Ketua [END]

Jatuh?!

Hai, udah 6 hari sejak up terakhir. Enjoy

" Satya lo naksir Jake ya? "

"..... lo naksir Jake ya? "

" .... naksir Jake ya? "

" ..... naksir Jake ..... "

" Arrghh!!!" Satya berteriak frustasi, kata-kata yang di lontarkan Hans saat perayaan kemenangan mereka terus terbayang di otak Satya.  Membuat Satya jadi mempertanyakan perasaannya sendiri.

' Masa sih gue naksir Jake, tapi misal iya. Gamasalah sih. Kalau iya, jadi gue harus mulai dari mana?' batin Satya.

Owh sepertinya Ketua OSIS kita satu ini lupa salah satu peraturan yang diterapkan pada ketua MPK dan ketua OSIS.

••°•°•°•°••

" Dingin.... "

Jake menggosokkan kedua telapak tangannya untuk memperoleh rasa hangat. Salahnya juga menggunakan jaket berbahan jeans yang tak mampu menghalau udara dingin.

Hari ini jumat malam, Jake, Satya, Jaya dan Hans ditugaskan pihak kesiswaan untuk mensurvei desa tempat diadakannya LDK dan Camp Persahabatan MPK OSIS. Mereka memang sengaja berangkat malam agar esoknya punya waktu seharian untuk mensurvei tempat tersebut.

" Lagian ngapain pakek jaket kayak gitu sih cil, udah tau kita berangkat malem," ujar Jaya melihat Jake yang masih sibuk menghangatkan tubuhnya.

" Ya kan gak tau kalau bakal sedingin ini,"

" Padahal ini masih di sekolah, kalau udah di tempatnya lebih dingin lagi. Mau pinjem punya gue aja? Gue gak terlalu kedinginan kok," Jaya berucap sambil membuka jaketnya.

Satya yang dari tadi hanya menatap adegan di depannya itu tiba-tiba saja menyodorkan sebuah jaket tepat di depan Jake.

" Pakek aja, gue bawa dua kok,"

Jake menatap polos ke arah Satya, memastikan Satya masih menggunakan jaket yang berarti dia tidak berbohong tentang membawa dua jaket.

Satya yang tidak sabaran buru-buru menarik tangan Jake lalu memindahkan jaket ditangannya ke tangan Jake, " balikinnya pas masuk sekolah aja,"

Hans memutar bola matanya jengah, ' astaga drama apa yang gue tonton ini,' batinnya.

" Hallo guys mobilnya udah dateng, ayo buruan ke buru kemaleman di jalan," ujar Hans sambil berjalan ke arah mobil yang terpakir di depan gerbang.

" Eh bentar jangan keburu masuk, di foto dulu," Jake mengejar Hans.

" Ngapain di foto?" Satya bertanya kebingungan.

" Ini termasuk rangkaian pra-acara, harus difoto buat lampiran proposal," ujar Jake menjelaskan. " Nah udah," lanjut Jake setelah mengambil foto.

Perjalanan yang cukup panjang, karena Rasendriya sendiri adalah kota yang besar sedangkan sekolah mereka berada di tengah kota dan tujuan mereka dipinggiran kota.