MPK dan OSIS Itu Sama

2.7K 419 26
                                    


Hai, akhirnya PAS berakhir. Enjoy!

" Hallo semua selamat pagi,"

" SELAMAT PAGI!!!"

Hari adalah hari dimana LDK dilaksanakan, Satya selaku ketua OSIS membuka acara dengan apel pagi serta pemberian pesan agar LDK bisa dilaksanakan dengan lancar.

" Jadi seperti yang sudah kami bilang, kita santai tapi tetap disiplin. Baik panitia maupun peserta jika melanggar akan tetap dihukum. Kalian diperbolehkan menyuarakan pendapat kalian jika ada ketidakadilan, paham? "

" SIAP,  PAHAM!!!"

" Jaga sikap, kita bukan ada di daerah sendiri. Jangan pisah sama kelompok tidur atau kelompok bermain. Sepertinya hanya itu yang bisa saya sampaikan,"

Satya turun dari podium, bergabung dengan panitia lainnya.

Hans yang menjadi ketuplak naik ke podium menggantikan Satya lalu mengoordinasikan para peserta LDK agar naik truk tentara yang sengaja di pinjam oleh pihak sekolah.

Satu per satu kelompok masuk sesuai kelompok bermain masing-masing. Satya mengawasi tiap truk memastikan tidak ada yang janggal sampai matanya melihat sesuatu yang membuatnya rrrr... sedikit(?) kesal.

Di ujung sana Jake sedang membantu adik kelas perempuan yang kesusahan naik truk, tapi nampak sekali bahwa adik kelas itu hanya modus.

Demi apapun, bahkan kaki gadis itu lebih panjang dari milik Jake.

Satya berjalan mendekat, menarik tangan Jake yang awalnya masih menggenggam adik kelas itu.

" Jake ada yang perlu diomongin. Yang cowok, tolong ini temennya bantu naik, Ayo Jake," setelah berucap seperti itu Satya menarik lengan Jake untuk menjauh dari truk itu.

" Ada apa?" Jake bertanya sambil memiringkan kepalanya.

Satya membeku, astaga bisa tidak sih Jake tidak bertingkah menggemaskan sehari saja. Satya kan jadi makin naksir.

Eh, tapi Satya bingung mau ngomong apa. Dia kan menyeret Jake tadi semata-mata hanya karena cemburu.

" a-anu-" " NGOTAK DONG BEGO!!" Jake dan Satya teperanjat untuk sesaat, saling menatap. Lalu lari menuju asal suara dari dalam sekolah.

Jantung Jake berdebar kencang, campuran kaget sekaligus cemas.

' Belum apa-apa aja udah ada duel, ' batin Jake.

Satya dan Jake terus berlari sampai ke titik kericuhan. Melihat suasana yang tidak kondusif Jake berusaha mengambil alih atensi.

" Hitungan ke 3 kembali ke kegiatan masing-masing. Satu! Dua! Tiga!"

Semua berlari menjauhi area pertengkaran, menyisahkan 7 orang ditempat kejadian. 9 ditambah Jake dan Satya.

Jake sudah menduga siapa yang bertengkar, Caca, Yuki, Kezia dan Aurora. Astaga apa tidak ada tokoh lain. Satya memijit pelipisnya pelan, pusing. 

Ketua [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang