langsung datang ke bar tersebut dan dugaannya benar, Doyoung sudah mabuk berat.

"Jae, hik! My bestfriend!" Racau Doyoung sambil berusaha memeluk Jaehyun yang ditangkis oleh Jaehyun.

"Jelasin, kenapa lo mabok lagi? Lo udah berhenti loh, Doy. Udah dua tahun lo berhenti, kenapa sekarang lo mabok lagi?"

"Hikkk, Jaeeeeeee! Kenapaaaa, kenapaaaa gue gagal lagiii, hikkk." Doyoung terus meracau, membuat Jaehyun pusing, temannya yang satu ini paling bar bar kalau mabok, bikin semua orang stress.

"Jaeeeeeee!!!! Gue nggak pantes ya dicintai? Kenapa gue selalu kalah sama sahabat gue sendiri!!!!!" Tangis Doyoung sambil mengisi kembali selokinya dengan minuman yang hampir habis sebotol.

"Doy, jangan lagi. Udah terlalu banyak." Ucap Jaehyun menahan botol tersebut dan menyingkirkan botol tersebut dari tangan Doyoung.

"Jaeeeee, gue sayang banget sama dia. Gue gatau harus gimana." Racau Doyoung lagi membuat Jaehyun meringis, ini dia masih galauin mantannya yang udah nikah atau siapa?

"Lo gila ya! Claire udah nikah, Doy. Udah punya suami. Nggak pantes lo galauin dia." Jelas Jaehyun membuat Doyoung menggeleng cepat.

"Bukan!!! Jaee, gue sayang Ah Ra, tapi dia pergi! Dia pergi sama Ten! Gue ga relaaaaaaaaaa." Racauan Doyoung makin menjadi, Jaehyun semakin tak mengerti dengan omongan Doyoung. Ah Ra siapa? Lalu apa hubungannya dengan Ten?

Banyak pertanyaan di kepala Jaehyun, ia bingung, Doyoung tak pernah bercerita bahwa ia dekat dengan perempuan, lalu tiba – tiba ia mabok dan menyebut nama seseorang. Kepala Jaehyun rasanya ingin pecah.

"Lo udah mabuk berat, Doy. Ayo, gue anter ke apart lo, lo udah nggak beres." Ucap Jaehyun membopong badan Doyoung yang masih meracau, menyebut nama Ah Ra dan Ten sambil menangis. 

(2) Bucin - DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang