duapuluh dua

18.8K 706 19
                                    

Kesya pov

Ini udah hari ke tiga aku haid dan hari ke tiga juga aku bener-bener diem dirumah dan ga ngapa-ngapain termasuk kerja. Beresin rumah juga kalo lagi sanggup bangun aja.

Dan sekarang keadaannya udah cukup membaik, dari dua hari lalu juga Alfaro ga berkunjung kerumahku. Katanya, kerjaan kantor dan kerjaan di restoran dia lagi banyak-banyaknya.

Tentu sebagai pacar yang baik, aku mengerti.

Aku baru selesai beresin rumah yang lantainya tuh lengket karena ga di sapuin dan di pel selama tiga hari ini, sekarang udah rapih lagi termasuk aku yang udah bisa mandi dengan bersih lagi.

Aku lagi nonton televisi sambil makanin cemilan yang Alfaro beliin, walaupun Alfaro ga ada kerumah duahari ini dia ga lupa ngirim makanan dari restoran kesini.

Aku harus mengakui, bahwa aku benar-benar beruntung sekali memiliki Alfaro dalam hidupku.

Dan saat asik menikmati siaran televisi, pintu rumahku diketuk, mau ga mau aku bangun dan jalan membukakan pintu.

"Al" Kataku, tersenyum.

Alfaro berdiri didepanku membawa bingkisan yang ku yakini pasti makan siang kami, sekarang memang sudah tengah hari, waktunya pekerja istirahat.

"Ayo masuk"

Alfaro menggusak rambutku dan berjalan masuk kedalam rumah, aku tersenyum dan mengigit bibir bawahku, akhirnya bisa ketemu lagi sama Alfaro! Kangen banget!

Aku mengambil piring juga sendok serta garpu dan dua botol air mineral dari dalam kulkas lalu membawanya ke ruang tamu.

Alfaro sedang memainkan handphonenya, aku tersenyum dan menaruh alat yang aku bawa di atas meja, Alfaro menoleh dan menaruh handphonenya.

"Makan dulu yuk"

Alfaro mengangguk dan mulai menata makanannya sendiri, begitupun dengan aku.

"Tumben, biasanya anak resto yang anterin makanan kesini. Lagi ga sibuk ya?"

Alfaro mengangguk di sela-sela makannya.

Aku tersenyum "Terima kasih yaa"

Dan Alfaro hanya diam sambil terus melanjutkan makannya dengan lahap, mungkin pekerjaan yang banyak membuat Alfaro lapar.

Selesai makan kami bersantai diruang tengah, dengan Alfaro yang memijit keningnya sambil bersandar pada kepala sofa.

"Pusing, hm?" Tanyaku

Alfaro menoleh "Sedikit"

Aku menggantikan tangannya untuk memijit keningnya dan mengelus kerutan di kening Alfaro agar Alfaro tidak pusing.

Alfaro menikmati dengan memejamkan matanya, aku tersenyum menatap wajah damainya, dia adalah pekerja keras yang suskes.

"Jangan balik ke kantor ya? Istirahat aja disini, kamu udah pening, pasti kalo dipaksain sakit nantinya"

Alfaro menarik kedua tanganku untuk ia genggam, perlahan matanya yang setajam elang menatapku "Iya" Katanya.

Aku membalas tatapan matanya dan mengecup sayang pipinya "Terima kasih sudah mau mendengar" Kataku dan ia mengangguk.

Jas nya ia sampirkan di kepala sofa lalu lengan kemeja putihnya sudah ia gulung sebatas siku dan setelahnya Alfaro membaringkan tubuhnya di sofa dan kepalanya di pangkuanku.

Aku mengelus lembut rambut hitamnya, memperhatikan lekuk wajahnya yang nyaris sempurna dan mengelusnya lembut.

"Aku kangen banget sama kamu Al, selamat istirahat bayik beruang besar!"

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang