Enak Pelukannya?

2.5K 337 14
                                    

Hy, enjoy

Jake berlari ke tempat yang disebut Niki tadi, wajahnya menampakkan amarah yang sangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake berlari ke tempat yang disebut Niki tadi, wajahnya menampakkan amarah yang sangat. Ditempat itu ada sekitar 8 orang, 2 diantara Jake mengenalnya. 

Anggotanya, Agra dan Bian.

Jujur Jake ingin menonjok dua orang yang memandang takut ke arahnya ini. Demi tuhan bisa-bisanya mereka melakukan hal segila ini.

Jake maju selangkah, nyaris menghantam keduanya dengan kepalan tangannya kalau saja pergelangannya tidak ditahan oleh Jaya yang tiba-tiba telah ada di sampingnya.

" Ssst, udah. Jangan kebawa emosi nanti makin melebar masalahnya,"

Jake menurunkan kembali kedua lengannya. Belum sempat ia mengatakan sesuatu dua orang guru kesiswaan datang.

' Damn,' -Satya, 100 persen yakin ikut kena imbas.

••°•°•°•°••



Delapan orang tadi di skors dari sekolah selama 1 minggu. Kalau kalian berpikir masalah telah selesai. Tentu tak semudah itu, dua orang tokoh utama kita sekarang sedang di sidang.

Satya pusing, ini bukan ulahnya, kenapa pula ia tetap terkena masalah.

Jake sendiri dari tadi diam saja. Ia sadar diri dia ikut bersalah dalam hal ini, kalau tidak pasti dari tadi Jake sudah membela diri.

" Ada pembelaan, ketua MPK? Anggotamu salah dua pelaku disini," salah satu guru Kesiswaan bersuara.

" Tidak ada, Bu," Jake menjawab.

" Ketua OSIS ada pembelaan? Bisa-bisanya sie keamanan kalian lalai dalam pemeriksaan sebelum masuk hari ini," sekarang pertanyaan berbalik ke arah Satya. 

" Maaf, Bu," hanya kata maaf yang terdengar.

Guru-guru di sana menatap keduanya tajam.

"Memang bukan murni kesalahan kalian, tapi sudah kewajiban kalian mengingatkan. Terutama kamu Jake, mana kredibilitasmu dan anggotamu, ketika penegaknya adalah pelanggar peraturan juga,"

Jake mengepalkan tangannya kuat. Amarah menjalar ketubuhnya. Jake benar-benar sensitif kalau permasalahan seperti ini.

" Baik kalian bisa pergi, untuk OSIS ini bahan eval dan MPK, ini terserah kalian buat mempertahankan dua orang itu atau tidak dengan masing-masing resiko,"

Jake dan Satya pamit undur diri lalu segera keluar dari ruangan itu. 

Satya berusaha menarik tangan Jake agar yang empunya tangan berhenti, tapi cekalan tangan itu buru-buru di lepas oleh Jake.

" Maaf, aku mau ngurus MPK dulu. Tolong sampaiin permohonan maaf ke OSIS atas kekacauan yang dibikin anggotaku,"

Setelahnya Jake buru-buru berjalan ke sekretariat MPK, meninggalkan Satya yang masih diam tertegun.



Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang