Author pov
Alfaro menggeliatkan badannya yang terasa sedikit sakit karena tidur di sofa ruang tamu, perlahan memperjelas penglihatannya ke arah jarum jam.
Pukul tujuh pagi dan ini jam kesiangan Kesya. Sebelumnya gadis itu ga pernah telat bangun dari jam lima subuh.
Alfaro berdecak, karena tidak ada yang membangunkannya tadi subuh, untung aja dia meeting siang hari ini.
Alfaro bangkit dari sofa dan berjalan menuju kamar Kesya masih dengan muka bantal serta piyama dan rambut acaknya.
Alfaro mengetok pintu kamar Kesya beberapa kali "Bangun woi!" dan kembali mengetuknya.
"Masuk aja Al" Suara Kesya dari dalam kamar, sedikit kurang jelas, karena seperti teredam.
Dan Alfaro membuka pintu itu dan pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Kesya yang menungging sembari memegang perutnya.
Alfaro jelas panik, muka Kesya bersembunyi di balik bantal, tapi Alfaro ga bego buat nyimpulin kalo Kesya lagi kesakitan, karena tangan Kesya mencengkram erat piyama tidurnya.
Alfaro duduk di samping ranjang, menyentuh punggung Kesya pelan "Kenapa lo?"
Sadar atau engga, suara Alfaro lebih halus daripada biasanya, andai aja Kesya lagi ga kesakitan, pasti udah seneng banget.
"Ini namanya sumilang, sakit banget" Jawab Kesya menahan sakitnya.
"Sumilang?"
"Iya, ini penyakit perempuan setiap bulannya, ini semacam proses yang merobek pembuluh darah gitu untuk membuang darah kotor dan laki-laki biasanya taunya itu haid" Jelas Kesya.
Alfaro mengangguk "Sakit banget?"
"Kamu pake nanya, iya dong Al. Ini aja aku makanya nungging, nyari posisi yang sedikit enak buat nahan sakitnya"
"Dan makanya lo ga bangunin gue?"
Kesya nyempetin tersenyum "Maaf ya, kamu jadi kesiangan ya?"
Alfaro menghela nafasnya lalu mengelus punggung gadisnya naik turun "Udah gapapa"
Kesya tersenyum dan ga lama kembali meringis, jujur aja Alfaro yang liat ga tega.
"Al?"
"Ya?"
"Aku mau minta tolong beliin pembalut sama jamu pelancar haid dong, boleh?"
"Oke bentar"
Kesya senyum, seneng denger pacarnya langsung mau dia suruh buat beli keperluan bulanannya yang udah habis stock.
"Gue nelfon sekretaris gue dulu"
Kesya mengendurkan senyumnya "Buat apa?"
"Buat beliin apa yang lo butuhin"
Kesya ngegeleng, megang lengan Alfaro "Maunya kamu yang beliin, bukan orang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfaro ✔️
TeenfikceTentang Alfaro dan semestanya • Tamat, 8 April 2023 ✔️ Revisi ✔️ (Mohon maaf bila masih ada kosa kata yang kurang nyaman dibaca karena memang kosa kata yang dipakai sedikit baku)