SEBELUM PERGI

204 24 3
                                    

"Oke. Tapi gua ajak lo besok lusa ya biar lo sembuh beneran dulu."

Kata-kata itu terus menghantui pikiran Claudia beberapa pertanyaan sempat muncul di pikiran Claudia namun jauh-jauh iya tepis agar ia fokus pada kesehatan nya terlebih dahulu.

"Anak mama ngelamunin apa sih?" Tanya Raniy sambil mengusap surai hitam putrinya itu.

"Eh? Emm.. mahh aku udah boleh pulang belum sih?" rengek Claudia.

Raniy menghela nafas. "Lihat kondisi kamu kayak gini ya jelas belum boleh lah sayang. Sabar yaaa"

"Mahh tapi aku udah sehat iniii" ucap Claudia sambil memaksakan sebuah senyuman agar terlihat baik-baik saja.

"Nanti mama tanya ke dokter ya." final Raniy.

Jam dinding menunjukkan pukul lima pagi. Claudia sudah terbangun dari tidurnya lalu ia meraih tas kecilnya di meja lalu ia mengambil sebuah lipbalm lalu mengoleskan tipis pada bibir mungilnya dengan tujuan agar tidak terlihat pucat tak lupa juga ia menyisir rambut panjangnya.

"Loh Clau udah bangun?" tanya Raniy seraya menghampiri Claudia.

"Udah maa. Gimana? Aku kelihatan seger kan?"

Raniy mengulas sebuah senyuman sungguh ia tidak mengerti keadaan putrinya sekarang.

"Maaa" panggil Claudia dengan nada manja nya.

"Hmm?"

"Pengen pulang, pengen sekolah, pengen ketemu temen-temen, pengen makan eskrim, pengen main hujan, pengen jalan-jalan" ucap Claudia dengan begitu cepat.

Raniy tersenyum. "Besok mau pulang?"

Claudia menatap Raniy dengan mata yang berbinar "iya mahh mau bangettt"

"Apa di turuti aja ya? Dia kayaknya seneng banget pengen pulang" pikir Raniy. "Nanti mama ngomong ke papa kamu yaa? Mama bujuk papa kamu"

"Serius??? Aaaaa makasi banyak mahh" Claudia memeluk erat ibunya.

Raniy menatap Wijaya seraya menggenggam tangan suaminya itu. "Pah.. ayolahh kamu gak liat tadi Clau seneng banget minta pulang. Pah, ayo jangan egois seenggaknya kita buat dia bahagia"

Wijaya menghela nafas "yaudah, kita ngomong ke dokter dulu ayo"

Raniy dan Wijaya pun pergi menuju ruangan dokter. Sementara Claudia berada di ruang rawatnya bersama ketiga sahabatnya.

...

"Inget ya Clau jangan kecapean, kita pamit dulu" ucap Mela

Claudia tersenyum manis "Siap ibu boss, kalian pulangnya hati-hati yaa, makasih udah nganterin aku sampe rumah."

Claudia tak henti-hentinya menunjukkan senyum manisnya. sungguh ia sangat rindu dengan suasana rumah ia terus melangkahkan kakinya menuju kamar.

"ahh aku kangen banget sama kamar aku ini. udah lama ga tidur di sini"

Langkahnya terhenti saat melihat sebuah buku diary milik nya. tangan nya pun terulur mengambil buku tersebut

 tangan nya pun terulur mengambil buku tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang