Imagine that being Doyoung's bae 24/7
"Kak Doy, nggak capek nyelesain kasus orang lain mulu? Kasus hati aku kapan?"
"Saya udah kebal sama gombalan kamu. Untung sayang."
Let's see how Doyoung become a bucin 24/7.
#BucinSeries
"Psstt, anak magang." Bisik Jaehwan ketika manik matanya melihat Ah Ra yang baru saja keluar dari ruangan Doyoung. Hanya jam istirahat yang membuat Ah Ra keluar dari ruangan Doyoung.
"Kenapa, kak?" Ucap Ah Ra melirik Jaehwan yang barusan memanggilnya dengan berbisik – bisik, walaupun bisa dikatakan yang tadi itu bukan bisikan karena nyatanya orang – orang yang berada dekat dengan kubikel kerja milik Jaehwan juga dapat mendengarnya.
"Ada yang ngedate nih tadi malam, ihiy." Goda Jaehwan membuat Ah Ra terkaget, bagaimana Jaehwan bisa tau kalau Ah RA tadi malam pergi bersama Doyoung?
"Gue liat lo masuk mobilnya si galak kemarin, pas jam pulang kerja. Gercep juga tuh orang." Jelas Jaehwan yang tahu akan isi kepala Ah Ra saat ini.
"Sssttt! Jangan keras – keras. Nggak enak di denger orang, kak!" Seru Ah Ra membuat Jaehwan tertawa kecil.
"Gapapa dong! Biar satu kantor tau, yang bisa jinakkin Doyoung cuma lo doang. Sejauh ini sih."
"Apaan sih kak! Kemarin kak Doyoung cuma traktir aku doang, sebagai permintaan maaf aja."
"Loh, jadi yang kemarin kalian lagi berantem? Pantesan muka si Doyoung asem banget pas mergokin kita ngegosipin dia." Jaehwan tertawa kencang mengingat moment itu.
"Wajar sih berantem, emang dia anaknya ngeselin, gue aja sebel banget liat mukanya dia." Lanjut Jaehwan lagi, membuat Ah Ra menggeleng – gelengkan kepalanya, dapat dipastikan kuping Doyoung saat ini memerah karena ada yang membicarakan dirinya di belakangnya.
"Jam istirahat nih, kak. Mending makan daripada ngegosipin orang." Jaehwan menatap jam dinding di depannya, sudah lewat sepuluh menit jam istirahat mereka.
"Iya juga, gue belum makan lagi, kantin kuy." Ajakan Jaehwan diiringi anggukan tanda setuju oleh Ah Ra. Lagian, perut Ah Ra juga udah demo, minta di kasih makan.
"Yuk!"
Baru beranjak beberapa langkah, penampakan Doyoung keluar dari ruangannya membuat Jaehwan dan Ah Ra lantas berhenti. Apalagi sorot mata Doyoung yang menatap tepat ke arah Jaehwan, membuat Jaehwan bergidik ngeri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ra, temenin saya makan siang." Titah Doyoung yang tak menerima bantahan apapun. Ah Ra yang tadinya ingin protes, nyalinya langsung menciut ketika menatap wajah Doyoung yang menatapnya balik dengan tatapan tajam.
"Yah, kak...." Lirih Ah Ra berbalik menatap Jaehwan yang berada di sebelahnya, sedangkan Jaehwan hanya mengedipkan matanya, meledek.
"Udah sana, mumpung ada kesempatan. Kalau gue sih masih mau kerja dengan tenang di kantor ini." Ucap Jaehwan mendorong pelan tubuh Ah Ra agar maju ke depan, mengikuti Doyoung yang sudah berjalan terlebih dahulu.
"Kak, doain gue selamet." Bisik Ah Ra sebelum akhirnya melangkahkan kakinya mengikuti Doyoung di depannya.
"Tenang aja kali, Doy. Nggak akan gue rebut lagi, kaya yang dulu." Gumam Jaehwan sambil tersenyum, menatap kepergian mereka berdua dengan tenang.