Waktu terus berputar, jam dinding menunjuk kan pukul 00.06 Mela pun mengerjapkan kedua matanya dan membangunkan ketiga sahabat nya yang sedang bergelut dalam dunia mimpi mereka masing-masing dan kemudian bersiap-siap berangkat ke sekolah.
"Om, tante berangkat dulu ya assalamualaikum." Ucap wulan
"Berangkat dulu tante, om" ucap Mela.
"Mah, pah Clau berangkat dulu ya" ucap Claudia.
"Duluan ya tante, om" Susul Jesika.
"Iya kalian hati-hati ya, belajar yang rajin ga boleh males oke?" Jawab Raniy sambil tersenyum hangat.
"Aila ga ikut kita pah?"
"Aila mau bareng bang Satrio katanya" Ucap Wijaya sambil mengelus pundak Claudia. "pak Eko jangan ngebut-ngebut ya" Sambungnya.
Sebuah mobil pun melaju dengan kencang meninggalkan rumah sederhana tersebut.
•••
Sesampainya di sekolah jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit.
"Ehh anterin gue ke UKS dong mau ambil minyak kayu putih perut gue sakit soalnya" Pinta Jesika.
"Ya udah aku temenin Jes. Kalian berdua masuk duluan aja" Tawar Claudia
"Oke Oke, sini tas kalian biar kita bawa aja" Ucap Mela sambil mencoba mengambil tas yang di bawa Claudia sedangkan Wulan mengambil tas yang di bawa Jesika.
"Kok bisa sakit si Jes? Bukan nya kemaren kamu baik-baik aja ya?" Tanya Claudia mencoba memecah keheningan setelah sampai di UKS
"Iya nih, ga tau juga kenapa apa salah makan ya kemaren pas di cafe? Gue makan sambel gepreknya lumayan pedes." Jawab Jesika sambil menuangkan minyak kayu putih ke telapak tangannya.
"Bawa obat ga?"
"Ngga Clau."
"Ya udah biar aku beliin obat dulu ya di apotek sekolah. Kamu tunggu sini aja." Ucap Claudia sambil melangkah menjauh meninggalkan Jesika.
Kringgg...kringg... Kring...
Bel sekolah sudah berbunyi. Memang dari UKS menuju ke apotek lumayan jauh harus melewati beberapa ruang kelas "huft harus nya kan UKS Deket sama apotek. Gimana sih? Malah ini jauh hm" Gumam Claudia dan tak sengaja—
Brruuaakkk...
"Astagfirullah..."
"Astaga, maaf-maaf aku ga sengaja"
"Iya iya gapapa kok, lagian aku juga yang salah buru-buru soalnya udah bel masuk"
Claudia pun membantu merapikan buku yang berserakan di lantai. Dirinya merasa bersalah karena jalan terlalu terburu-buru.
"Ini mau di bawa ke perpus kan? Aku bantuin aja ya" Claudia membantu nya membawa buku-buku tersebut kebetulan posisi mereka saat ini berada tepat di depan ruang perpustakaan. Beberapa kali dia menolak tawaran Claudia untuk membantu tapi tetap saja Claudia merasa tak enak hati. Lagi pula dirinya yang salah disini bukan?
Aku pun membantu menyusun buku-buku tadi di rak buku
"Nama kamu siapa?" Tanya Claudia kepada siswi cantik itu agar tidak terlalu hening. 'Kan ini ngga lagi mengheningkan cipta.' Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERBEDAAN
Teen FictionDan hingga pada akhirnya, kita akan berpisah untuk selamanya. Perbedaan ini membuat kita tidak bisa menyatu. Iya, kita berbeda sangat-sangat berbeda. Bintang duduk di samping Claudia. "Emang bener ya kata orang bahwa penyesalan akan datang di akhir...