duapuluh empat

17.7K 707 49
                                    

Author pov

Alfaro menggeliatkan badannya, matanya terbuka secara perlahan, tangannya mencari keberadaan Kesya di sebelahnya.

Tapi, tidak ada.

Alfaro berdecak dan bersandar pada kepala ranjang secara perlahan, dirinya memijit keningnya yang masih sedikit terasa pusing.

Mencari handphonenya untuk menelfon Kesya, namun suara nyaring dari dalam tas yang ada di atas nakas membuat Alfaro menoleh malas.

"Ck" Decaknya, kesal

Kesya keluar tanpa membawa handphonenya, tapi itu bagus karena dengan begitu Kesya masih ada di mansion-nya, fikir Alfaro.

Dengan langkah gontai dan lemas dia berjalan keluar kamarnya, sampai di lantai bawah pun sepi, tidak ada siapapun selain bekas makanan dan minuman yang berserakan.

"Bye, becca!" Suara nyaring Kesya, membuat Alfaro menoleh ke arah pintu masuk Mansion.

Rupanya, anak kecil lucu itu baru meninggalkan mansionnya. Alfaro menghela nafasnya dan memilih duduk di sofa, seraya memejamkan matanya yang terasa berat.

"Oya? Haha, bunda bisa aja"

"Ih, bunda serius loh sayang"

Obrolan bunda dan Kesya terdengar semakin dekat dan Alfaro masih setia memejamkan matanya.

"Ah, anak bunda ada disini" Kata bunda, menyentuh kening Alfaro "Alhamdulillah, udah jauh lebih baik" Ucapnya, senang.

Alfaro membuka matanya dan menatap bundanya dengan senyuman tipisnya.

Bunda tersenyum menatap putra tunggalnya, badannya merunduk mencium sayang kening Alfaro "Sehat lagi ya ganteng" Katanya.

"Iya bun" Jawab Alfaro "Aku balik ke kamar lagi ya" Alfaro bangun, matanya menatap sinis Kesya yang tersenyum canggung kearahnya lalu Alfaro berjalan menjauh menuju kamarnya.

Bunda menatap punggung putranya seraya menggelengkan kepalanya "Ngambek pasti, pas bangun ga ada kamu tuh" Ledek bunda.

Kesya tersenyum "Kalo gitu, aku susul Alfaro dulu ya bun" Ijinnya.

"Iya sayang, sana"

Kesya membungkuk sedikit dan berjalan menjauhi ruang keluarga, merutuki dirinya sendiri karena malah lupa waktu, niatnya cuma mau minum kebawah eh malah jadi lanjut ngobrol dan bercanda sama Becca.

Sampai di dalam kamar Alfaro, Kesya melihat prianya sedang terduduk di atas ranjang seraya memainkan handphone.

Kesya duduk disisi ranjang, samping Alfaro. Alfaro menaro handphonenya dan menatap tepat pada mata Kesya.

"Bagus lo, hah?"

Kesya terkekeh canggung, tangannya meraih tangan Alfaro untuk ia genggam "Maaf, aku tadi keasikan main sama Becca"

Alfaro membuang pandangannya

"Al, maaf~" Kesya menggoyangkan tangan Alfaro seperti anak kecil.

"Cape maafin lo"

Kesya memajukan bibirnya dan menunduk dalam "Terus aku harus apa?"

Alfaro menatap rambut panjang Kesya, tangannya terangkat menggusak rambut itu.

Kesya mendongak dan menatap Alfaro "Di maafin kan ya kalo gitu?"

"Sini"

Kesya langsung naik ke atas ranjang dan masuk dalam pelukan Alfaro, bersandar nyaman pada dada bidang prianya.

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang