Author pov
Kesya membuka matanya, mengedarkan pandangannya ke sekitar lalu tersadar apa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kesya tersenyum manis melihat Alfaro yang terus memeluknya erat tanpa mau melepaskan, dengan pelan dan lembut kesya mengecup kening Alfaro.
Alfaro menggeliat pelan seraya mengerang dengan malas, kesya terkekeh pelan "Aku mau buat makanan dulu untuk kita, sebentar" Ijin kesya pada Alfaro yang masih menutup matanya.
Tanpa banyak bicara Alfaro melepaskan pelukannya dan berdecak dengan kesal lalu kembali tidur
Kesya tersenyum dengan manis mengelus kepala Alfaro sebentar yang langsung Alfaro tepis dengan kasar, Kesya tau Alfaro marah padanya yang tak lagi menemani Alfaro tidur namun bagaimanapun mereka harus makan.
Dengan enggan kesya bangkit dan berjalan ke arah dapur tanpa mengetahui bahwa Alfaro kembali membuka matanya menatap punggung kesya yang berjalan menuju dapur.
"Tai, ga peka" Umpat Alfaro kesal, lalu kembali memejamkan matanya.
Kesya tersenyum menatap menu sederhana yang sudah berhasil ia sajikan di meja makan dengan rapih.
Satu setengah jam ia habiskan untuk memasak di dapur, lalu kini kesya ingin membangunkan kekasihnya yang mungkin masih tertidur.
Kesya salah, Alfaro tidak lagi tidur melainkan memainkan laptopnya dengan sangat serius.
"Makan dulu yuk al" Ajak kesya tak di tanggapi oleh Alfaro, lalu Alfaro bangkit dan berjalan mendahului kesya ke arah dapur.
Kesya hanya mengatupkan bibirnya "Sabar, namanya orang ngambek" Gumam kesya.
"Temenin lambat" Kesal Alfaro dari arah dapur membuat kesya mengerjap pelan dan berjalan dengan cepat ke arah dapur.
Kesya mengambilkan lauk untuk Alfaro dan menaruhnya didepan Alfaro, lalu tak lama Alfaro mulai menyantap makanannya dalam diam dengan sangat lahap.
Kesya memperhatikan Alfaro yang terlihat begitu sangat menikmati membuat kesya tersenyum dengan manis, merasa berhasil memasak untuk Alfaro.
Tak lama Alfaro selesai makan, tanpa di suruh kesya bangkit dan membereskan bekas makan sang kekasih lalu langsung mencucinya.
Alfaro menatap datar kesya yang nampak sibuk dengan urusannya, ketika kesya kembali untuk menutup makanan di meja makan Alfaro menahan lengannya.
"Makan!" Titahnya, kesya yang paham pun mengelus tangan Alfaro.
"Aku udah sayang, masih kenyang" Jawab kesya jujur, ia memang sudah makan tadi sambil memasak.
Alfaro menatap dalam mata kesya dengan tajam, kesya membalas menatap dengan lembut "Jangan khawatir, aku beneran sudah makan tadi Alfaro sayang" Ucap kesya.
Alfaro mengangkat bahunya acuh, lalu berjalan keluar dapur sambil berdesis tajam "Boong, mati lo!" Katanya sambil berjalan.
Kesya yang mendengar nya hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya tanda tak percaya bahwa Alfaro begitu dingin dan gengsi dalam mengutarakan perasaannya.
"Aneh, tapi aku lebih aneh" Lirih kesya terkekeh
---
Kesya mengerjapkan matanya perlahan ketika tetesan air dari rambut Alfaro mengenai wajah imutnya, Alfaro baru selesai membersihkan diri dan sekarang berdiri di depan kesya sambil menggosok-gosok rambutnya.
Kesya tersenyum sangat manis, lagi-lagi ia merasa sangat beruntung memiliki kekasih yang begitu tampan seperti Alfaro walaupun dingin dan sifat manisnya kadang-kadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfaro ✔️
Teen FictionTentang Alfaro dan semestanya • Tamat, 8 April 2023 ✔️ Revisi ✔️ (Mohon maaf bila masih ada kosa kata yang kurang nyaman dibaca karena memang kosa kata yang dipakai sedikit baku)