Pagi yang cerah burung-burung berkicau merdu. Terlihat empat gadis sedang asik bergelut dengan dunia mimpi nya.
"Bangun... bangun sayang, ayo nak bangun udah jam sembilan lho" ucap Raniy sambil membuka gorden di kamar Claudia "Claudia, Jesika, Wulan, Mela nak bangun sayang" sambungnya sambil merapikan majalah yang berserakan di lantai.
Tak lama ke empat gadis tersebut mengerjapkan kedua matanya.
"Mamah hoamm...." Ucap Claudia ketika melihat Raniy berdiri di sampingnya.
"Aduh kalian ini ya udah jam sembilan loh katanya masuk jam sepuluh buruan mandi nanti kalian terlambat." Omel Raniy pada Claudia dan teman-temannya
"Iya Tante. Maafin kita bangun nya kesiangan" jawab Mela.
"Ya sudah kalian mandi. Biar cepet nanti ada yang mandi di kamar mandi bawah, satunya lagi mandi di kamarnya Aila. Atau kalo engga kalian mandi barengan aja" Perintah Raniy
"Astaga mamah!"
"Oke Tante"
"Iya Tan"
"Siap Tan"
"Good girl. Eh iya, mama sama papa mau keluar dulu ya nak ada urusan. Jangan lupa sarapan mama udah siapin."
"Oke."
Waktu telah menunjukkan pukul sembilan lebih tiga puluh menit. ke empat gadis itu sudah tampil rapi dan cantik mengenakan seragam sekolahnya. Setelah sarapan mereka pun bergegas pergi ke sekolah.
•••
Kring... Kringgg... Kringgg
Bel sudah berbunyi membuat ke empat gadis tersebut berlari menuju kelas mereka. Beruntungnya belum ada guru yang masuk bahkan sebagian siswa juga ada yang belum berangkat.
"Tumben masih sepi?" Tanya Wulan
"Iya masih sepi. Lagian kan kita ga ada pelajaran hari ini." Jawab Kevin seorang playboy di sekolah ini. Dia sudah memacari banyak sekali wanita terutama para adik kelas. Kevin sama Kelvin gebetan Mela beda ya gais.
"Oh gitu, emang ada acara apa Vin?" Sahut Mela
"Gua ga tau" balas Kevin singkat.
"Denger-denger sih nanti bakal ada pembahasan tentang masalah mau ngedaki itu." Jelas Bella
"Ooo gitu. Okey" jawab Wulan
Sementara Claudia dan Jesika menjadi pendengar yang baik bukannya apa hanya saja mereka terlalu malas mencari tau sesuatu sampai ke detail-detailnya prinsip Claudia dan Jesika dateng ke sekolah tujuannya buat belajar kalo jamkos ya syukur, kalo ada pelajaran ya udah. beda dengan Wulan yang selalu aktif berorganisasi dan Mela yang memiliki segudang kenalan disekolah ini dan selalu update tentang berita terkini. Maka dari itu banyak anak mengecap Claudia dan Jesika sebagai cewek irit ngomong padahal mah ga tau aja mereka aslinya mereka sama bawelnya.
"Ke kantin yuk." Ajak Jesika.
"Astaga Jesi, ini baru dateng udah ngajak kekantin aja" balas Wulan
"Ya terus kemana? Gua bosen."
"Nah sama." sahut Mela
"Hmm... Trus kemana? Ke perpus? Ke UKS? Ke aula? Ke lapangan?"
"Eh gimana kalo kita jalan-jalan aja? Muterin sekolah gitu." Setelah terdiam cukup lama akhirnya Claudia angkat bicara.
"Boljug tuh" jawab Jesika.
Akhirnya mereka pun Bangkit berdiri meninggalkan tempat duduknya.
"Rel nanti kalo ada guru atau ada pengumuman lo chat gue ya" ucap Mela pada Varel
KAMU SEDANG MEMBACA
PERBEDAAN
Teen FictionDan hingga pada akhirnya, kita akan berpisah untuk selamanya. Perbedaan ini membuat kita tidak bisa menyatu. Iya, kita berbeda sangat-sangat berbeda. Bintang duduk di samping Claudia. "Emang bener ya kata orang bahwa penyesalan akan datang di akhir...
