tujuh

28.4K 1.1K 9
                                    

Author pov

Alfaro merenggangkan ototnya yang terasa pegal, menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang dan mengedarkan pandangan-nya mencari Kesya, gadisnya.

Merasa tak menemukan yang ia cari Alfaro berdecak kesal dan melempar gelas plastik yang berada di samping nakas keluar kamar sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.

Kesya yang sedang menonton televisi di ruang tengah sontak panik dan berlari kecil ke kamar lelakinya.

"Kenapa?" Kesya berjalan menghampiri Alfaro yang menatap nya dengan dingin juga tajam.

Alfaro membuang pandangannya keluar, sedikit bernafas lega karena gadisnya tidak meninggalkan ia keluar apartemen.

"Al, ada apa?" Tanya Kesya lagi dengan mengelus rambut hitam pekat Alfaro lembut.

"Dari mana?" Tanpa menoleh Alfaro bertanya.

Kesya tersenyum dengan manis, ikut duduk dan bergabung bersama Alfaro yang sedang ngambek lalu memeluk tubuhnya dari samping dengan erat.

Alfaro memejamkan matanya merasakan kenyamanan dan kasih sayang yang gadisnya berikan lewat pelukan, tentu saja Kesya tidak tau.

"Aku dari ruang tengah, nonton televisi doang ko" Kata Kesya jujur, mengelus lembut lengan Alfaro.

Alfaro menghela nafasnya "Lo tau kan?"

Kesya mengangguk dengan lucu "Tau, kamu paling ga suka kan kalo di tinggal pas lagi bobo?"

"Kenapa lo tinggal?" Balas Alfaro seperti biasa dingin tanpa menoleh.

"Aku bosen" Rajuk kesya.

Hening Alfaro tak menjawab dan lebih memilih diam, tak lama ponsel milik Kesya berdering bertanda telfon masuk.

Tertera nama Aleta disana, dengan segera Kesya mengangkat telfon tersebut dan mendengar sapaan seseorang di sebrang sana.

"Iya ta?"

"..."

"Mm, bisa kayanya"

"..."

"Apartemen Al nih ta" Kata kesya mengulas senyum pada Alfaro yang menatapnya curiga.

"..."

"Oke nanti di kabarin, bye"

Kesya kembali menaruh handphone nya pada nakas Alfaro dan kembali memeluk tubuh tegap itu dengan erat.

Alfaro berusaha melepaskan pelukan kesya "Iya-iya sayang, dia Aleta" Ucap Kesya menjelaskan dan Alfaro berhenti berontak.

"Terus?"

"Dia ngajak aku untuk kumpul di Cafe dalam Mall nanti malam, dia bilang wajib katanya" Jelas Kesya menidurkan kepalanya pada dada bidang milik Alfaro,
Alfaro kini tak diam dia mengelus rambut panjang Kesya .

"Gue lagi sakit"

Kesya tau ini tanda Alfaro melarangnya "Aku tau, tapi aku kangen sama mereka Al" Gumam pelan Kesya yang masih bisa Alfaro dengar.

"Lo boleh pergi" Ujar Alfaro membuat kesya mendongak dengan mata yang berbinar "Sama gue tapi" Kata Alfaro final.

Kesya hanya mengangguk dengan sangat semangat "Oke! Kamu juga udah mendingan" Ujar Kesya girang

Diam-diam tanpa Kesya ketahui Alfaro tersenyum lalu mengecup pelan pucuk kepalanya yang kembali bersandar pada dadanya yang bidang.

"I love you" Ujar kesya mengecup dagu Alfaro dari bawah.

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang