INI KAH AKHIRNYA?

242 29 3
                                    

Sudah hampir satu bulan Claudia selalu di antar jemput dengan Bintang keduanya pun semakin dekat. Oh iya jangan lupakan Septian, laki-laki itu selalu mengganggu hidup Claudia dengan seenaknya dia mengeklaim bahwa Claudia adalah kekasihnya tentu saja gosip itu sudah menyebar di SMA Nusantara.

"kak, jangan ngebut Clau takut."

"....."

"Kakak kenapa?"

"....."

"KAK BINTANG STOP!!!" teriak Claudia di iringi isakan.

Sontak Bintang menghentikan laju motornya.

"Kakak kenapa hiks Clau takut" lirih Claudia.

"Lu nangis? Jangan nangis please gua gak sengaja, gua... gua minta maaf gua..." jelas Bintang dengan tatapan yang penuh penyesalan.

Claudia menghapus air matanya. "Iya kak."

Bintang pun menggenggam tangan Claudia "Udah jangan nangis Clau, gua minta maaf gua ga ada maksud buat bikin lo takut."

Tangisnya mereda. Bintang mengantarkan Claudia pulang. Keduanya hanya membisu dan tak ingin membuka suara ataupun memulai percakapan.

Hingga beberapa menit kemudian Bintang menghentikan motornya pada sebuah kedai es krim dan membelinya.

•••

"Makasih kak" ucap Claudia sambil berusaha turun dari motor sport milik Bintang

"Ya, besok mau gue jemput?"

"Gak usah kak, aku masuk dulu" Claudia meninggalkan Bintang begitu saja.

Bintang menatap Claudia aneh. "Dia kenapa? Apa gue salah ya? Ck sial." batinnya.

sesampainya di rumah Bintang segera masuk ke dalam kamarnya begitu terkejutnya ia ketika mendapati Dennisa. berada di kamarnya? Sedang apa?

"Nisa? ngapain disini?" tanya Bintang kaget.

"Kenapa? Kan sebentar lagi kita lulus bunda sama ayah kamu juga udah tau kita pacaran kan? Umi sama abi udah tau kan? Jadi aku pengen nikah secepatnya sama kamu Bin, gimana?" ucap Dennisa sambil tersenyum manis.

"Nis jangan bercanda" ucap Bintang tak percaya

"Bintang, siapa sih yang bercanda? Aku serius. Mau yaaa?" rengek Dennisa.

Hari yang menyebalkan bagi Bintang bagaimana tidak? Jujur ia sangat menyayangi Dennisa tapi dia tidak mau jika harus menikah setelah lulus nanti. "Bintang belum siap Bun, Yah" kesal Bintang kepada orang tuanya. Bintang membicarakan soal ajakan Dennisa untuk menikah setelah lulus kepada Ayah dan bundanya. Dennisa? Lima menit yang lalu Dennisa pergi meninggalkan rumah Bintang.

-

Pagi hari yang cerah, kicauan burung pun mulai terdengar, sinar matahari pagi sudah berhasil menelusup masuk menembus jendela kaca di kamar Claudia.

"Clau bangun ayo udah pagi. Katanya hari ini sekolah." ucap Raniy seraya membuka jendela kamar Claudia.

"Sayang bangun heiii, kamu libur hari ini? Kecapean ya?"

"Claudia ayo bangun nak udah pagi" kini Raniy sudah berada di samping Claudia dan menyusup masuk ke dalam selimut biru milik Claudia.

Raniy pun memeluk putri kesayangannya itu. "Sayang ayo bangun" tak sengaja matanya menatap sebuah bungkusan kresek hitam di atas meja. Karena penasaran Raniy meraih bungkusan hitam itu betapa terkejutnya ketika ia melihat isi dari bungkusan tersebut. Tepat sekali isinya adalah beberapa tisu yang sudah terkena darah.

PERBEDAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang