"Yeobeoseyo?"
"SooHoo-ya, eodiya?"
"Aku sedang di kantor agensi. Wae?"
"Ayo bertemu nanti malam." Senyum cerah mengembang di wajah YooRa.
"Baiklah. Aku jemput ke resto ya?"
"Eung. Sampai ketemu nanti."
Panggilan pun terputus. Beberapa kali YooRa mengecek debar jantungnya, masih aman. Ia tidak sabar ingin mengatakan hal itu pada SooHo. Pasti lelaki itu akan senang mendengarnya.
YooRa sengaja datang lebih pagi dari biasanya. Hari itu rasanya seperti membuka lembaran baru di hidupnya. Langkah kaki nya teramat ringan, hingga rasanya seperti melayang.
Sejak momen pengakuannya semalam, TaeHyun belum menghubungi nya. Toh YooRa memang tidak lagi mengharapkannya. Keputusannya sudah final. Sesulit apa pun rintangan untuk menghapus sisa-sisa perasaan nya untuk TaeHyun, ia akan berusaha hingga akhir. Karena ia tahu ada seseorang yang sedang menunggu nya di seberang.
YooRa cukup terkejut ketika sampai di depan restoran, ia mendapati TaeHyun yang baru saja membuka pintu depan.
Keduanya terlihat canggung satu sama lain. Tidak seperti biasanya, TaeHyun seakan menimbang-nimbang kalimat yang akan dilontarkan nya. Sementara YooRa hanya menunggu kalimat yang akan keluar dari mulut TaeHyun.
"A..aku tak mengira kau akan datang sepagi ini." Ujar TaeHyun memulai percakapan.
"Eo?"
"Aniya.. Kau sudah sarapan?"
"Eung.."
Keduanya masih setia melanjutkan percakapan canggung itu di depan pintu masuk restoran.
"Ah.. aku perlu mengurus sesuatu." Ujar YooRa. "Aku masuk dulu."
YooRa dan TaeHyun memang sudah sepakat untuk tidak berubah dan tetap berlaku seperti biasanya, namun tak dapat dipungkiri adanya perasaan canggung yang menguar di sekeliling keduanya saat beradu tatap.
Sesekali TaeHyun akan mencuri tatap pada YooRa yang berlalu-lalang di dapur atau cold storage. Setelah kejadian semalam, YooRa masih terlihat tenang dan tetap fokus pada pekerjaan nya. Berbanding terbalik dengan TaeHyun yang sudah tidak mampu mempertahankan fokusnya dan beberapa kali kedapatan melamun di tengah aktivitas nya.
"TaeHyun-a.. ada apa denganmu hari ini? Kenapa kau seringkali melamun?" tegur Koki Lee.
"Ah maaf chef.. sepertinya saya kurang enak badan. Semalam saya tidak bisa tidur, jadi.." ujar TaeHyun sedikit melantur.
"Kalau tidak enak badan, kau istirahat saja dulu di belakang." perintah koki Lee.
"Baik, chef. Sekali lagi maafkan saya."
YooRa bergerak tidak nyaman setelah menfapati TaeHyun yang sedang ditegur oleh Koki Lee. YooRa tahu, mungkin dirinya telah menjadi salah satu penyebab perubahan sikap TaeHyun hari ini.
"Gwenchanha?" tanya YooRa, sembari menyodorkan obat dan segelas air ada TaeHyun yang sedang beristirahat. "Maaf karena membuat mu seperti ini. Aku tidak bermaksud apa-apa, hanya saja-"
"Gwenchanha.. Kau tidak perlu khawatir." ujar TaeHyun seraya mengambil obat dari tangan YooRa dan menelannya. "Gomawo."
"Eoje.." [Kemarin..]
Kalimat TaeHyun menahan langkah YooRa. Gadis itu berbalik.
"Soal kemarin, maaf jika aku membuatmu tidak nyaman." Ujar gadis itu. Ada sedikit perasaan bersalahyang menyusup di relung hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
See U Later
Romance[COMPLETE] Seorang gadis (Cheon YooRa) yang selalu terlihat ceria di luar tapi memiliki berbagai masalah di dalam dirinya. Ia bekerja sebagai seorang koki di sebuah restoran Jepang milik Choi TaeHyun. Lama-lama ia mulai menyukai TaeHyun, tapi sayan...