CAMPING 1

249 28 5
                                    

Perkemahan
Jesika, kak Bintang, Mela, Wulan, +62 888....

Kak Bintang
Kalian udah denger kan kalau acaranya kita ganti? Jadi nanti kita bakalan kemah.

Wulan
Oke2

+62 829 3212 ****
Iya kak.

Kak Bintang
Nah sip. Gua cuman mau nyampein besok kita ngumpul di sekolah jam 9 pagi jadi, kalian harus bener-bener jaga kesehatan karna nanti kita ngadain kemah bener-bener di hutan bukan cuman fisik, mental kalian juga harus kuat! Jangan cengeng + manja!!! Di sana, kalian harus bisa urus diri kalian sendiri. Paham?

+62 812 4672 ****
Paham kak.

Mela
Paham

+62 789 5678 ****
Paham!!!

+62 852 3553 ****
Paham kak.

Wulan
Paham bang.

Jesika
Paham.

Read.....

Claudia meletakkan ponselnya kembali di atas meja.

"Mah, pah aku besok ada acara kemah sama temen-temen boleh?" ucap Claudia sambil memainkan ujung jarinya.

"Gak!!! Dalam kondisi seperti ini kamu mau kemah ha?" balas Raniy.

"Tapi mah, aku udah bi—"

"Mama gak mau kamu kenapa-napa!"

"Mah aku mohon."

"Clau, kali ini papa sependapat sama mama kamu. Dengan kondisi seperti ini kamu harusnya tetap berada di sini kamu harus banyak-banyak istirahat nak."

Claudia mendengus kesal.

"Sekarang kamu makan ya, mama suapin sini."

"Gak."

"Kamu harus minum obat clau."

"Gak."

"Claudia!!!"

"Gak."

"Oke mama ijinin kamu. Tapi... Satrio, kamu harus ikut."

"Hah?"

"Iya. Nanti biar mama yang bilang ke sekolah kamu." Putus Raniy yang mendapat dengan dari Satrio.

"Tapi mah—"

"Kamu pilih ditemenin abang kamu atau gak mama ijinin."

"Oke." pasrah Claudia.

"Tapi kita tanya dokter dulu."

"Hm..."

Keesokkan harinya...

"Satrio mama titip adik kamu ya. Jaga baik-baik dan jangan lupa ingetin dia buat minum obatnya."

"Iya mah."

Raniy memeluk Claudia. "Jangan terlalu capek. Mama gak mau terjadi apa-apa sama kamu."

"CLAUDIAAAAAA" teriak Mela dari kejauhan.

Claudia tersenyum ke arah Mela. lalu Mela, Jesika dan Wulan berlari menghampiri Claudia.

"Pagi om, tante." sapa Jesika.

"Pagi juga Jes." jawab Raniy dan Wijaya bersama.

"Eh ada kak Satrio juga. Pagi kak." ucap Jesika sambil tersenyum manis.

"Pagi juga Jesika." balas Satrio dengan senyuman yang tak kalah manis.

"Emm iya kak" balas Jesika salah tingkah.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang