dua puluh enam

23.4K 869 72
                                        

Author pov

Kesya membuang nafas dan menariknya lagi, melakukan hal itu selama beberapa detik, lalu setelah mengatur ekspresinya, ia berjalan lagi masuk ke kamar.

Alfaro menoleh ke arah Kesya, menatap penuh Kesya yang berjalan kearahnya dengan baskom yang berisi air hangat ditangannya.

"Ayo berbaring, aku kompres dulu yaa" Kata Kesya, tersenyum.

Alfaro mengangguk dan menidurkan tubuhnya kembali, diam saat handuk hangat itu mulai menempeli jidatnya.

Kesya mengelus pipi Alfaro, tersenyum lembut menatap tepat retina mata milik Alfaro.

"Aku sayang sama kamu, jangan sakit terus" Ujar Kesya lembut.

Alfaro memegang tangan Kesya yang berada di pipinya dan membawanya ke depan dadanya.

Alfaro memejamkan matanya, dia pengen Kesya tau bahwa dadanya berdegup kencang dan rasanya nyeri sekali, tapi Alfaro tak mampu untuk sekedar berucap.

Kesya tersenyum miris menatap Alfaro, dirinya merasa sangat bersalah, karena tak sadar sudah menyakiti prianya yang sedang jatuh sakit.

"Lepas dulu ya? Aku mau basahin handuknya lagi, udah dingin" Kata Kesya

Alfaro melepaskan tangan Kesya tanpa membuka matanya, terus terpejam sampai handuk itu menempel dengan hangat lagi di jidatnya.

Lima belas menit waktu hening yang mereka habiskan, air hangat sudah menjadi dingin dan mengompres Alfaro sudah selesai.

Kesya bangun dari duduknya, tidak berniat menaruh baskom terlebih dahulu, Kesya malah memilih berbaring di samping Alfaro dan memeluk prianya yang setia terpejam.

"Kamu tidur, hm?"

Alfaro menggeleng

Kesya tersenyum "Buka matanya, aku mau natap mata kamu" Pinta Kesya.

Perlahan Alfaro membuka matanya yang sayu, menatap Kesya dengan sendu "Apa?" Tanyanya, suaranya lemah dan serak.

Kesya mencium kedua mata Alfaro "Cepet sembuh sayangnya Kesya, I love you"

Alfaro merasakan desiran itu pada aliran darahnya, perlahan hatinya menghangat, namun tetep saja rasa nyeri itu belum tertutupi.

"Hm, me too" Jawab Alfaro lirih

Kesya memeluk kepala Alfaro dan Alfaro reflek menempelkan kepalanya di dada Kesya, mengusak dengan manja.

"Al, jangan banyak fikiran macem-macem ya? Aku cuma sayang sama kamu, aku pengen kamu cepet sembuh, please?" Ujar Kesya, memohon.

Alfaro mendongak menatap Kesya yang menatapnya sendu, Alfaro mengelus pipi gadisnya dengan lembut.

"Sorry.."

"No! Aku gapapa kamu repotin kaya gini, tapi aku cuma khawatir banget Al. Aku mau kamu sembuh, jadi tolong jangan banyak fikiran"

"Gue engga"

"Kamu bohong sama aku"

Alfaro memilih memeluk Kesya dan menyembunyikan wajahnya dileher Kesya, Alfaro berbisik pelan "Lo punya gue"

Kesya mengelus rambut hitam Alfaro "Of course baby bear, i'm yours, only you" tekan Kesya

"Promise?"

"Hm, i'm promise, jadi please jangan banyak fikiran macem-macem. Kamu percaya aku kan?"

"Always"

Alfaro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang