enam

29.7K 1.1K 17
                                    

Author pov

Kesya menatap dengan pandangan yang penuh rasa kagum pada Alfaro yang kini sedang tertidur di pangkuan nya dengan wajah mengarah pada perut rata miliknya.

Dengan telaten dan sangat lembut kesya mengelus surai hitam lembut milik Alfaro tanpa niat membangunkan Alfaro yang sejak tiga jam lalu terlelap setelah acara baikan mereka.

"Ganteng banget loh pacar aku" gumam Kesya mengelus pipi mulus Alfaro.

"Engh"

Sontak Kesya terkejut dan menepuk-nepuk pantat Alfaro agar kembali terlelap namun hasilnya nihil Alfaro bangkit dan duduk dengan mengacak rambutnya dengan muka bantalnya yang entah kenapa malah terlihat sexy.

Alfaro mengedarkan pandangannya dan menggelengkan kepalanya yang terasa sedikit pusing .

Alfaro menatap Kesya yang sedang menatap tingkahnya dengan senyuman manis

"Sudah bangun? Aku buat makan dulu ya" Pamit Kesya bangkit.

Alfaro menahan lengan Kesya sehingga membuat Kesya kembali duduk dan menatap Alfaro yang kembali merebahkan kepala pada pahanya "Pusing" Keluh Alfaro

Kesya sontak khawatir, memegang dahi Alfaro yang memang sedikit hangat sejak tadi "Bobo nya di kamar saja yuk, nanti kamu malah tambah pusing kalo disini Al"

Alfaro mengangguk, Kesya membantu memapah Alfaro untuk berjalan ke arah kamar milik Alfaro.

Kesya merebahkan Alfaro, tersenyum dan mengelus dahi Alfaro dengan pelan dan lembut.

"Makan ya?"

Alfaro yang sudah menutup matanya sambil memeluk guling hanya menggeleng.

"Nanti malah tambah pusing sayang" Ucap Kesya.

Alfaro menggeleng dengan keras.

"Yaudah iya, aku ke depan dulu ya" Pamit Kesya, baru selangkah pergi Alfaro membuang guling yang ia dekap sampai depan pintu kamar.

Kesya mengerutkan keningnya dan berjalan dengan cepat mendekat "Kenapa si Al? Marah-marah mulu" Ujar kesya panik dan khawatir.

"Lo ngeselin"

Kesya terkejut "Kenapa?"

"Gua pusing, lo malah pergi"

Kesya sontak menahan tawanya, Alfaro memang begitu ya kalo ga mau di tinggal? Caranya kasar banget gitu, aneh.

"Bilang kalo ga mau di tinggal dong sayang" Kekeh Kesya kembali duduk di tepi ranjang sambil mengelus surai Alfaro.

Alfaro mendekat dan mendekap perut serta pinggang gadisnya dengan erat, berharap bahwa gadisnya tidak pergi dan selalu berada di sisinya seraya mengelus kepalanya seperti ini.

"Al?" Panggil Kesya seraya mengelus rambut hitam lebat milik kekasihnya itu.

"Hm"

"Mau makan apa? Biar minum obat nanti"

Alfaro diam tak langsung menjawab dan Kesya dengan setia nunggu hingga dua menit kemudian "Bubur" Jawab Alfaro.

Kesya tersenyum "Dengan susunan seperti biasa?" Tanyanya dengan suaranya yang lembut.

"Hm"

"Oke, kalo gitu aku-"

"Nanti saja" Tahan Alfaro mengeratkan pelukannya.

"Tapi love, kamu kaya gini bikin aku ga tenang, setelah makan dan minum obat baru deh boleh bobo" Bujuk Kesya

"Yaudah sana-sana ah!" Usir Alfaro kesal

Kesya mengulum senyumnya dan melepaskan pelukan Alfaro pada perutnya.

Biarin Alfaro ngambek sebentar, yang penting Alfaro mau makan dan meminum obat nantinya.

Alfaro yang ngambek tuh gampang jinakinnya, tinggal kasih ciuman hangat di bibir sexynya terus peluk Alfaro sambil ngelus rambut sampe punggungnya dan selesai Alfaro akan menjadi sikap dia yang biasa lagi.

Walaupun Alfaro ngambek sama Alfaro ga ngambek tuh ga ada bedanya, sama-sama dingin dan datar namun Alfaro mode ngambek ga ada tatapan hangatnya ada nya tatapan sangar yang serem banget.

Selesai membuatkan bubur buatan sendiri, Kesya menyuir kan ayam goreng yang sudah ia goreng sebelumnya lalu menaruhkan kecap dengan lumayan banyak.

Alfaro ga akan mau makan bubur buatan orang lain ataupun beli, dia selalu kalo bubur nyuruh Kesya yang buatin.

Kesya berjalan ke arah kamar Alfaro dan melihat Alfaro yang sedang duduk di pinggir ranjang membelakangi dirinya, Kesya tersenyum dengan lembut lalu berjalan dengan pelan menghampiri Alfaro sebelum itu Kesya menaruh buburnya di atas nakas samping ranjang king size milik Alfaro.

"Hei" Kesya menyentuh pundak Alfaro dengan lembut, Alfaro menepis dengan kasar.

"Sana deh" Ketus Alfaro yang malah terlihat menggemaskan di mata Kesya.

"Maaf ya, masih pusing?" Tanya Kesya mengurut dahi Alfaro, kini Alfaro tidak menolak hanya saja tidak ingin menatap ke arah Kesya "Nanti lanjut pijit, tapi makan dulu ya sekarang" Bujuk Kesya mengelus rahang Alfaro.

Alfaro mendongak menatap Kesya dengan pandangan super dinginnya membuat Kesya diam-diam menelan ludahnya kasar

"Disini" Perintah Alfaro, dengan segera Kesya mengambil buburnya dan kembali ke Alfaro duduk tepat di samping kekasihnya.

"Ini, ayo di makan" Kesya menyerahkan mangkuk nya ke arah Alfaro.

"Suapin" Pinta Alfaro datar.

Kesya mengangguk seraya mengulum senyumnya, dengan telaten menyuapi Alfaro yang gengsinya kelewatan gede dari tadi.

Selesai makan dengan telaten juga Kesya meminumkan Alfaro minum obat, yang diterima Alfaro tanpa membantah.

Selesai mengurus bayi besar yang sedang sakit Kesya merapihkan bekas makan Alfaro dan menaruhnya di dapur, setelahnya Kesya kembali lagi ke dalam kamar dan melihat Alfaro yang sedang menguap.

"Ngantuk lagi?" Tanya Kesya ikut bergabung di atas ranjang bersama kekasih super tampannya.

"Hm" Alfaro mengangguk sambil mengucek matanya, persis seperti anak kecil baru bangun tidur terus nyariin mamahnya.

"Ayo, bobo lagi"

Alfaro menurut dan menidurkan tubuhnya dan menyuruh Kesya mendekat, Kesya menurut dan tubuhnya langsung di dekap dengan sangat erat sama Alfaro

Alfaro memejamkan matanya dengan tenang, jika begini Alfaro terlihat sangat tenang dan damai tidak ada matanya yang tajam dan juga muka datarnya semuanya nampak biasa saja terlihat tenang dan cute.

Kesya mengelus lembut pipi Alfaro lalu sedikit membungkuk untuk mengecup kening alfaro dengan penuh kasih sayang dan menatap Alfaro dengan seluruh cinta yang keysa punya.

"Selamat tidur, cepet sembuh yaa bayik"

---

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang