dua

52.5K 1.6K 28
                                        

Kesya pov

Aku memperhatikan televisi yang menayangkan acara FTV pagi di salah satu stasiun televisi nasional .

Alfaro asik dengan handphone seraya tiduran di sofa dengan pahaku sebagai bantalnya, aku mengelus rambut hitam nya dengan lembut.

Aku menghela nafas berat ketika iklan muncul mengganggu diriku yang asik tenggelam dengan FTV yang di siarkan.

Aku menatap Alfaro yang nampak sangat asik dengan game nya "Nanti mata kamu rusak kalo tiduran gitu main handphone nya" Tegurku mengelus pipinya lembut.

Ia menatapku sebentar lalu fokus pada gamenya lagi "Al, denger aku ga?"

Ia menghela nafas dengan gusar "Bentar lagi" Jawabnya seperti biasa, cuek

Aku mengangkat bahu ku acuh lalu memejamkan mataku tak lama aku merasakan Alfaro bangkit dari sofa, aku membuka mataku "Mau kemana?"

Tanpa menoleh dan terus berjalan ke arah belakang ia menjawab "Toilet, kebelet"

Aku tersenyum kecil, ya ampun aku memang sangat mencintai Alfaro. Ia lelaki yang menyayangi ku dengan caranya sendiri, walaupun tak mengelak aku sering galau karena sifat kakunya itu.

Aku menatap jam dinding yang menunjukan pukul sembilan pagi, aku tersenyum dengan lebar ketika melihat Alfaro yang sedang mengacak rambutnya asal seraya berjalan.

"Sayang?" Panggilku dengan pelan.

Alfaro mengangkat alisnya, berdiri di depan ku dan menatapku tanpa ekspresi "Nonton yuk? Ada film horor baru" Ajakku dengan semangat.

Ia memutar bola matanya "Males" Acuhnya dan tiduran lagi namun sekarang dengan memeluk perut datarku.

Aku memajukan bibir bawahku, kecewa "Yah al, please aku ngebet banget pengen nonton" Rengekku dengan memainkan rambutnya, mengabaikan FTV yang sudah tayang kembali.

Alfaro hanya diam, aku menghela nafas berat "Yaudah gapapa kalo ga mau, lepas! Aku mau nelfon aleta aja, nebeng sampe Mall" Ucapku kesal.

Alfaro langsung duduk dan menatap tajam padaku "Apa?" Tantangku "Ga seneng? Bodo! Aku sebel sama kamu, di ajak nonton aja gitu" Gerutuku berjalan mencari ponselku di atas meja dekat televisi.

Aku merasakan pelukan hangat milik Alfaro di belakang tubuhku "Lepas!" Ketusku, di jawab gelengan manja dari Alfaro.

"Ganti baju" katanya melepaskan pelukannya.

Aku berbalik menatapnya dengan pandangan yang berbinar dengan senang "Kita pergi nih?"

Ia mengangguk dengan datar "Aaaa, makasih sayang!" Ucapku girang lalu memeluk nya erat, jarang sekali Alfaro ingin menuruti keinginan ku.

Ia mengelus punggung ku sebagai jawabannya, aku tersenyum dan melepaskan pelukanku "Bentar ya, lima belas menit" Kataku, mengecup pipinya dan berlari ke arah kamarku.

---

Alfaro menggandeng lenganku dengan erat ketika kami telah sampai di salah satu mall ternama di Jakarta.

Senyum dari bibirku tidak pernah luntur karena lelakiku ini mau menuruti keinginan ku untuk nonton, Alfaro itu alergi banget sama yang namanya bioskop katanya 'Cuma rekayasa ko suka' nyolot, tapi emang bener si

Setelah sampai di arena bioskop aku berjalan untuk mengantri dengan orang-orang, sesekali berdecak malas pada wanita yang memandang Alfaro dengan lapar. Untung saja Alfaro megang tangan aku erat banget! biar tau rasa tuh cewe ganjen haha.

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang