Masalah Lain

1.8K 275 8
                                    

Hy enjoy!

" Gawat Jake, cepetan balik ke hotel. Guru-guru marah besar! "

Jake kaget begitu mendengar suara di ujung panggilan. Dia dan yang lain baru saja menyelesaikan agenda kuliner street food saat tiba-tiba ada panggilan masuk dari Caca dan disusul teriakan setelah telepon diangkat.

"Ada apa?"

" Beberapa anak OSIS ada yang keciduk minum di salah satu kamar hotel, sama beberapa siswa lain."

"HAH GIMANA?! "

Teriakan Jake mencuri atensi 6 orang lain yang sedang bersamanya. Membuat mereka ikut bertanya-tanya ada apa yang sedang terjadi.

"Mending lo cepet balik. Ck, Ketum sama ketua 1 OSIS ikut ngilang juga."

"Mereka sama aku. Oke ini buru-buru. Tolong handdle dulu ya, Ca."

Jaya mendekat ke arah Jake dan bertanya, "ada apa masalah apa?"

"Ada beberapa anak OSIS yang keciduk minum di kamar hotel," Jake berujar gusar.

"Gimana-gimana?" Niki ikut kaget mendengar kabar tersebut.

"Siapa?" Satya bertanya dengan wajah kaget yang hanya dibalas gelengan.

"Aurora and friends," Hans memberi tahu sambil menjukkan ponsel yang menampilkan isi group chat milik OSIS.

"Itu lah kenapa aku bilang, OSIS kelas 11 juga harus dapet training sama kayak kelas 10," Jake berujar dingin lalu buru-buru berlalu yang lalu diikuti Niki dan juga Jaya. Bagaimanapun masalah yang terjadi saat darmawisata adalah tanggung awab MPK. Untung lokasi mereka saat ini dekat dengan area hotel mereka. Jadi mereka bisa cepat-cepat menuju tempat permasalahan.

"Sat, Kita juga harus ke sana," Hans berujar kepada Satya.

••°•°•°•°••

Keadaan kacau. Guru-guru marah besar, anggota MPK kebingungan menanggulangi masalah, dan pembuat onar masih tidak mau mengakui kesalahannya.

Jake memijat keningnya, pusing.  

"Ini jadinya pulang lebih awal?" Jaya bertanya.

"Stupid question, of course we should go home soon after all this mess."

"Oh, suruh semua MPK buat koordinir agar sebelum jam 7 malam semua udah ada di hotel dan jam 8 semua udah naik bis," setelah berkata demikian Jake berlalu, pergi menuju tempat di mana semua anggota OSIS sedang disidang guru-guru kesiswaan.

Kali ini Kesiswaan tidak bisa menyalahkan MPK secara keseluruhan, karena pada dasarnya MPK sebelum berangkat telah melakukan razia. Bahkan sampe sehari sebelum berakhir segalanya berjalan sangat baik walau ini pertama kalinya MPK dalam kepanitiaan besar.

"Permisi, Pak, Bu," Jake mengalihkan atensi guru-guru tersebut.

"Oh Jake, kamu mau ngomong sama mereka?" sahut Bu Raina, salah satu guru yang berada di situ.

"Iya Bu, kalau tidak mengganggu."

"Silahkan, kami akan pergi."

Semua mata tertuju pada Jake sekarang, sedangkan atensi Jake sendiri mengikuti kepergian para guru hingga hilang di balik pintu.

Jake kini menatap para anggota OSIS di depannya dengan datar, namun tetap berusaha menghindari mata Satya yang duduk paling depan.Itu berpotensi besar menghilangkan fokusnya.

"Ada yang mau jelasin kenapa bisa kejadian kayak gini?" tanya Jake, matanya memindai seluruh orang dalam ruangan dengan tatapan mengintimidasi.

Hening. Tidak ada yang menjawab.

Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang