Apanya?

3.3K 495 61
                                    

Hi, how yours day? Enjoy

" Pokoknya kami mau duduknya di acak, titik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Pokoknya kami mau duduknya di acak, titik."

Satya memijit kepalanya pelan, duh ada-ada saja memang keinginan perempuan kelas ini. Satya melihat ke arah belakang, tepat dimana Jake sedang duduk dengan airpods terpasang manis ditelinganya, tak lupa tablet di genggamannya.

Tidak, tidak. Kali ini Satya bukannya gagal fokus. Satya hanya bingung, kenapa kalau ada masalah kelas begini semuanya jadi ke dia. Mentang-mentang dia ketua kelas begitu?

Padahal faktanya Jake di kelas juga memegang jabatan sebagai wakil ketua kelas. Tapi bisa-bisanya hanya dia yang diprotes (?)

" Oke, gue diskusiin dulu bareng Jake, Blue sama Sherly. Sabar, "

Seharusnya Satya tak boleh merepotkan pengurus kelas yang lain hanya untuk masalah sepele seperti ini. Apalagi ia tau Jake dan Blue yang sama-sama merupakan perwakilan MPK kelas sedang sibuk-sibuknya mengurusi event pilketos, tapi Satya juga tidak bolehkan mengambil keputusan sendiri. 

" Jake, Sherly, Blue sini,"

" Apaan lagi buset dah, " Sherly maju dengan menghentak-hentakkan kakinya. 

' Capek bos, habis nagih kas kelas,' Sherly, bendahara berdedikasi.

" Kenapa? ada masalah? " tanya Jake.

" Jadi-"

"Oh anak kelas yang minta di acak bangkunya, kan? " Blue menyela.

" Lah, kenapa? Ada yang habis berantem apa gimana? " Jake jadi kebingungan.

" Katanya duduknya geng-geng an gitu lah, gak berbaur. Apalagi yang cowok, " Satya menjawab.

" Dih gue nggak tuh,"  Blue mulai mengeluarkan jurus julidnya.

" Lah emang kamu ada temen dikelas selain Sherly,"

Coba tebak siapa yang berbicara dengan kurang ajar begitu.

























































































Yap, tepat sekali Jake. Mana wajahnya polos sekali pula, Blue kan jadi tak bisa membalas apa-apa selain tertawa pahit.

" Jadi ada saran buat nyelesain masalah ini," Satya bertanya kepada tiga yang lain.

" Di acak lah yang pasti," Sherly menjawab.

" Caranya?" Blue bertanya.

" Gimana kalau pakek nomor aja, jadi yang nomornya sama harus sebangku," Jake menyuarakan pendapatnya.

" Setuju," " Mantap," "Boleh Juga," Sherly, Blue dan Satya berbicara nyaris bersamaan.

Jake tersenyum manis, dia selalu suka tiap pendapatnya diterima dengan baik. Serasa dihargai.

Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang