tiga puluh sembilan

16.8K 512 25
                                    

( Usia kandungan 9 bulan )


Alfaro sedang berada diruang tamu untuk melangsungkan zoom meeting dengan rekan-rekan yang memiliki jabatan penting di perusahaannya, termasuk sekretarisnya

Sudah terdapat cemilan, teh hangat di meja tempat Alfaro bekerja sekarang. Kesya yang menyiapkan itu semua tadi pagi, calon ibu itu tetap tidak lupa kewajibannya

Selama hampir satu bulan ini juga Alfaro sudah memutuskan untuk bekerja dari rumah, karena usia kandungan Kesya sudah masuk kedalam bulannya, jaga-jaga itu penting.

Kesya sudah masuk lagi ke dalam kamarnya, menonton siaran televisi sambil mengelus perutnya yang semakin besar dan kulitnya semakin tipis juga perih dirasa

Lama kelamaan perasaan mulas yang samar semakin terasa, matanya melirik kalender di atas nakas dan matanya sedikit membulat terkejut pas sadar tanggal hari ini terdapat bulatan spidol berwarna merah

"Beneran hari ini?" Gumam Kesya berusaha semaksimal mungkin tenang dan tidak panik, karena itulah yang di ajarkan Dr.Angle

Kesya dengan susah payah turun dari ranjang, melirik tas-tas besar yang sudah di siapkan dari seminggu lalu oleh Alfaro dan juga mertuanya untuk persiapan persalinannya

Jalan dengan perlahan sekali sambil menahan perutnya yang terasa semakin turun ke bawah dan berat, perih, mulas serta sakit semakin terasa jelas, Kesya tidak dapat menahan ringisannya selama berjalan menuju Alfaro

Saat melihat Alfaro sedang menutup acara zoom meetingnya, Kesya mengatur nafasnya yang semakin tidak beraturan, dirasa Alfaro sudah offcam Kesya memanggil "Sayang.."

Suara lirih itu mengalihkan perhatian Alfaro, dengan cepat menoleh saat melihat wajah berkeringat serta pucat Kesya tidak dapat di pungkiri panik langsung menyerang Alfaro

"Jangan panik, aku mau lahiran. Telfon bunda dan siapkan mobil sekarang!" Perintah Kesya dicerna baik oleh Alfaro, sebelum melakukan perintah Alfaro buru-buru menuntun Kesya duduk di sofa

"Sabar ya sayang, kamu kuat pasti!" Alfaro mencium seluruh wajah Kesya, hatinya terus berdoa untuk Kesya, mengelus perut istrinya "Aku ngabarin bunda dulu" Alfaro langsung buru-buru meraih handphone dan menghubungi bunda

Kesya memejamkan matanya, tidak berhenti berdoa untuk kebaikannya dan juga sang buah hati.

Tangannya terus bergerak memutar berharap dapat mengurangi rasa sakit, keringat tanpa sadar sudah membanjiri tubuh Kesya, dirinya tidak boleh panik

Elusan halus pada rambutnya membuat Kesya membuka matanya perlahan "Kuat ya? Jangan merem, terus terbuka dan berdoa ya?"

Kesya tersenyum tipis dan mengangguk "Buruan siapin ya papah, dedek ga sabar kayanya mau lahiran, nakal nih buat aku kesakitan banget kaya gini" Gurau Kesya dalam rasa sakitnya

Dapat dilihat binar mata Alfaro yang terharu melihat Kesya berusaha kuat "Aku kebawah sebentar naro barang-barang, setelah itu kita langsung ke rumah sakit, Dr.Angle sudah siap disana, bunda juga sudah siap nyambut buat nyemangatin kamu disana, will be okay baby"

Kesya tersenyum, mengelus lembut wajah suaminya yang terlihat gusar "Will be okay"

Dan Alfaro mencium kening Kesya lalu langsung berlari untuk membenahi barang-barang persalinan Kesya di dalam bagasi mobilnya

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang