RUMAH SAKIT

301 26 2
                                    

Pagi yang cerah ini Claudia merapikan tas sekolahnya sambil bernyanyi. "Waktu Tuhan pasti yang terbaik walau kadang tak mudah di mengerti lewati cobaan ku tetap percaya waktu Tuhan pasti yang terbaik, bila kau ijinkan sesuatu terjadi ku percaya semua untuk kebaikanku bila nanti—" belum sempat ia melanjutkan nyanyiannya seorang wanita paruh baya tiba-tiba datang menghampirinya

"Anak mama udah selesai?"

"Eh mamah, udah mah" ucapku sambil tersenyum kecil.

"Nanti pas jam istirahat mama jemput kamu ya. Kita mau pergi."

"Loh? Ko gitu? Emang mau kemana mah? Ga bisa pas hari Minggu?" Tanyaku bingung

"Engga sayang, hari Minggu mamah ada tugas di Gereja jadi ga bisa pergi." Ucap mama sambil mengelus rambut ku "gimana nak? Mau yaaa?" Sambungnya

"Iya mah,"

"Ya udah cepetan yuk, udah di tungguin temen-temen kamu tuh"

•••

"Assalamualaikum, boleh gabung ga?" Ucap seorang pria yang berhasil mengejutkan ke empat gadis itu.

"Bang bin?"

"Yoi, boleh gabung?"

"Boleh-boleh." ucap Wulan

Lalu Bintang dan ke empat temannya mengambil meja dan kursi mereka menggabungkan meja dan kursi tersebut.

"Kenapa lo Clau?" Tanya Bintang yang sejak tadi memperhatikan Claudia sedang gelisah

"Iya nih, Lo diem mulu." Ujar Wulan

"Atau lo ga suka kita ikutan gabung?" Timpal Rangga.

Claudia berdecak kesal "engga bukan gitu, aku nungguin mama. kalian bertiga denger sendiri kan tadi sebelum berangkat sekolah mamah bilang kalo mau jemput pas jam istirahat"

"Oh jadi itu, ya udah sabar aja Clau tunggu" balas Jesika

Drrttt... Drrttt...

Mamah💙
Online

Sayang, mamah udah ada di kantor kamu kesini gi, sekalian bawa tas yah mamah udah ijinin kamu.

Oh okey mah bentar ya.

Iya sayang.

Read....

"Eh mamah aku udah dateng aku duluan ya, eh iya nih kunci rumah nanti kalian masuk aja. Oh iya pulangnya kalian naik apa nih?" Ucap Claudia

"Udah kita mah gampang, ga usah khawatir ada bang bin juga kan hahaha" balas Wulan

"Oh oke oke aku duluan ya semua papayyy"

Claudia POV

Setelah meninggalkan sekolah papa melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang

"Sayang kita jemput Aila dulu ya" ucap papah kepadaku. Aku hanya membalas anggukan kecil.

Aku semakin bingung dibuatnya ketika papah memarkirkan mobilnya pada parkiran rumah sakit. Suasana yang cukup ramai banyak orang yang menggunakan seragam putih.

"Mah kita ngapain ke rumah sakit?" Aku berusaha bertanya setidaknya agar rasa penasaran ku berkurang

Bukannya mendapat jawaban aku malah di ajak memasuki sebuah ruangan di dalamnya terdapat seorang dokter muda yang cukup tampan dan seorang perawat cantik.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang