Api Unggun, Kode dan Confess

2.6K 377 31
                                    

Janjinya 5 hari taunya 6 hari memang tidak bertanggung jawab. Maaf ya

" Wah gede banget ya nantinya ini api unggun,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Wah gede banget ya nantinya ini api unggun,"

" Kalau kecil namanya api korek,"

" BEGOO!"

Malam ini adalah malam terakhir LDK, acara yang ditunggu-tunggu karena di malam ini akan banyak mini games dan pensi kecil-kecilan.

Dari tadi panitia sudah sibuk menyiapkan pentas dan persiapan api unggun, dengan diiringi candaan ringan tentunya.

Malam hari tiba, tiap kelompok sudah lengkap dengan baju kelompok masing-masing. Ramai sekali hingga beberapa kali panitia mencoba menenangkan peserta.

Setelah sambutan-sambutan oleh Ketuplak, Ketos dan Ketua MPK acara dilanjutkan dengan pensi oleh tiap perwakilan kelompok.

Seru sekali, ada yang menyanyi, menari bahkan melakukan mini drama. Semua menikmati hingga sekarang perwakilan panitia maju.

Coba tebak siapa yang maju?














































Yap benar sekali, ketua OSIS kita saudara-saudara, eh ft Wakil ketua MPK kita juga ding. Mereka menampilkan lagu " Waktu yang Salah " dengan Satya yang bertugas menyanyikan lagu dan Jaya yang mengiringin dengan gitar kesayangannya.

Semua terhanyut dalam suara manis Satya, termasuk Jake juga. Beberapa kali mata mereka saling bertatap tanpa sengaja.

Beri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untukku
Kita adalah rasa yang tepat
Di waktu yang salah
Di waktu yang salah

" WOOOHH"

" NYANYINYA PAKEK PERASAAN YA BUND,"

" TANGGUNG JAWAB WOY GUE BAPER!"

" HABIS INI NAMBAH FANS YA SATYA JAYA!"

" Bayangin kalau Jaya sama Satya perfom ditujuin buat orang yang sama, "

Tiba-tiba senyap mendadak, semua memandang ke asal suara. Hans yang merasa diperhatikan membatu sejenak.

" Enggak woy, bercanda. Kan bayangin, belum tentu bener ya kan," Hans menoba menjelaskan dengan panik diiringi tawa yang lain melihat Hans jadi panik sendiri.

Jaya dan Satya sendiri memilih turun dari panggung kecil itu dari pada makin digoda oleh lainnya.

" Jay, gue mau nanya," Satya berkata disamping Jaya yang sedang memasukkan gitarnya kedalam tas.

" Apaan?"

" Lo suka sama Jake?"

Jaya menatap Satya sambil mengangkat sebelah alisnya, " Ngelantur lo?"

Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang