Bonus Chapter : Stressed Out (2)

2.2K 256 50
                                    

Hy enjoy. Tolong jangan minta perpanjangan lagi. BUKAN PPKM

"Ngapain sih pakai di kunci sega- LOH SATYA INI ANAK SIAPA KAMU BIKIN NANGIS!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ngapain sih pakai di kunci sega- LOH SATYA INI ANAK SIAPA KAMU BIKIN NANGIS!"


"BUKAN SATYA MAH!"





















Wanita cantik paruh baya itu menatap dua pemuda SMA kelas akhir di depannya dengan pandangan menyelidik. 

"Ini siapa?" tanya Mama Satya sambil menunjuk Jake.

Jake malah melirik Satya di sebelahnya, tidak berani menjawab pertanyaan ibu kekasihnya itu.

Satya menghela napas, "ini yang namanya Jake, Mah." ujarnya.

"OH INI YANG NAMANYA JAKE?!" Ibu dari kekasihnya itu berteriak excited.

Jake tersenyum kaku sembari mengangguk sekali lalu makin merapatkan dirinya pada Satya. Ia kan tak tau apa saja yang dikatakan Satya pada ibunya.

"Mamah jangan teriak gitu ah, takut ini anaknya," Satya berbicara pada Ibunya setelah menyadari Jake yang posisinya sudah sangat menempel padanya.

"Ya Mamah kan excited. Eh iya, Jake kenapa nangis tadi, kamu apain heh anak nakal," Ibu Satya berujar sambil menjewer telinga putra satu-satunya itu.

"Gak Satya apa-apain mah sumpah beneran, aduh duh duh, Mah sakit Mah," Satya mengelak dari tuduhan yang dilontarkan ibunya sembari berusaha melepaskan jeweran maut Ibunya dari telinganya.

Jake yang melihat itu hanya bisa meringis ngilu. 

"Ck udahlah, oh iya Jake makan malam di sini ya?" Ibu dari Satya menawarkan Jake sembari menatap pemuda manis itu.

Jake buru-buru berdiri sembari mengambil tas miliknya, "eh gak usah repot-repot tante, saya mau pulang aja," ucap Jake.

"Loh kenapa buru-buru. Makan disini aja, habis ini ayahnya Satya juga pulang kok."

Jake menoleh ke arah kekasihnya yang hanya mengangguk, menyuruh mengiyakan tawaran ibunya ketimbang urusannya makin panjang.

"Iya tante," Jake akhirnya pasrah.

"Eits jangan panggil tante, panggil mama aja kayak Satya. Yaudah mama mau masak dulu."

Jake ingin menjedukkan kepalanya ke tembok saja rasanya, Ibu kekasihnya ini banyak mau sekali. Jake yang anaknya memang tidak enakkan jadi susah sendiri.









"Kamu gak mau lanjut cerita?" Satya bertanya kepada Jake.

Jake hanya diam sembari melirik Ibu Satya yang nampak sibuk di dapur yang hanya terpisah pantry dengan ruang tamu. Satya mengangguk paham, ia menarik tangan Jake sembari berjalan menuju tangga, "cerita di kamarku aja," ujarnya.









Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang