Bonus Chapter : Ayo Nikah

2.9K 266 24
                                    

Enjoy! Diketik sembari dengerin guru Kimia ngejelasin materika Kimia Anorganik.

7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7.30 PM, waktu yang tepat untuk beristirahat lebih awal bagi Jake. Ia harus tidur awal karena esok waktunya ulangan, untungnya ia sudah belajar juga.

Namun kegiatannya yang bersiap untuk tidur sedikit terusik karena muncul notifikasi dari ponselnya. Jake melirik, ah ternyata pesan dari pacarnya.

Buru-buru ia membuka pesan itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>>>>>>>>>O<<<<<<<<<<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>>>>>>>>>O<<<<<<<<<<

Satya berjalan menghampiri Jake di kantin yang duduk seorang diri.

Jake memang menyelesaikan ulangan statiskanya lebih dulu. Pemuda cerdas itu tentu saja tidak terlalu terpengaruh dengan ulangan statiska, walau bagi temannya yang lain itu benar-benar menyusahkannya.

Bayangkan saja, menghitung Simpangan rata-rata sajamembutuhkan setidaknya 10 menit jika datanya tak sebegitu banyak.

Satya duduk menghempaskan diri disebelah Jake, wajahnya menunjukkan seberapa lelahnya dia.

"Gimana?" tanya Jake.

"Kacau, cuma bisa ngerjain 3/4 soal itupun gak yakin bener," ujar Satya sembari memeluk bahu Jake.

"Eh jangan gini, kamu tuh berat banget tau gak. Badanmu gede," Jake berusaha mendorong pacarnya menjauh. Namun sepertinya yang didorong tak sadar diri, masih terus menggelayut.

Satya membenahi posisi duduknya, lalu menatap Jake lamat-lamat.

"Kenapa?" Jake bertanya.

"Walau aku gak bisa matematika kamu bakal tetep mau nikah sama aku, kan?" ucap Satya.

Jake bingung, bingung sekali. Kenapa dari kemarin pembahasan Satya selalu menikah. Gak waras.

"Satya, dengerin sini ya. Dibanding mikirin hal yang masih jauh kayak gini, mending kamu nyusun rencana masa depanmu nanti. Mau masuk jurusan apa, universitas mana, karier masa depan impianmu apa, okay?" Jake memberi Satya pengertian.

"Tetep mau nikah sama kamu," Satya berujar sembari cemberut.

Jake mencubit pipi kekasihnya, kenapa Satya tiba-tiba jadi menggemaskan begini. Apa karena habis dihantam setumpuk rumus statiska?

"Iya iya, nanti Jake nikahnya sama Satya," ucap Jake.

"Hehe," Satya terkekeh senang atas jawaban pacar manisnya itu. Ia kembali bergelayut pada Jake.

"Lo ngapain gelayutan ke Jake kayak monyet?"

Mereka tak sadar Jaya berjalan menghampiri mereka berdua.

Satya berdecak malas dengan presensi Jaya, "ngapain sih lo, ganggu banget?!"

Chapter ini disponsori aku yang mau nangis aja karena ulangan offline peprtama setelah setahun lebih adalah statiska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini disponsori aku yang mau nangis aja karena ulangan offline peprtama setelah setahun lebih adalah statiska. 16 nomor cuma sejam datanya banyak. Berniat membunuhku sepertinya😭.

Btw, gimana tanggapan kalian sama teaser Enha kemarin? Kalau aku sih langsung tidur ya. SOALNYA SEREM😭

Last but not least, I like your star button⭐
Can you press it for me?
Thank you
See you

Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang