Sebuah kebahagiaan terlukis indah di raut wajahnya. Dia terus mengingat kejadian lima menit yang lalu di lapangan sekolah.
Senyuman manis terlukis di wajah Claudia "Ah kenapa aku kepikiran terus sih" gumamnya seraya menyelipkan rambut di balik daun telinganya.
"Cie yang senyum-senyum terus dari tadi, udah bel masuk neng, lo mau tetep di sini? Mau di marahin sama pak Edo?" ucap Wulan
Claudia membulatkan matanya "Hah? Udah bel?"
"Be—" ucap Mela terpotong
"Belom sih, Tapi bentar lagi bel" sahut Jesika
"JESIKAAA PLEASE YA, LO PUNYA MASALAH APA SIH SAMA GUE? KALO GUE NGOMONG JANGAN DI POTONG!"
Tak berselang lama bel masuk sekolah pun berbunyi. Claudia, Wulan, Jesika dan Mela bergegas menuju kelas.
"Eh nanti ada murid baru ya?"
"Oh iya nanti ada anak baru woi"
"Katanya ada anak baru cowo ya?"
"Hooh, katanya sih keren gitu anaknya."
Perbincangan teman sekelas Claudia yang membuat Claudia penasaran siapa anak baru itu sepertinya bukan hanya Claudia, tapi ketiga sahabatnya juga ikutan kepo.
"Selamat pagi anak-anak" sapa seorang guru kimia, pak Edo.
"Pagi pakkk..."
"Keluarkan buku tugas hari ini akan ada rapat jadi saya hanya memberikan tugas saja. Di kumpulkan mingu depan ya"
"Iya paakkk..." jawab seluruh siswa bersamaan.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi pak, maaf saya terlambat." ucap seorang siswa dengan nafas yang tersengal-sengal. Iya, tepat sekali itu adalah anak baru yang diperbincangkan oleh seluruh siswa tadi.
"Ini anak baru itu ya? tidak apa. Silahkan masuk dan perkenalkan nama kamu." perintah pak Edo.
"Pagi semua, nama gue Septian Aldrean panggil ae Tian. Salken yoo."
Setelah memperkenalkan dirinya Tian duduk di bangku yang kosong. Lalu mengikuti pelajaran yang berlangsung. Tak berselang lama pak Edo meninggalkan ruang kelas tersebut.
"Girls ngantin skuyyy!!!" ucap Mela
"Kerjain tugas dulu oneng" ketus Jesika seraya mengetuk kepala Mela.
"Sakit anying" kesal Mela
Sementara Claudia dan Wulan hanya menatap satu sama lain dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Misi, boleh minjem buku Lo?" ucap seorang pria yang mengejutkan Claudia.
"Hah?" Jawab Claudia sambil mengernyitkan dahinya.
"Yaa? Gue belom ada buku."
"Oh iya ini, pinjem aja." Secepat mungkin Claudia menyerahkan bukunya agar tidak terlihat lola.
"Lo kok ganteng sih?" Ceplos Mela yang mendapat tatapan tajam dari ke tiga sahabatnya.
Menyadari itu Mela hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ehehee peace" ucapnya di iringi dengan cengiran kuda khasnya.
"Oke, buku lo gue bawa dulu ya?"
"Iya" singkat Claudia
Bel pulang sekolah pun mulai memenuhi seluruh penjuru SMA Nusantara.
"Clau, lo pulang naik?" tanya Wulan seraya mengemas buku-bukunya.
"Aku? Ntah lah, kayaknya aku bareng bang Sat deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERBEDAAN
Novela JuvenilDan hingga pada akhirnya, kita akan berpisah untuk selamanya. Perbedaan ini membuat kita tidak bisa menyatu. Iya, kita berbeda sangat-sangat berbeda. Bintang duduk di samping Claudia. "Emang bener ya kata orang bahwa penyesalan akan datang di akhir...