SEMANGAT !!!

181 27 6
                                    

Bintang mengangkat kepalanya membuang nafas berat. Ia melepaskan tangan Claudia sambil tersenyum. "Ya udah, gua balik dulu. Besok gua kesini lagi ya Ca. Gua minta, besok lu harus udah sadar. Cepet sembuh princess biar bisa ikut gua ke suatu tempat yang indah."

Bintang meninggalkan ruangan Claudia. lalu berpamitan kepada Raniy dan Wijaya di susul dengan Wulan, Mela dan Jesika.

keesokan paginya...

"Gimana dok keadaan anak saya?" tanya Raniy kepada dokter Dimas.

"Alhamdulillah anak ibu sudah siuman. Saya harap pasien jangan sampe banyak pikiran ya bu. Jangan sampe kecapean juga. Saya permisi dulu"

Raniy segera masuk ke dalam untuk menemani putri kecilnya itu.

"Morning anak mama" sapa Raniy seraya mengecup kening Claudia.

Claudia tersenyum. "Too mam"

"Gimana badan nya? Udah enakan?"

"Udah mah. Kapan aku boleh pulang ma? Aku ga mau di sini. Seenggaknya aku bisa merasakan kehidupan normal ku sebelum aku pergi untuk selamanya."

"Kamu ngomong apa sih nak! Kalau ngomong di jaga" jawab Raniy dengan sedikit kesal ia sangat tidak suka jika anak nya berbicara seakan-akan dia akan pergi.

Claudia tertawa sambil mengusap air matanya "Clau bercanda maaa. Aku pasti sembuh kannn?"

"Iya pastiii!!! Pasti sembuh!!!" ucap Raniy serasa mengusap lembut rambut Claudia.

"Permisi"

"Septian?" ucap Claudia terkejut.

"Eh ada nak Septian? Ayo masuk nak silahkan." Raniy menyambut Septian dengan ramah.

"Loh kok mama kenal sama dia?" tanya Claudia kebingungan.

"Iya dia selalu jenguk kamu tiap hari waktu kamu ga sadar tapi anehnya waktu kamu sadar malah dia ga mau jenguk. Yaa baru kali ini dia jenguk kamu pas kamu sadar."

Claudia terdiam kembali mengingat kejadian semalam.

"Ya udah, gua balik dulu. Besok gua kesini lagi ya Clau. Gua minta, besok lu harus udah sadar. Cepet sembuh princess. Biar bisa ikut gua ke suatu tempat yang indah."

"Jadi itu bukan kak Bintang ya? Aku terlalu berharap" batin Claudia sambil tersenyum kecut.

Alis Septian terangkat sebelah "Lo ga suka gue ke sini?"

"Eh engga gitu. Gue ga bisa debat jangan ajak gue berantem"

"Siapa yang ngajak lo berantem?"

Claudia memejamkan matanya. "Ga ada"

Raniy hanya menggelengkan kepalanya melihat putrinya berdebat dengan teman lelakinya. "Septian tante boleh nitip Claudia? Tante mau beresin rumah"

"Mah aku bisa sendiriiiii" rengek Claudia

"Sayang mama khawatir sama kamu pokoknya Septian harus nemenin kamu" paksa Raniy

"Tapi dia kan harus sekolah mah"

"Engga. kelas kita libur yang masuk cuman anak-anak pecinta alam gitu."

Claudia terdiam. "Kalau aja aku ga sakit pasti aku bisa kumpul-kumpul sama mereka."

"Ya udah. Mama hati-hati yaa" Claudia tersenyum manis.

"Iya sayang. Mama pulang dulu ya gak lama kok" Raniy pun pergi meninggalkan Claudia yang di temani oleh Septian.

Septian duduk di tepi ranjang sambil menatap Claudia. "Lo kenapa sih kalo sama gue galak banget apa gue ada salah sama lo?"

Claudia menatap Septian "maaf" batinnya.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang