Author pov
Sesuai dengan omongan Alfaro kemarin, sekarang Kesya sudah siap dan rapih di teras rumahnya, menunggu Alfaro.
Sudah lima belas menit dia menunggu, namun mobil mahal itu belum juga sampai di depan rumahnya.
Kesya menghela nafas dan melihat jam di tangannya "Jadi jemput atau engga si" gerutunya dengan kesal.
Kesya sudah mencoba menelfon dan spam chat ke Alfaro, namun sama sekali tidak di balas sama Alfaro.
Ga lama handphonenya berdering dan tertera nama 'Bunbun' disana, Kesya mengernyitkan alisnya "Tumben banget bunda telfon" namun tangannya tetep menggeser ke tombol hijau.
"Assalamua'laikum bunda" Sapanya
"Waa'laikumsallam sayang, Kesya?"
"Iya, kenapa bun?"
"Maaf, Al batal jemput kamu hari ini. Badannya panas dan dia drop banget, barusan abis di periksa dokter katanya Alfaro kena demam"
Kesya berdiri dari duduknya, tangannya bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca, selama pacaran sama Alfaro, Kesya ga pernah liat Alfaro drop parah kaya sekarang.
"Kesya?"
"I-iya bunda, sekarang Alfaro ada dimana?" Tanyanya dengan nada panik.
"Kamu tenang ya, Al udah di kasih obat ko. Sekarang dia ada di mansion sama bunda, kamu mau kesini? Dia ga mau makan"
"Iya! Iya! Kesya kesana sekarang"
"Hati-hati ya sayang"
"Iya bunda, Assalamua'laikum"
"Waa'laikumsallam"
Dan dengan terburu Kesya berlari keluar pagar rumahnya dan berjalan ke depan untuk mencari taxi, dia benar-benar sangat khawatir.
Alfaro jarang banget sakit dan ini pertama kalinya Alfaro sakit sampe gabisa ngapa-ngapain.
"Al, semoga ga parah"
---
Mansion dermawangsa
Bunda Alfaro duduk dengan gusar di ruang tamu, menunggu kedatangan Kesya. Tangannya saling bertautan, gelisah.
Saat suara maid terdengar menyapa seseorang di luar, Bunda Alfaro lantas berdiri dan berjalan ke arah depan.
Kesya muncul dengan terburu dan nafas yang tidak beraturan "Bunda" Sapanya dan mencium tangan Bunda Alfaro.
Bunda Alfaro mengelus rambut Kesya "Syukurlah kamu cepat datang, tolong bujuk Al untuk mau makan ya? dia dari tadi bunda bujuk tetep ga mau"
Kesya tersenyum, mengelus lengan Bunda Alfaro "Iya bun, aku akan bujuk Alfaro untuk dia makan. Bunda jangan khawatir ya"
Bunda Alfaro mengangguk dan tersenyum "Yaudah sana ke kamar Alfaro, Bunda percaya sama kamu"
Kesya tersenyum "Terima kasih bunda, aku permisi dulu" dan Kesya berlalu dari hadapan Bunda Alfaro.
Tanpa mengetuk pintu yang sedikit terbuka, Kesya masuk kedalamnya dan melihat Alfaro yang berbaring lemah di ranjang seraya memejamkan matanya erat, seperti menahan pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfaro ✔️
Teen FictionTentang Alfaro dan semestanya • Tamat, 8 April 2023 ✔️ Revisi ✔️ (Mohon maaf bila masih ada kosa kata yang kurang nyaman dibaca karena memang kosa kata yang dipakai sedikit baku)