tiga puluh dua

20.7K 695 43
                                    

Author pov

Keesokan harinya

Alfaro sibuk menata koper miliknya dan juga Kesya didalam bagasi mobil, semua anggota keluarga Dermawangsa juga sibuk membereskan barang bawaan mereka ke dalam mobil masing-masing

Hari ini semuanya memilih kembali kerumah masing-masing, termasuk pengantin baru serta paman Kesya. Sebetulnya untuk paman, Kesya sudah mencoba menahannya agar lebih lama tapi paman menolak dengan alasan kebun miliknya di Bandung, tidak ada yang urus

Kesya tidak ada pilihan lain selain meng-iyakan dan berjanji akan berkunjung kesana nanti bila Alfaro ada waktu lagi

"Al"

Alfaro menoleh "Ya bunda?"

"Kamu mau bawa Kesya ke mansion atau-"

"Ke Apartemen aku aja dulu yaa"

Bunda tersenyum maklum, mengelus bahu putranya "Kalo Kesya-nya belum siap jangan dipaksa ya nak?"

Alfaro tersenyum "Apasih bun? Aku ga mau ngelakuin itu pertama kalinya di Apartemen"

"Gayanya anak bunda"

Alfaro hanya terkekeh pelan 

"Seneng liat kamu jadi sering senyum semenjak nikah, jadi tambah ganteng anak bunda"

"Kan emang ganteng"

"Tapi masih aja pd-an"

Alfaro tersenyum, menutup bagasinya lalu mencium pipi bundanya "Jangan godain aku terus, sana pulang ditunggu Ayah tuh"

Bunda Alfaro menoleh ke arah belakang dimana ada suaminya yang menunggu di samping mobil seraya tersenyum "Bentar"

Ayah Alfaro mengangguk

"Yaudah, bunda pulang. Jaga Kesya baik-baik, dia masih sama pamannya diatas. Sering-sering main ke mansion, kalo ada rencana honeymoon kabarin ayahmu jangan lupa!"

"Iya bawel"

Bunda tersenyum, mengelus pipi putranya "Bye sayang" terus nyium pipi Alfaro dan berlalu menghampiri suaminya

Alfaro tersenyum menatap kedua orangtuanya, terus mengalihkan perhatiannya pada istrinya yang berjalan kearahnya "Paman mana?"

Kesya tersenyum "Ada, tapi udah sama supir. Ayah yang bilang, kalo paman di anter sama supir untuk pulang di lobby"

"Aku belum sempet pamit loh"

"Aku udah sampein sama paman, paman juga nitip salam sama kamu katanya jagain aku baik-baik, jangan di sakitin"

Alfaro menggusak rambut Kesya gemas "Gak akan, yaudah yuk"

"Kita pulang ke-?"

"Ke Apartemen aku"

"Rumah aku yang kamu kasih, barang-barang aku disana, gimana?"

Alfaro tersenyum "Cuma sebulan, nanti kita balik ke sana. Sekarang lagi proses renov, barang-barang kamu udah di simpen sama orang suruhan aku, santai aja"

Kesya bengong, proses semua perkataan Alfaro, selain belum terbiasa sama sifat Alfaro yang baru dan bisa ngomong panjang, Kesya masih blank sama semua kejadian kemarin sampai hari ini

Nikah tiba-tiba, rumah dia udah direnov aja, terus sekarang dia se-apartemen sama Alfaro, bener-bener kaya mimpi, kalo emang mimpi Kesya rasanya ga mau bangun

Indah banget soalnya, please

"Bengong lagi, ayo"

Kesya mengerjap lalu mengangguk bingung dan membiarkan Alfaro membukakan pintu mobil "Makasih love"

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang