DIA LAGI?

615 50 5
                                    

"Eh anak mama udah balik" Ucap Raniy sambil memasukkan satu persatu bunga kedalam vas.

Claudia segera mendudukkan pantatnya di samping Raniy. Perempuan paruh baya itu sangat lihai menata bunga di dalam vas berisikan air. "iya mah udah pulang, mah ntar malem aku boleh ga pergi sama temen temen ku?" Ucap Claudia sambil mencium tangan Raniy

"Ekhmmm... jam berapa sayang? Sama siapa aja? Nanti bi—"

"Mamah, ya udah biarin dong si Claudia pergi, dia kan juga udah besar." Wijaya menghampiri putri kesayangannya itu. "Iya nak, boleh pergi kok. tapi inget ya jangan terlalu larut malem pulangnya satu lagi jangan menyalahgunakan kepercayaan papa ya?" Ucap Wijaya sambil mengacak-acak gemas rambut Claudia.

"Hehehe makasi pah, nanti juga temen² ku mau nginep sini boleh kan pah? mah?"

"Iya, boleh sayang ya udah sekarang Claudia masuk ganti baju, makan, istirahat biar ntar pas main bareng temen nya ga kecapean oke?" Perintah Wijaya kepada Claudia.

"Makasi pah, mah" Ucap Claudia sambil melangkah pergi meninggalkan mereka.

"Papah Kok ngijinin Claudia pergi si pah? Itu malem banget, sedang kan dia ga pernah mama ijinin keluar malem di Surabaya, apalagi disini pahhh."

"Iya mah iya... tau, tapi ya biarin anak kita main sama temennya dong. Kasian dia diem dirumah terus maa." jawab Wijaya sambil membaca koran yang ada di tangannya itu.

"Hm iya deh pa, terserah papa aja."

Setelah selesai berberes Claudia pun masuk kedalam kamar dan menyandarkan tubuhnya pada jendela kamarnya sambil melihat ke arah luar. Pemandangan yang sangat indah... namun tiba-tiba "aduh..." Ringis Claudia sambil menjatuhkan pantatnya ke atas kursi di dekat jendela itu sambil mengernyitkan dahinya seperti kesakitan.

"Aduh ini kenapa tiba-tiba pusing gini sih, kenapa yaa"

tok tok tok...

"Nak, Claudia sayang" Panggil Raniy sambil membuka pintu kamar Claudia

"Sayang, kamu ngapain duduk di situ? Kok pucet? Kamu sakit?" Tanya Raniy menampakkan raut khawatir.

"Mamah? nggak mah gapapa kok hehehe" Jawab Claudia sambil memegang kepalanya yang masih sedikit terasa pusing.

"Beneran? Gapapa?" Tanya Raniy sekali lagi memastikan bahwa putrinya sedang baik-baik saja.

"Gapapa mama ku sayang, beneran gapapa iniii."

Raniy membantu Claudia untuk berdiri. "Ya udah, kamu istirahat gih jangan kecapean."

"Iya mah, ini juga mau istirahat kokk."

"Selamat istirahat anak cantik." Ucap Raniy yang tak lupa mengelus lembut surai hitam milik putri nya tak menunggu waktu lama Raniy melangkah pergi. Claudia pun mencoba berjalan menuju kasur dan berusaha memejamkan matanya. Tak lama kemudian mata claudia pun mulai tertutup secara sempurna, dirinya sempat memikirkan bagaimana bisa kepalanya terasa pusing secara tiba-tiba padahal sebelum nya ia merasa dalam kondisi sehat-sehat saja.

•••


Waktu terus berjalan tak terasa hari sudah semakin sore. langit terlihat mulai gelap. Claudia pun terbangun dari tidurnya yang cukup singkat tadi. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan  berniat untuk mencuci mukanya. Setelah selesai melakukan aktifitas di kamar mandi ia kembali terduduk di tempat tidur dan meraih ponsel berwarna biru miliknya, ia segera menyambungkan sambungan datanya sudah tidak asing lagi dengan notif yang bermunculan teratur di layar ponselnya. merasa tidak ada yang penting Claudia meletakkan kembali ponsel itu di atas kasur.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang