Ketua [END]

Jalan Jalan

Hallo, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang muslim.

Dua hari berlalu dengan cepat, mengunjungi berbagai tempat yang selalu berhubungan dengan pendidikan. Wisata sejarah, kerajinan dan alam.

Memang menjengkelkan sebenarnya, liburan pun tetap dikejar-kejar materi. Mulai dari menghitung kecepatan bus, mendata biota di pantai hingga mengorek informasi sejarah suatu bangunan. Jujur itu menyebalkan, apa-apaan menghitung kecepatan bus?!?! 

Dan akhirnya hari adalah hari bebas sampai besok pagi. Benar-benar bebas, selamat tinggal pelajaran~

Jake pagi-pagi sudah mengkondisikan agar tidak ada yang pergi terlalu jauh, lagipula hotel mereka sudah dekat dengan berbagai tujuan wisata. 

Setelah mengkondisikan segalanya Jake memutuskan untuk kembali ke kamar. Dia melihat empat lainnya masih duduk santai di sofa sambil menonton-

FILM ANAK-ANAK?!

Oke...

Jake kira yang suka menonton film anak-anak hanya dia dan sepupunya saja.

Jake memutuskan mengambil bajunya lalu mandi, ia ada rencana jalan-jalan dengan sepupunya sebelum pulang.

Begitu keluar ia malah sudah melihat empat orang tadi berdandan rapi, tak mandi kah mereka?

" Loh gak mandi dulu?" tanya Jake.

" Udah, pas lo tadi keliling kita mandi dulu tinggal ganti," ujar Hans.

" mmm..."

" Lo mau kemana?" Jaya bertanya

" Mau jalan-jalan sama Jimmy sama Sean, kenapa?"

" Jimmy sama Sean OSIS bukan, kak?" Niki malah bertanya balik.

" Sepupu lo kan itu dua-duanya? " Hans ikut bertanya.

" I- " belum selesai menjawab tiba-tiba ada ketukan dari pintu.

" Gue aja yan buka," Satya yang dekat dengan pintu berjalan untuk membukakan pintunya.

Dari balik pintu muncul dua orang yang sangat Satya kenal, Jimmy dan Sean.

" eh- Hallo Kak Satya. Kak Jake ada kah?" Tanya Sean.

" Owh nyari Jake? Masuk aja, di dalem dia," Satya menyilakan dua anak itu masuk.

" KAK JAKE AYO LAH BURUAN!!!" Sean langsung berteriak ke arah Jake membuat semua orang di kamar itu (kecuali Jimmy dan Sean) kaget. 

" Jangan teriak, ini bukan rumah," Jake memperingati Sean.

" Bareng kita aja gimana?" " ucap Satya diangguki oleh Hans, Jaya dan Niki.

" Biar kalau kesasar bareng-bareng juga," Niki menambahkan.